Nunuk Endah Srimulyani, Putri Elsy, Ns. Hafna Ilmy Muhalla, Rizki Hanindia Rasyid
{"title":"PERSEPSI MAHASISWA STIKES NGUDIA HUSADA MADURA TERHADAP PEKERJAAN PERAWAT DI JEPANG","authors":"Nunuk Endah Srimulyani, Putri Elsy, Ns. Hafna Ilmy Muhalla, Rizki Hanindia Rasyid","doi":"10.20473/jlm.v6i2.2022.373-384","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perubahan demografi yang membuat Jepang menjadi masyarakat menua, membawa konsekuensi penurunan angkatan kerja di berbagai sektor, terutama perawat di rumah sakit (ners) maupun perawat khusus lanjut usia (pramurukti). Untuk mengatasi kekurangan tenaga perawat ini, Jepang membuka kerja sama dengan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia melalui Indonesia-Japan Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2007. Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para calon perawat STIKES Ngudia Husada Madura (STIKES NHM) untuk dapat bekerja di Jepang. Pengmas kali ini dilaksanakan melalui dua tahap; (1) seminar yang berisi tentang peluang dan tantangan perawat Indonesia untuk bekerja di berbagai belahan dunia termasuk Jepang, dan (2) workshop dan Forum Group Discussion (FGD) yang dipandu langsung oleh ners IJEPA yang telah bekerja di RS Jepang. Dari kegiatan pengmas ini dapat diketahui bahwa persepsi para peserta/responden terhadap pekerjaan perawat di Jepang adalah sebuah pekerjaan yang berat tetapi menyenangkan karena bergaji besar dan bisa merasakan pengalaman hidup di luar negeri. Adapun kesulitan terbesar yang dialami oleh calon perawat Indonesia adalah memahami bahasa dan budaya kerja di Jepang yang berbeda dengan dunia medis Indonesia. Melalui kegiatan ini peserta memperoleh wawasan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk dapat memulai karir sebagai perawat di Jepang.","PeriodicalId":111399,"journal":{"name":"Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jlm.v6i2.2022.373-384","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perubahan demografi yang membuat Jepang menjadi masyarakat menua, membawa konsekuensi penurunan angkatan kerja di berbagai sektor, terutama perawat di rumah sakit (ners) maupun perawat khusus lanjut usia (pramurukti). Untuk mengatasi kekurangan tenaga perawat ini, Jepang membuka kerja sama dengan negara Asia Tenggara termasuk Indonesia melalui Indonesia-Japan Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2007. Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para calon perawat STIKES Ngudia Husada Madura (STIKES NHM) untuk dapat bekerja di Jepang. Pengmas kali ini dilaksanakan melalui dua tahap; (1) seminar yang berisi tentang peluang dan tantangan perawat Indonesia untuk bekerja di berbagai belahan dunia termasuk Jepang, dan (2) workshop dan Forum Group Discussion (FGD) yang dipandu langsung oleh ners IJEPA yang telah bekerja di RS Jepang. Dari kegiatan pengmas ini dapat diketahui bahwa persepsi para peserta/responden terhadap pekerjaan perawat di Jepang adalah sebuah pekerjaan yang berat tetapi menyenangkan karena bergaji besar dan bisa merasakan pengalaman hidup di luar negeri. Adapun kesulitan terbesar yang dialami oleh calon perawat Indonesia adalah memahami bahasa dan budaya kerja di Jepang yang berbeda dengan dunia medis Indonesia. Melalui kegiatan ini peserta memperoleh wawasan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk dapat memulai karir sebagai perawat di Jepang.