{"title":"Autekologi Gemor (Nothaphoebe coriacea Kosterm.) di Kelompok Hutan Sungai Kahayan-Sungai Sebangau, Kalimantan Tengah","authors":"N. Heriyanto, R. Garsetiasih, Sofian Iskandar","doi":"10.21082/blpn.v28n1.2022.p1-12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pohon gemor (Nothaphoebe coriacea Kosterm) merupakan salah satu pohon endemik yang tumbuh di hutan rawa gambut, yang keberadaannya semakin terancam punah karena diambil kulitnya untuk bahan baku insektisida. Penelitian autekologi gemor telah dilakukan di kelompok hutan Sungai Kahayan-Sungai Sebangau, Kalimantan Tengah pada bulan Oktober 2020, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi di habitat alamnya. Pengumpulan data menggunakan plot bujur sangkar ukuran 20 m × 20 m, jumlah satuan contoh sebanyak lima plot per lokasi dan diulang dua kali, sehingga terdapat total 10 plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan fisik pohon gemor pada suhu antara 25–35°C dan kelembapan udara antara 52–76%. Jenis tumih (Combretocarpus rotundatus [Miq.] Danser) berasosiasi paling kuat dengan gemor, diikuti gelam tikus (Syzygium zeylanicum [L.] DC.) dan enyak berok (Baccaurea polyneura Hook.f.). Vegetasi dominan di sekitar gemor adalah tumih (C. rotundatus), gelam tikus (S. zeylanicum), dan enyak berok (B. polyneura). Regenerasi alami gemor (N. coriacea) di kelompok hutan Sungai Kahayan-Sungai Sebangau tidak normal karena gangguan dari manusia dalam bentuk pemanfaatan kulit pohonnya.","PeriodicalId":145068,"journal":{"name":"Buletin Plasma Nutfah","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Plasma Nutfah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/blpn.v28n1.2022.p1-12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pohon gemor (Nothaphoebe coriacea Kosterm) merupakan salah satu pohon endemik yang tumbuh di hutan rawa gambut, yang keberadaannya semakin terancam punah karena diambil kulitnya untuk bahan baku insektisida. Penelitian autekologi gemor telah dilakukan di kelompok hutan Sungai Kahayan-Sungai Sebangau, Kalimantan Tengah pada bulan Oktober 2020, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi di habitat alamnya. Pengumpulan data menggunakan plot bujur sangkar ukuran 20 m × 20 m, jumlah satuan contoh sebanyak lima plot per lokasi dan diulang dua kali, sehingga terdapat total 10 plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan fisik pohon gemor pada suhu antara 25–35°C dan kelembapan udara antara 52–76%. Jenis tumih (Combretocarpus rotundatus [Miq.] Danser) berasosiasi paling kuat dengan gemor, diikuti gelam tikus (Syzygium zeylanicum [L.] DC.) dan enyak berok (Baccaurea polyneura Hook.f.). Vegetasi dominan di sekitar gemor adalah tumih (C. rotundatus), gelam tikus (S. zeylanicum), dan enyak berok (B. polyneura). Regenerasi alami gemor (N. coriacea) di kelompok hutan Sungai Kahayan-Sungai Sebangau tidak normal karena gangguan dari manusia dalam bentuk pemanfaatan kulit pohonnya.