Wildana Ahmad priadiyatna, Hudiono Hudiono, Abdul Rasyid
{"title":"RANCANG BANGUN SARUNG TANGAN PINTAR PENERJEMAH BAHASA ISYARAT INDONESIA (BISINDO) BERBASIS IOT","authors":"Wildana Ahmad priadiyatna, Hudiono Hudiono, Abdul Rasyid","doi":"10.33795/jartel.v10i4.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agar masyarakat umum dapat memahami bahasa isyarat diperlukan orang yang menerjemahkan bahasa isyarat. Penelitian ini dengan judul “Rancang Bangun Sarung Tangan Pintar Penerjemah Bahasa Isyarat Indosnesia (BISINDO) berbasis IoT” bertujuan untuk memudahkan penyandang tunarungu dalam berkomunikasi sehari – hari dengan masyarakat umum. Dengan menggunakan mikrokontroller Esp-32 yang mengolah data masukan dari sensor flex dan sensor gyroscope, kedua sensor tersebut dapat mendeteksi gerakan tangan yang membentuk simbol bahasa isyarat. Sensor flex dipasang pada jari – jari tangan, sedangkan sensor gyroscope diletakan pada punggung tangan kanan dan kiri. Hasil penerjemah simbol yang berupa huruf atau kata akan ditampilkan pada aplikasi di smartphone. Hasil penelitian ini adalah berupa sarung tangan pintar, dimana sarung tangan tersebut dapat menerjemahkan Bahasa Isyarat Indonesia yang disingkat dengan BISINDO. Sensor flex digunakan untuk mendeteksi gerakan dari jari-jari tangan, sedangkan sensor gyroscope dan sensor accelerometer (MPU-6050) untuk mendeteksi gerakan tangan. Dari data kedua perangkat sarung tangan kanan dan kiri tangan dapat dikombinasikan 26 huruf dan 5 kata yang berbeda. Hasil mapping pada sarung tangan kanan pada huruf A, B, L, M, W, Y, Z,memiliki nilai sudut sensor flex yang hamper sama, agar karakter bisa tampil dilakukan mapping pada sensor MPU-6050. Pada sarung tangan kiri lebih banyak yang menggunakan mapping sensor MPU-6050, karena pada simbol bahasa isyarat yang digunakan oleh tunarungu sering menggunakan tangan kanan. Pengujian dilakukan sebanyak 739 kali pada simbol isyarat huruf dan 180 kali pada simbol bahasa isyarat kata, Persentase keberhasilan percobaan pada huruf yaitu sebesar 95% dan persentase keberhasilan percobaan pada kata yaitu sebesar 73%.","PeriodicalId":367075,"journal":{"name":"Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33795/jartel.v10i4.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Agar masyarakat umum dapat memahami bahasa isyarat diperlukan orang yang menerjemahkan bahasa isyarat. Penelitian ini dengan judul “Rancang Bangun Sarung Tangan Pintar Penerjemah Bahasa Isyarat Indosnesia (BISINDO) berbasis IoT” bertujuan untuk memudahkan penyandang tunarungu dalam berkomunikasi sehari – hari dengan masyarakat umum. Dengan menggunakan mikrokontroller Esp-32 yang mengolah data masukan dari sensor flex dan sensor gyroscope, kedua sensor tersebut dapat mendeteksi gerakan tangan yang membentuk simbol bahasa isyarat. Sensor flex dipasang pada jari – jari tangan, sedangkan sensor gyroscope diletakan pada punggung tangan kanan dan kiri. Hasil penerjemah simbol yang berupa huruf atau kata akan ditampilkan pada aplikasi di smartphone. Hasil penelitian ini adalah berupa sarung tangan pintar, dimana sarung tangan tersebut dapat menerjemahkan Bahasa Isyarat Indonesia yang disingkat dengan BISINDO. Sensor flex digunakan untuk mendeteksi gerakan dari jari-jari tangan, sedangkan sensor gyroscope dan sensor accelerometer (MPU-6050) untuk mendeteksi gerakan tangan. Dari data kedua perangkat sarung tangan kanan dan kiri tangan dapat dikombinasikan 26 huruf dan 5 kata yang berbeda. Hasil mapping pada sarung tangan kanan pada huruf A, B, L, M, W, Y, Z,memiliki nilai sudut sensor flex yang hamper sama, agar karakter bisa tampil dilakukan mapping pada sensor MPU-6050. Pada sarung tangan kiri lebih banyak yang menggunakan mapping sensor MPU-6050, karena pada simbol bahasa isyarat yang digunakan oleh tunarungu sering menggunakan tangan kanan. Pengujian dilakukan sebanyak 739 kali pada simbol isyarat huruf dan 180 kali pada simbol bahasa isyarat kata, Persentase keberhasilan percobaan pada huruf yaitu sebesar 95% dan persentase keberhasilan percobaan pada kata yaitu sebesar 73%.
为了让公众理解手语,需要一个翻译手语的人。这项研究的标题是“设计一个基于Indosnesia (BISINDO)的智能手套翻译平台”,旨在帮助聋人在日常与公众交流方面发挥重要意义。使用Esp-32的微控制器处理来自flex传感器和陀螺仪传感器的输入数据,这些传感器可以检测形成手语符号的手部运动。flex传感器连接到手指上——手指上,陀螺仪传感器连接到右手和左手的背部。由字母或单词组成的符号翻译将在智能手机上的应用程序中显示。这项研究的结果是智能手套,它们可以翻译一种简单的印度尼西亚手语与BISINDO。flex传感器被用来检测手指的运动,而陀螺仪传感器和加速器传感器则用来检测手的运动。从数据来看,右手套和左手套可以组合26个字母和5个不同的单词。右指手套上的印迹在字母A, B, L, M, W, Y, Z,具有具有相等流形传感器角的值值,所以出现的字符可以在mpuo -6050上放大。更常见的是戴着圆顶-6050传感器的人,因为聋人使用的手语符号经常用右手。测试在字母符号上进行了739次测试,在单词符号上进行了180次测试,实验在字母上的成功率为95%,而实验成功率为73%。