{"title":"Eksistensi Perkembangan Perekonomian Perempuan di Era Digitalisasi","authors":"Sari Utami","doi":"10.30863/annisa.v12i1.454","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"digital; ekonomi; finasial; teknologi; perempuan; digital; economy; financial; technology; women Saat ini industri dunia telah memasuki tahap revolusi industri 4.0 (RI 4.0). RI 4.0 adalah nama otomatisasi terbaru dan tren pertukaran data dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem cyber-fisik, internet untuk semuanya, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 dengan peluang kerja yang besar dianggap sebagai peluang besar untuk meningkatkan pendapatan perempuan. Era ekonomi digital telah meningkatkan literasi keuangan dan literasi digital terutama bagi perempuan di Indonesia. Ini didukung oleh kehadiran empat unicorn yang telah berhasil mengubah ekonomi dan membuka akses ke pengusaha termasuk wanita. Pengusaha yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pasar menjadi sangat mudah terhubung ke pasar. Perkembangan ini telah sangat membantu perempuan untuk terlibat aktif dalam inklusi keuangan. Keberadaan perusahaan unicorn di Indonesia telah memudahkan perempuan untuk dapat menjalankan dua hal, yaitu menjaga keluarga dan mencari uang pada saat yang bersamaan. Salah satu efek positif dari perubahan teknologi adalah meningkatnya inklusi keuangan bagi perempuan. Revolusi industri keempat menuju ekonomi dan teknologi digital membuat industri sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) memiliki prospek yang menjanjikan. Salah satu masalah utama adalah bahwa industri STEM dianggap memiliki lingkungan yang tidak ramah bagi perempuan, tetapi perempuan memiliki potensi yang belum dijelajahi dalam industri STEM, jika lebih dari itu kita akan melihat perusahaan teknologi hangat, konstruksi yang lebih ramah. Semoga peran perempuan dalam industri STEM di Indonesia meningkat.","PeriodicalId":244059,"journal":{"name":"AN-NISA","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AN-NISA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30863/annisa.v12i1.454","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Abstract
digital; ekonomi; finasial; teknologi; perempuan; digital; economy; financial; technology; women Saat ini industri dunia telah memasuki tahap revolusi industri 4.0 (RI 4.0). RI 4.0 adalah nama otomatisasi terbaru dan tren pertukaran data dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem cyber-fisik, internet untuk semuanya, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 dengan peluang kerja yang besar dianggap sebagai peluang besar untuk meningkatkan pendapatan perempuan. Era ekonomi digital telah meningkatkan literasi keuangan dan literasi digital terutama bagi perempuan di Indonesia. Ini didukung oleh kehadiran empat unicorn yang telah berhasil mengubah ekonomi dan membuka akses ke pengusaha termasuk wanita. Pengusaha yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pasar menjadi sangat mudah terhubung ke pasar. Perkembangan ini telah sangat membantu perempuan untuk terlibat aktif dalam inklusi keuangan. Keberadaan perusahaan unicorn di Indonesia telah memudahkan perempuan untuk dapat menjalankan dua hal, yaitu menjaga keluarga dan mencari uang pada saat yang bersamaan. Salah satu efek positif dari perubahan teknologi adalah meningkatnya inklusi keuangan bagi perempuan. Revolusi industri keempat menuju ekonomi dan teknologi digital membuat industri sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) memiliki prospek yang menjanjikan. Salah satu masalah utama adalah bahwa industri STEM dianggap memiliki lingkungan yang tidak ramah bagi perempuan, tetapi perempuan memiliki potensi yang belum dijelajahi dalam industri STEM, jika lebih dari itu kita akan melihat perusahaan teknologi hangat, konstruksi yang lebih ramah. Semoga peran perempuan dalam industri STEM di Indonesia meningkat.