{"title":"Stabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren; Dan Konsep Epistimologi Pesantren ala Imam al-Gazali","authors":"A. Haris","doi":"10.37567/jie.v8i2.1365","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Degradasi suatu lembaga pendidikan terkadang mengalami pasang surut, tidak terkecuali pondok pesantren secara virtual. penyebabnya pun muncul berbagai disparitas. Salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang berperan secara internal dan eksternal pesantren. bukan karena tidak memiliki pengetahuan, tetapi kurangnya keistiqamahan dalam menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip pesantren. akhirnya, stabilitas pesantren pun melemah, kacau dan tidak bisa berkembang. Bahkan ada yang “gulunug tikar” karena fungsi SDM-nya tidak sejalan dengan visi-misi pesantren. karena itu, pesantren adalah lembaga edukasi yang tepat untuk memahami stabilitas itu, mengapa nilai-nilai pesantren dianggap urgen. Konsep epistimologi al-Gazali dianggap tepat untuk menelaah, merenungi dan mengaktualisasikan dalam sehari-hari, baik di dalam maupun di luar lingkup pesantren. untuk menjawab tujuan penelitian itu, dalam kepustakaan ini, digunakan sajian kualitatif (library research), yaitu penampilan argumentasi penalaran keilmuan melalui data primer dan sekunder terhadap terhadap konsep epistimologi pesantren ala al-Gazali, serta data yang ada relevansinya dengan topik kajian. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa konsep epistimologi pesantren imam al-Gazali dianggap mampu meneguhkan nilai-nilai suatu pesantren yang tidak hanya berpihak pada urusan duniawi tetapi juga ukhrawi. Secara garis besar alur ide imam al-Gazali menjadikan ilmu itu sebagai muara ber-taqarub kepada Allah swt. Tentunya akan menjadikan seseorang itu menjadi insan kamil, khususnya SDM pesantren yang terlibat dalam menjaga stabilitas internal maupun eksternal.","PeriodicalId":300951,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH EDUKATIF","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH EDUKATIF","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37567/jie.v8i2.1365","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Degradasi suatu lembaga pendidikan terkadang mengalami pasang surut, tidak terkecuali pondok pesantren secara virtual. penyebabnya pun muncul berbagai disparitas. Salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang berperan secara internal dan eksternal pesantren. bukan karena tidak memiliki pengetahuan, tetapi kurangnya keistiqamahan dalam menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip pesantren. akhirnya, stabilitas pesantren pun melemah, kacau dan tidak bisa berkembang. Bahkan ada yang “gulunug tikar” karena fungsi SDM-nya tidak sejalan dengan visi-misi pesantren. karena itu, pesantren adalah lembaga edukasi yang tepat untuk memahami stabilitas itu, mengapa nilai-nilai pesantren dianggap urgen. Konsep epistimologi al-Gazali dianggap tepat untuk menelaah, merenungi dan mengaktualisasikan dalam sehari-hari, baik di dalam maupun di luar lingkup pesantren. untuk menjawab tujuan penelitian itu, dalam kepustakaan ini, digunakan sajian kualitatif (library research), yaitu penampilan argumentasi penalaran keilmuan melalui data primer dan sekunder terhadap terhadap konsep epistimologi pesantren ala al-Gazali, serta data yang ada relevansinya dengan topik kajian. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa konsep epistimologi pesantren imam al-Gazali dianggap mampu meneguhkan nilai-nilai suatu pesantren yang tidak hanya berpihak pada urusan duniawi tetapi juga ukhrawi. Secara garis besar alur ide imam al-Gazali menjadikan ilmu itu sebagai muara ber-taqarub kepada Allah swt. Tentunya akan menjadikan seseorang itu menjadi insan kamil, khususnya SDM pesantren yang terlibat dalam menjaga stabilitas internal maupun eksternal.