Pelaksanaan Asuhan Gizi Terstandar melalui Pemberian Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein pada Pasien dengan Kejadian Dengue Fever (DF): Laporan Magang Kasus Dietetik Demam Berdarah (Studi di RS X Kota Sidoarjo)
{"title":"Pelaksanaan Asuhan Gizi Terstandar melalui Pemberian Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein pada Pasien dengan Kejadian Dengue Fever (DF): Laporan Magang Kasus Dietetik Demam Berdarah (Studi di RS X Kota Sidoarjo)","authors":"Hasna Nur Sabrina, Qonita Rachmah, yuliani adila","doi":"10.20473/mgk.v12i1.2023.84-93","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pasien DF memerlukan asuhan gizi khusus untuk percepatan pemulihan dan mencukupkan asupan gizi. DF merupakan kondisi infeks akibat virus dengue disertai gejala prodromal nyeri kepala, nyeri berbagai bagian tubuh, anoreksia, menggigil dan malaise. Asuhan gizi terstandar dilakukan dengan pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, menecgah kerusakan jaringan tubuh, menormalkan kadar sel darah putih akibat infeksi serta mengontrol berat badan. \nTujuan: Mengetahui implementasi proses asugan gizi terstandar dan pemberian diet tinggi kalori tinggi protein pada pasien DF.\nMetode: Studi kasus dilakukan bulan November 2021 pada pasien rawat inap RS X di Sidoarjo. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan memilih pasien sesuai kriteria kasus besar yang sudah ditentukan sebelumnya oleh ahli gizi rumah sakit dan pembimbing magang. Pengambilan sampel penelitian dengan melihat rekam medis pasien atas persetujuan perawat jaga dan didampingi oleh ahli gizi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalah observasi selama 3 hari pada aspek asupan yang dilihat dari 8 kali makan food recall 24H dan visual comstock, aspek fisik dengan wawancara, dan aspek biokimia dilihat dari rekam medis pasien. Peneliti juga melakukan studi literature untuk melengkapi data yang dibutuhkan.\nHasil: Setelah dilakukan intervensi gizi, kondisi fisik pasien mulai membaik ditandai dengan nafsu makan yang sudah mulai normal dan keluhan mual muntah yang sudah tidak ada. Asupan makan pasien yang sudah mulai membaik dari hari ke hari ditandai dengan sudah mencapai target (>70%). Namun pada hari terakhir intervensi asupan tidak mencapai target (<70%) dikarenakan pasien sudah diijinkan pulang oleh dokter yang bertanggung jawab.\nKesimpulan: Pada kasus ini pemulihan kondisi pasien berjalan cukup cepat. Sistem pencernaan pasien mulai membaik ditandai dengan hilangnya keluhan mual muntah sehingga asupan pasien juga ikut membaik.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.84-93","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Pasien DF memerlukan asuhan gizi khusus untuk percepatan pemulihan dan mencukupkan asupan gizi. DF merupakan kondisi infeks akibat virus dengue disertai gejala prodromal nyeri kepala, nyeri berbagai bagian tubuh, anoreksia, menggigil dan malaise. Asuhan gizi terstandar dilakukan dengan pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, menecgah kerusakan jaringan tubuh, menormalkan kadar sel darah putih akibat infeksi serta mengontrol berat badan.
Tujuan: Mengetahui implementasi proses asugan gizi terstandar dan pemberian diet tinggi kalori tinggi protein pada pasien DF.
Metode: Studi kasus dilakukan bulan November 2021 pada pasien rawat inap RS X di Sidoarjo. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan memilih pasien sesuai kriteria kasus besar yang sudah ditentukan sebelumnya oleh ahli gizi rumah sakit dan pembimbing magang. Pengambilan sampel penelitian dengan melihat rekam medis pasien atas persetujuan perawat jaga dan didampingi oleh ahli gizi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalah observasi selama 3 hari pada aspek asupan yang dilihat dari 8 kali makan food recall 24H dan visual comstock, aspek fisik dengan wawancara, dan aspek biokimia dilihat dari rekam medis pasien. Peneliti juga melakukan studi literature untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
Hasil: Setelah dilakukan intervensi gizi, kondisi fisik pasien mulai membaik ditandai dengan nafsu makan yang sudah mulai normal dan keluhan mual muntah yang sudah tidak ada. Asupan makan pasien yang sudah mulai membaik dari hari ke hari ditandai dengan sudah mencapai target (>70%). Namun pada hari terakhir intervensi asupan tidak mencapai target (<70%) dikarenakan pasien sudah diijinkan pulang oleh dokter yang bertanggung jawab.
Kesimpulan: Pada kasus ini pemulihan kondisi pasien berjalan cukup cepat. Sistem pencernaan pasien mulai membaik ditandai dengan hilangnya keluhan mual muntah sehingga asupan pasien juga ikut membaik.