ANALISIS SEMIOTIKA FILM "KIM JI YOUNG BORN 1982"

Rika Fitriana Fitriana
{"title":"ANALISIS SEMIOTIKA FILM \"KIM JI YOUNG BORN 1982\"","authors":"Rika Fitriana Fitriana","doi":"10.20884/wk.v10i1.2564","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nFilm Kim Ji Young Born 1982 diangkat dari novel bestseller karya Cho Nam Joo yang sudah rilis di berbagai Negara. Isu yang diangkat dari novel ini adalah sistem patriarki dan kesetaraan gender di Korea Selatan. Novel ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang serupa. Film ini seakan ingin menyuarakan nasib perempuan-perempuan di Korea Selatan yang masih terbelenggu dengan sistem patriarki dan mengalami kesenjangan gender di dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam laporan terbaru World Economic Forum tentang kesenjangan gender secara global, Korea Selatan berada di peringkat 115 dari 149 negara dengan perbedaan besar dalam hal kesetaraan upah dan perolehan penghasilan bagi perempuan. Sedangkan dalam New York Times menyebutkan bahwa laki-laki di Korea Selatan memegang rekor sebagai yang paling sedikit melakukan pekerjaan rumah di antara laki-laki di negara-negara maju dunia. Laki-laki di Korea Selatan melakukan pekerjaan rumah rata-rata 45 menit per hari atau 1/5 dari yang dilakukan para perempuan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis Semiotik. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah laki-laki dianggap lebih tinggi kedudukannya dibanding perempuan. Hadirnya anak laki-laki dianggap sebuah keberuntungan dalam sebuah keluarga di Korea Selatan. Kedua, pekerjaan domestik menjadi tanggung jawab penuh seorang perempuan jika sudah menikah. Laki-laki atau suami hanya bertugas untuk bekerja. Tidak sepantasnya laki-laki melakukan pekerjaan domestik dalam rumah tangga. Istri akan dipandang negatif jika suami membantu tugas domestik. Ketiga, perempuan dianggap negatif jika mempunyai karir yang bagus dalam pekerjaannya. Perempuan dianggap tidak peduli pada keluarga dan anaknya karena sibuk dengan karirnya. Dari hasil penelitian ini menunjukkan jika sistem patriarki dan kesenjangan gender masih lekat dalam kehidupan masyarakat di Korea Selatan. \n  \nKata kunci : Film Kim Ji Young Born 1982, Semiotika, Patriarki, Kesetaraan gender","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Komunika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/wk.v10i1.2564","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRACT Film Kim Ji Young Born 1982 diangkat dari novel bestseller karya Cho Nam Joo yang sudah rilis di berbagai Negara. Isu yang diangkat dari novel ini adalah sistem patriarki dan kesetaraan gender di Korea Selatan. Novel ini akhirnya diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang serupa. Film ini seakan ingin menyuarakan nasib perempuan-perempuan di Korea Selatan yang masih terbelenggu dengan sistem patriarki dan mengalami kesenjangan gender di dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam laporan terbaru World Economic Forum tentang kesenjangan gender secara global, Korea Selatan berada di peringkat 115 dari 149 negara dengan perbedaan besar dalam hal kesetaraan upah dan perolehan penghasilan bagi perempuan. Sedangkan dalam New York Times menyebutkan bahwa laki-laki di Korea Selatan memegang rekor sebagai yang paling sedikit melakukan pekerjaan rumah di antara laki-laki di negara-negara maju dunia. Laki-laki di Korea Selatan melakukan pekerjaan rumah rata-rata 45 menit per hari atau 1/5 dari yang dilakukan para perempuan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis Semiotik. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah laki-laki dianggap lebih tinggi kedudukannya dibanding perempuan. Hadirnya anak laki-laki dianggap sebuah keberuntungan dalam sebuah keluarga di Korea Selatan. Kedua, pekerjaan domestik menjadi tanggung jawab penuh seorang perempuan jika sudah menikah. Laki-laki atau suami hanya bertugas untuk bekerja. Tidak sepantasnya laki-laki melakukan pekerjaan domestik dalam rumah tangga. Istri akan dipandang negatif jika suami membantu tugas domestik. Ketiga, perempuan dianggap negatif jika mempunyai karir yang bagus dalam pekerjaannya. Perempuan dianggap tidak peduli pada keluarga dan anaknya karena sibuk dengan karirnya. Dari hasil penelitian ini menunjukkan jika sistem patriarki dan kesenjangan gender masih lekat dalam kehidupan masyarakat di Korea Selatan.   Kata kunci : Film Kim Ji Young Born 1982, Semiotika, Patriarki, Kesetaraan gender
《金吉扬1982年出生的电影摘要》摘自赵南珠的《畅销书》,该小说已在许多国家上映。小说中提出的问题是韩国的父权制和性别平等制度。这本小说终于被任命为一部类似的标题。这部电影似乎是为了表达韩国妇女的命运,她们仍然被父系制度束缚,在日常生活中经历性别不平等。世界经济论坛的最新报告中,全球性别差距,韩国排名第149个国家的115名工资平等方面的巨大差异和妇女和女童获得收入。而在《纽约时报》指出,在韩国男人拿着最少的纪录作为做作业在世界发达国家的男人之间。韩国男性平均每天做45分钟的家务,相当于女性的1/5。这是一种定性研究。使用的方法是抑郁症患者的分析方法。第一项研究的结果是,男性被认为比女性优越。在韩国,男孩的出现被认为是一笔财富。第二,国内的工作成为一名已婚女性如果负全部责任。男孩还是丈夫正负责工作。男人不应该做家务。妻子将被视为负面,如果丈夫帮助国内的任务。第三,女性如果有良好的职业生涯,就会被认为是消极的。女人被认为对家庭和孩子漠不关心,因为她们忙于自己的事业。这项研究表明,父权制和性别不平等仍然是韩国社会的支柱。关键词:电影《金吉扬1982年出生》、《三重奏》、《父权制》、《性别平等》
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信