{"title":"Peran fintech dalam pengembangan usaha budidaya udang vaname","authors":"Chandrika Agustiyana, Y. Hadiroseyani, I. Diatin","doi":"10.14710/sat.v7i1.16136","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komoditas ekspor andalan Indonesia pada sektor perikanan adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan budidaya diantaranya yakni akses permodalan yang terbatas dalam pengembangan usaha akuakultur. Fintech memiliki peranan yang penting karena dapat meningkatkan akses finansial pembudidaya, salah satunya adalah Infishta. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis peran pendanaan fintech dalam pengembangan dan keberlanjutan usaha budidaya udang vaname. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali fakta terkait manfaat pendanaan fintech terhadap usaha akuakultur dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendanaan yang diberikan fintech senilai 30% dari total biaya, memberikan tambahan modal untuk penambahan luas lahan produksi dari 26,8 ha menjadi 41,4 ha. Akibatnya produksi yang dihasilkan meningkat menjadi 45,11 ton dari 32,24 ton Berdasarkan aspek finansial, usaha budidaya udang vaname sesudah pengembangan usaha layak untuk dijalankan karena memiliki nilai NPV (1.539.637) > 0, net B/C (1,67) ≥ 1, dan IRR (23,99%) > discount factor serta sensitif terhadap penurunan tingkat kelangsungan hidup dan kenaikan harga pakan. Pendanaan fintech dapat berperan dalam pengembangan dan keberlanjutan usaha budidaya udang vaname melalui penambahan lahan produksi budidaya serta layak dikembangkan. ","PeriodicalId":109911,"journal":{"name":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/sat.v7i1.16136","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Komoditas ekspor andalan Indonesia pada sektor perikanan adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan budidaya diantaranya yakni akses permodalan yang terbatas dalam pengembangan usaha akuakultur. Fintech memiliki peranan yang penting karena dapat meningkatkan akses finansial pembudidaya, salah satunya adalah Infishta. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis peran pendanaan fintech dalam pengembangan dan keberlanjutan usaha budidaya udang vaname. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali fakta terkait manfaat pendanaan fintech terhadap usaha akuakultur dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendanaan yang diberikan fintech senilai 30% dari total biaya, memberikan tambahan modal untuk penambahan luas lahan produksi dari 26,8 ha menjadi 41,4 ha. Akibatnya produksi yang dihasilkan meningkat menjadi 45,11 ton dari 32,24 ton Berdasarkan aspek finansial, usaha budidaya udang vaname sesudah pengembangan usaha layak untuk dijalankan karena memiliki nilai NPV (1.539.637) > 0, net B/C (1,67) ≥ 1, dan IRR (23,99%) > discount factor serta sensitif terhadap penurunan tingkat kelangsungan hidup dan kenaikan harga pakan. Pendanaan fintech dapat berperan dalam pengembangan dan keberlanjutan usaha budidaya udang vaname melalui penambahan lahan produksi budidaya serta layak dikembangkan.