ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

Prima Jiwa Osly, Fathia Robiyatul Adawiyah, Nuryani Tinumbia
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT","authors":"Prima Jiwa Osly, Fathia Robiyatul Adawiyah, Nuryani Tinumbia","doi":"10.35814/artesis.v1i2.3218","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang menyesuaikan antara kepentingan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung secara terus menerus dan konsisten dengan cara menjaga kualitas hidup, yang berjalan bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu wilayah yang peningkatan jumlah penduduknya bertambah dengan cukup pesat. Faktor lainnya adalah karena secara geografis Jakarta Pusat berada di tengah Ibukota Jakarta. Yang akan semakin banyak perkembangan serta pembangunan infrastruktur seperti perkantoran, apartment ataupun ruko yang dapat mengakibatkan semakin berkurangnya RTH yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air karena adanya alih fungsi lahan, dari yang sebelumnya terbuka alami menjadi terbangun. Tujuan dari penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran kebutuhan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen serta ingin mengetahui preferensi masyarkat mengenai kebutuhan dan pengadaan RTH di Jakarta Pusat. Dengan analisis yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan RTH berdasarkan oksigen dengan metode Gerakis, 1974 yang dikembangkan Wijayanti,2003. Dan analisis yang digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat adalah dengan analytical hierarchy process (AHP). Berdasarkan hasil analisis dengan memproyeksikan 10 tahun kedepan 2021-2031, kebutuhan RTH di Jakarta Pusat belum memenuhi 30% dari luas kota. Luas RTH berdasarkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan pada tahun 2021 seluas 2368,89 hektar, sedangkan luas RTH yang tersedia baru 905,180 hektar atau sekitar 18,81%. Dan perlu menambahkan RTH seluas 538,72 hektar atau 11,19% untuk mencapai 30% minimal perwujudan RTH. Berdasarkan preferensi mengenai pengembangan RTH di Kota Jakarta Pusat, aspek lingkungan mendominasi dengan 65,47% jika dibandingkan dengan aspek lainnya. Dengan memprioritaskan pembangunan penghijauan yang ditunjang dengan kriteria manfaat RTH dan pemanfaatan ruang.","PeriodicalId":291008,"journal":{"name":"Jurnal ARTESIS","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ARTESIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35814/artesis.v1i2.3218","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang menyesuaikan antara kepentingan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung secara terus menerus dan konsisten dengan cara menjaga kualitas hidup, yang berjalan bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu wilayah yang peningkatan jumlah penduduknya bertambah dengan cukup pesat. Faktor lainnya adalah karena secara geografis Jakarta Pusat berada di tengah Ibukota Jakarta. Yang akan semakin banyak perkembangan serta pembangunan infrastruktur seperti perkantoran, apartment ataupun ruko yang dapat mengakibatkan semakin berkurangnya RTH yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air karena adanya alih fungsi lahan, dari yang sebelumnya terbuka alami menjadi terbangun. Tujuan dari penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran kebutuhan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen serta ingin mengetahui preferensi masyarkat mengenai kebutuhan dan pengadaan RTH di Jakarta Pusat. Dengan analisis yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan RTH berdasarkan oksigen dengan metode Gerakis, 1974 yang dikembangkan Wijayanti,2003. Dan analisis yang digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat adalah dengan analytical hierarchy process (AHP). Berdasarkan hasil analisis dengan memproyeksikan 10 tahun kedepan 2021-2031, kebutuhan RTH di Jakarta Pusat belum memenuhi 30% dari luas kota. Luas RTH berdasarkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan pada tahun 2021 seluas 2368,89 hektar, sedangkan luas RTH yang tersedia baru 905,180 hektar atau sekitar 18,81%. Dan perlu menambahkan RTH seluas 538,72 hektar atau 11,19% untuk mencapai 30% minimal perwujudan RTH. Berdasarkan preferensi mengenai pengembangan RTH di Kota Jakarta Pusat, aspek lingkungan mendominasi dengan 65,47% jika dibandingkan dengan aspek lainnya. Dengan memprioritaskan pembangunan penghijauan yang ditunjang dengan kriteria manfaat RTH dan pemanfaatan ruang.
根据雅加达市中心的氧气需求对绿色开放空间的需求进行分析
可持续发展是在发展利益与环境管理之间调整的发展理念。可持续发展是一种持续不断、符合经济增长、社会可持续性和环境可持续性的发展。雅加达市中心是人口迅速增长的一个地区。另一个因素是雅加达市中心位于首都雅加达的地理位置。这将导致越来越多的发展和基础设施,如办公室、公寓或公寓,可能导致越来越多的RTH减少,导致取代自然开放区域的水量减少,而以前的自然开放区域正在觉醒。本研究的目的是以氧气为基础了解RTH的需求,并希望了解了解雅加达市中心RTH的需求和供应需求的消费者偏好。1974年,Wijayanti开发。用于评估社区偏好的分析是分析过程。根据分析结果,预计未来10年至2021年至2031年,雅加达市中心的RTH需求还没有达到城市总面积的30%。在2021年,RTH的面积以2英亩(2368.89公顷)的氧气为基础,而RTH的面积只有905,180公顷(2英亩),约为18.81%。还需要增加538,72英亩(11.19%)或11.19%的RTH,以达到RTH最低的30%。根据对雅加达市中心RTH发展的偏好,与其他方面相比,环境方面占主导地位的65.47%。优先考虑用人工养殖和空间利用标准支撑的绿色。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信