Pemanfaatan Teknologi Indigenous ATECU untuk Mengendalikan OPT Utama Pada Tanaman Cabai Merah serta Pengaruhnya Terhadap Predator Menochilus sexmaculatus

W. Setiawati, A. Hudayya
{"title":"Pemanfaatan Teknologi Indigenous ATECU untuk Mengendalikan OPT Utama Pada Tanaman Cabai Merah serta Pengaruhnya Terhadap Predator Menochilus sexmaculatus","authors":"W. Setiawati, A. Hudayya","doi":"10.21082/JHORT.V29N1.2019.P81-90","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"(The used of Indigenous ATECU Technology to Control Pest and Diseases on Chili Pepper and Safer to Predator Menochilus sexmaculatus)Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan dan issue pelestarian lingkungan menjadikan budidaya ramah lingkungan menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Budidaya ramah lingkungan tidak menimbulkan pencemaran serta tidak memerlukan input yang mahal seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis. Kebutuhan bahan input tersebut dipenuhi dari bahan organik lokal (indigenous) yang tersedia di sekitar lahan pertanian (kearifan lokal) sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. ATECU (akronim dari campuran Azadirachta indica, Tephrosia vogelli, dan urine sapi yang difermentasi selama 15 hari) merupakan salah satu teknologi indigenous yang efikasinya terhadap hama penting pada tanaman cabai sangat diperlukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui efikasi teknologi indigenous ATECU (fermentasi mimba, kacang babi, dan urine sapi) terhadap OPT penting cabai merah yang dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia >50% dan aman terhadap predator M. sexmaculatus. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang (1.250 m dpl.) dengan jenis tanah Andisol dari bulan Maret sampai dengan bulan November 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok terdiri atas enam perlakuan dan diulang empat kali. Perlakuan yang diuji adalah ATECU 10 ml/l yang diaplikasikan secara rutin berdasarkan ambang kendali dan kombinasi dengan insektisida kimia Spinetoram (1,0 ml/l ), insektisida Spinoteram (1,0 ml/l ) yang diaplikasikan secara rutin dan berdasarkan ambang kendali serta kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi teknologi indigenous ATECU 10 ml/l efektif mengendalikan OPT penting pada tanaman cabai merah seperti Thrips parvispinus dengan tingkat efikasi (53,56%), Polyphagotarsonemus latus (90,71%), Heliothis armigera (98,41%), Bractocera spp. (83,28%) dan penyakit yang diakibatkan oleh cendawan Colletotrichum acutatum dengan tingkat efikasi sebesar (70,18%). Selain itu aplikasi ATECU 10 ml/l dapat mengurangi penggunaan insektisida sebesar 40–50%, menghemat biaya penggunaan insektisida sebesar 45,38–95,36%, aman terhadap musuh alami (predator Menochilus sexmaculatus) serta menghasilkan hasil panen di atas 10 ton/ha. Penggunaan ATECU selain efektif untuk pengendalian OPT juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Karena keefektifannya, sifat ramah lingkungan, dan relatif lebih ekonomis. ATECU dapat direkomendasikan sebagai pestisida potensial untuk pengendalian OPT dalam budidaya sayuran ramah lingkungan.KeywordsCabai merah; SDH indigenous; Azadirachta indica; Tephrosia vogelii; Urine sapiAbstractIncreased consumer awareness of food safety and environmental conservation issues make environmentally friendly cultivation to be one of the right choices to overcome the problem. Eco-friendly agriculture does not cause pollution and does not require expensive inputs such as synthetic chemical fertilizers and pesticides. Some potential of Biological Control Agent (BCA) indigenous included bio-pesticide (ATECU) should be manipulated. Most of the potential BCA is underutilized among common farmers. The used of indigenous ATECU technology (neem, tephrosia and cow urine fermented) to control pest and diseases on chili pepper is needed. The research aimed to determine the efficacy indigenous material ATECU (neem + tephrosia + cow urine fermented) to control pest and diseases of chili pepper that can reduce the use of chemical pesticides > 50% and safe to predator M. sexmaculatus. The research was conducted in Margahayu Station from March to November 2016. Randomized block design consisting of 6 treatments was used in this experiment with four replications. The treatment being tested is the use of applications of ATECU 10 ml/l based on routinely, action threshold and combine with Spinetoram 1 ml/l, Spinoteram 1 ml/l insecticide applied routinely and based on control threshold and control. The results showed that ATECU 10 ml/l was effective for controlling important pests in chili pepper such as Thrips parvispinus with efficacy levels (53.56%), Polyphagotarsonemus latus (90.71%), Helicoverpa armigera (98.41%), Bractocera spp. (83.28%) and Colletotrichum acutatum disease with efficacy 70.18%; ATECU 10 ml/l can reduce pesticide use by 40–50%, save pesticide usage 45.38–95.36%, and safe to predator Menochilus sexmaculatus and highest yield of chili up to 10 ton/ha. From this experiment which was strongly gave on indication that ATECU fermented from neem, tephrosia plants and cow urine would be able to replace synthetic pesticides in controlling pest and diseases, and to reduce the quantity of synthetic pesticide application on environmentally friendly cultivation of chili.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"242 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V29N1.2019.P81-90","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

(The used of Indigenous ATECU Technology to Control Pest and Diseases on Chili Pepper and Safer to Predator Menochilus sexmaculatus)Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan dan issue pelestarian lingkungan menjadikan budidaya ramah lingkungan menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Budidaya ramah lingkungan tidak menimbulkan pencemaran serta tidak memerlukan input yang mahal seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis. Kebutuhan bahan input tersebut dipenuhi dari bahan organik lokal (indigenous) yang tersedia di sekitar lahan pertanian (kearifan lokal) sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. ATECU (akronim dari campuran Azadirachta indica, Tephrosia vogelli, dan urine sapi yang difermentasi selama 15 hari) merupakan salah satu teknologi indigenous yang efikasinya terhadap hama penting pada tanaman cabai sangat diperlukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui efikasi teknologi indigenous ATECU (fermentasi mimba, kacang babi, dan urine sapi) terhadap OPT penting cabai merah yang dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia >50% dan aman terhadap predator M. sexmaculatus. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang (1.250 m dpl.) dengan jenis tanah Andisol dari bulan Maret sampai dengan bulan November 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok terdiri atas enam perlakuan dan diulang empat kali. Perlakuan yang diuji adalah ATECU 10 ml/l yang diaplikasikan secara rutin berdasarkan ambang kendali dan kombinasi dengan insektisida kimia Spinetoram (1,0 ml/l ), insektisida Spinoteram (1,0 ml/l ) yang diaplikasikan secara rutin dan berdasarkan ambang kendali serta kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi teknologi indigenous ATECU 10 ml/l efektif mengendalikan OPT penting pada tanaman cabai merah seperti Thrips parvispinus dengan tingkat efikasi (53,56%), Polyphagotarsonemus latus (90,71%), Heliothis armigera (98,41%), Bractocera spp. (83,28%) dan penyakit yang diakibatkan oleh cendawan Colletotrichum acutatum dengan tingkat efikasi sebesar (70,18%). Selain itu aplikasi ATECU 10 ml/l dapat mengurangi penggunaan insektisida sebesar 40–50%, menghemat biaya penggunaan insektisida sebesar 45,38–95,36%, aman terhadap musuh alami (predator Menochilus sexmaculatus) serta menghasilkan hasil panen di atas 10 ton/ha. Penggunaan ATECU selain efektif untuk pengendalian OPT juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Karena keefektifannya, sifat ramah lingkungan, dan relatif lebih ekonomis. ATECU dapat direkomendasikan sebagai pestisida potensial untuk pengendalian OPT dalam budidaya sayuran ramah lingkungan.KeywordsCabai merah; SDH indigenous; Azadirachta indica; Tephrosia vogelii; Urine sapiAbstractIncreased consumer awareness of food safety and environmental conservation issues make environmentally friendly cultivation to be one of the right choices to overcome the problem. Eco-friendly agriculture does not cause pollution and does not require expensive inputs such as synthetic chemical fertilizers and pesticides. Some potential of Biological Control Agent (BCA) indigenous included bio-pesticide (ATECU) should be manipulated. Most of the potential BCA is underutilized among common farmers. The used of indigenous ATECU technology (neem, tephrosia and cow urine fermented) to control pest and diseases on chili pepper is needed. The research aimed to determine the efficacy indigenous material ATECU (neem + tephrosia + cow urine fermented) to control pest and diseases of chili pepper that can reduce the use of chemical pesticides > 50% and safe to predator M. sexmaculatus. The research was conducted in Margahayu Station from March to November 2016. Randomized block design consisting of 6 treatments was used in this experiment with four replications. The treatment being tested is the use of applications of ATECU 10 ml/l based on routinely, action threshold and combine with Spinetoram 1 ml/l, Spinoteram 1 ml/l insecticide applied routinely and based on control threshold and control. The results showed that ATECU 10 ml/l was effective for controlling important pests in chili pepper such as Thrips parvispinus with efficacy levels (53.56%), Polyphagotarsonemus latus (90.71%), Helicoverpa armigera (98.41%), Bractocera spp. (83.28%) and Colletotrichum acutatum disease with efficacy 70.18%; ATECU 10 ml/l can reduce pesticide use by 40–50%, save pesticide usage 45.38–95.36%, and safe to predator Menochilus sexmaculatus and highest yield of chili up to 10 ton/ha. From this experiment which was strongly gave on indication that ATECU fermented from neem, tephrosia plants and cow urine would be able to replace synthetic pesticides in controlling pest and diseases, and to reduce the quantity of synthetic pesticide application on environmentally friendly cultivation of chili.
采用一种无神的无神的技术来控制红辣椒植物的主要OPT以及它对门神性侵犯者的影响
消费者对食品安全的认识和环境保护的问题使绿色农业成为解决这一问题的最佳选择之一。环保农业不造成污染,不需要大量的输入,如合成肥料和化学杀虫剂。这一输入材料的需求是由当地农场附近的有机资源满足的,这样生产成本就会更低。ATECU (Azadirachta indica、Tephrosia vogelli和牛尿发酵15天的缩略词)是一种独立的技术,可以将其转化为对辣椒植物中重要的虫蛀的适应能力。这项研究的目的是确定红辣椒重要植物的内发酵技术(mimba、蚕豆和牛尿)的作用,这将减少50%的化学杀虫剂>,并对捕食者M. sexmaculatus安全使用。这项研究是在2016年3月至11月,在柠檬植物研究室(1350米[2150英尺]的地方进行的。使用的实验设计是由六种治疗方法组成的随机设计,并重复四次。测试过的治疗方法是10毫升/l的ATECU,它是根据控制阈值和与Spinetoram化学杀虫剂(1.0 ml/l)、脊髓灰质炎杀虫剂(1.0 ml/l)的常规应用而应用的。研究结果表明,无效的ATECU 10毫升/l有效地控制了红辣椒植物的重要OPT(5.3.56%)、polyphagogosonemus latus(90.71%)、helioini armigera(98.41%)、Bractocera spp(83.28%)、Bractocera spp(83.28%)以及由神经Colletotrichum acutatum及其ebribrication水平为(70.18%)的疾病。此外,ATECU 10毫升/l的杀虫剂可以减少40 - 50%,减少杀虫剂的使用成本45.38 - 95.36%,对天敌emchilus sexmaculatus是安全的,可以生产10吨以上的农作物。使用ATECU不仅有效地控制OPT还可以提高植物的生产力。由于它的有效性、环保性质和相对经济。ATECU可以被推荐为一种潜在的杀虫剂,以控制OPT对绿色蔬菜的种植。KeywordsCabai红色;indigenous了;Azadirachta指标;Tephrosia vogelii;野生动物保护和环境保护的意识使环境保护成为正确的选择之一来解决问题。生态友好的农业不是由于污染而引起的,也不是由于合成化学肥料和瘟疫而引起的。某种潜在的生物控制剂应该是控制。最潜在的BCA在普通farmers中是不实用的。过去的不受约束的无神论技术。这项研究将确定一种具有侵略性的、不受破坏的天然资源。这项研究是2016年3月至11月野生动物站委托的。在这个实验中使用了四种复制品。接受测试的治疗是在实践中使用的10毫升的滴管,使用Spinetoram 1毫升/l,使用spineteram 1 ml/l应用中的酶执行和控制。最近的建议是,在智利胡椒中,关键的强调强调重要的情感结合尤其有效(53.56%),polyphagogosonemus latus (98.41%), Helicoverpa armigera (98.41%), Bractocera spp(83.28%)和Colletotrichum地雷感染了efficacy 70.18%;我可以在40 - 50%的情况下减少鼠疫,拯救鼠疫45 - 38 - 95%,以及安全的捕食者门诊性侵犯者和最重要的智利海军部,达到10吨/哈。在这种紧张的实验中,来自neem、tephrosia plants和cow piss的杀虫剂将有可能在受控制的害虫和疾病中重新定位合成杀虫剂,并在环境友好文化中减少合成杀虫剂的可利用性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信