{"title":"KONTROL SOSIAL DAN PERILAKU CYBERBULLYING DI KALANGAN REMAJA","authors":"Mukhlish Muhammad Maududi, Zulfahmi Yasir Yunan","doi":"10.15408/empati.v12i1.31130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Cyberbullying in Indonesia has been a growing problem in recent years. Many cases of cyberbullying on social media have impacted the victims, both emotionally and psychologically. Some of the causes include technological advances that facilitate internet access and social media use, lack of public awareness and understanding of the impact of cyberbullying, lack of supervision from families, schools and communities, and lack of attention from authorities in handling cyberbullying cases. This study aims to analyze how to overcome cyberbullying behavior among adolescents through social control. This research uses a qualitative research model, with data entirely derived from literature studies, secondary data sources in the form of documents, literature both books and articles related to cyberbullying. The researcher used the Miles model of data analysis. The results of this study show that social control is based on norms and religion. Religion can make a positive contribution in overcoming cyberbullying cases by emphasizing the importance of religious values such as tolerance, compassion, and brotherhood. Structurally, the government has made various efforts to overcome cyberbullying, such as providing facilities and infrastructure such as laws and regulations. The government has an important role in overcoming cyberbullying by making regulations and policies to protect victims of cyberbullying. Keywords: Cyberbullying, social control, handling. Abstrak. Cyberbullying di Indonesia merupakan masalah yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Banyak kasus cyberbullying di media sosial dan berdampak pada korban, baik secara emosional maupun psikologis. Beberapa penyebabnya antara lain kemajuan teknologi yang memudahkan akses internet dan penggunaan media sosial, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang dampak cyberbullying, kurangnya pengawasan dari pihak keluarga, sekolah dan masyarakat, serta kurangnya perhatian dari pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus cyberbullying. Penelitian ini bertujuan menganalisis cara mengatasi perilaku cyberbullying di kalangan remaja melalui kontrol sosial. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif, dengan data sepenuhnya berasal dari studi kepustakaan, sumber data sekunder berupa dokumen-dokumen, literatur baik buku-buku maupun artikel terkait cyberbullying. Peneliti menggunakan menggunakan analisis data model Miles. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol sosial berbasis pada norma dan agama. Agama dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi kasus cyberbullying dengan menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan seperti toleransi, kasih sayang, dan persaudaraan. Secara struktural pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi cyberbullying, seperti penyediaan sarana dan prasarana seperti perangkat peraturan perundang-undangan. Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi cyberbullying dengan membuat regulasi dan kebijakan untuk melindungi korban cyberbullying. Kata Kunci: Cyberbullying, kontrol social, penanganan.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i1.31130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. Cyberbullying in Indonesia has been a growing problem in recent years. Many cases of cyberbullying on social media have impacted the victims, both emotionally and psychologically. Some of the causes include technological advances that facilitate internet access and social media use, lack of public awareness and understanding of the impact of cyberbullying, lack of supervision from families, schools and communities, and lack of attention from authorities in handling cyberbullying cases. This study aims to analyze how to overcome cyberbullying behavior among adolescents through social control. This research uses a qualitative research model, with data entirely derived from literature studies, secondary data sources in the form of documents, literature both books and articles related to cyberbullying. The researcher used the Miles model of data analysis. The results of this study show that social control is based on norms and religion. Religion can make a positive contribution in overcoming cyberbullying cases by emphasizing the importance of religious values such as tolerance, compassion, and brotherhood. Structurally, the government has made various efforts to overcome cyberbullying, such as providing facilities and infrastructure such as laws and regulations. The government has an important role in overcoming cyberbullying by making regulations and policies to protect victims of cyberbullying. Keywords: Cyberbullying, social control, handling. Abstrak. Cyberbullying di Indonesia merupakan masalah yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Banyak kasus cyberbullying di media sosial dan berdampak pada korban, baik secara emosional maupun psikologis. Beberapa penyebabnya antara lain kemajuan teknologi yang memudahkan akses internet dan penggunaan media sosial, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang dampak cyberbullying, kurangnya pengawasan dari pihak keluarga, sekolah dan masyarakat, serta kurangnya perhatian dari pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus cyberbullying. Penelitian ini bertujuan menganalisis cara mengatasi perilaku cyberbullying di kalangan remaja melalui kontrol sosial. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif, dengan data sepenuhnya berasal dari studi kepustakaan, sumber data sekunder berupa dokumen-dokumen, literatur baik buku-buku maupun artikel terkait cyberbullying. Peneliti menggunakan menggunakan analisis data model Miles. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol sosial berbasis pada norma dan agama. Agama dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi kasus cyberbullying dengan menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan seperti toleransi, kasih sayang, dan persaudaraan. Secara struktural pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi cyberbullying, seperti penyediaan sarana dan prasarana seperti perangkat peraturan perundang-undangan. Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi cyberbullying dengan membuat regulasi dan kebijakan untuk melindungi korban cyberbullying. Kata Kunci: Cyberbullying, kontrol social, penanganan.
抽象的。近年来,印尼的网络欺凌问题日益严重。社交媒体上的许多网络欺凌案件都对受害者产生了情感和心理上的影响。其中一些原因包括促进互联网接入和社交媒体使用的技术进步,公众对网络欺凌的影响缺乏认识和理解,家庭、学校和社区缺乏监督,以及当局在处理网络欺凌案件时缺乏关注。本研究旨在分析如何透过社会控制来克服青少年网络霸凌行为。本研究采用定性研究模式,数据完全来源于文献研究、文献形式的二手数据来源、与网络欺凌相关的文献、书籍和文章。研究人员使用了迈尔斯数据分析模型。本研究的结果表明,社会控制是基于规范和宗教。宗教可以通过强调宽容、同情、兄弟情谊等宗教价值观的重要性,为克服网络暴力做出积极贡献。从结构上看,政府为克服网络欺凌采取了法律法规等设施和基础设施等多种措施。政府应该制定保护网络欺凌受害者的法规和政策,在克服网络欺凌方面发挥重要作用。关键词:网络欺凌,社会控制,处理。Abstrak。网络欺凌是印度尼西亚的merupakan masalah yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir。Banyak认为网络欺凌是媒体、社交、情感和心理方面的问题。Beberapa penyebabnya antara lain kemajuan tecknologi yang memudahkan akses internet dan penggunaan media social, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang dampak网络欺凌,kurangnya pengawasan dari pihak keluarga, sekolah dan masyarakat, serta kurangnya perhatian dari pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus网络欺凌。网络欺凌是一种社会行为,是一种社会行为。Penelitian ini menggunakan模型Penelitian质量,denan数据Penelitian质量,denan数据Penelitian质量,denan数据Penelitian质量,denan数据Penelitian质量,denan数据Penelitian质量,number数据sekunder berupa dokumen-dokumen, literature baik buku-buku maupun artikel质量,网络欺凌。Peneliti menggunakan数据分析模型Miles。哈西尔penelitian ini menunjukkan bahwa控制社会基础和常态。Agama dapat成员kontribusi积极的dalam mengatasi kasus网络欺凌dengan menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan和seperti宽容,kasih sayang, dan persaudaran。这句话的意思是:“网络欺凌”,这句话的意思是“网络欺凌”,这句话的意思是“网络欺凌”。Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi网络欺凌,dengan成员regulasi dan kebijakan untuk melindungi korban网络欺凌。Kata Kunci:网络欺凌,控制社会,penanganan。