{"title":"PERAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA MARITIM WAROPEN [The Role of Women in the Culture of Maritime in Waropen]","authors":"Rini Maryone","doi":"10.24832/PAPUA.V9I2.214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In Waropen livelihood, women in connected maritime tradition play roles in providing food for their family In related to the title, there are some problems deal with the women’s roles in Waropen maritime tradition that can be formulated as follows: How are the roles of women in Waropen maritime tradition, what values revealed in maritime tradition. The research applies etnoarcheolgical approach by using some techniques: bibliographical study, observation, and interview. Those collected data are then described, analyzed, interpreted, and concluded. The results show that there are three main livelihood, i.e., processing sagoo, cathing fish (by men), cathing crabs (by men), and gathering seashells (by men). While women’s roles follow the knowledge system of maritime tradition: time, season, wind, and stars. To go to the location of sagoo processing, shrimps and seashells gathering, Waropen women use canoes without leeboard. In local language it is called sewado. Through the roles of Waropen women in maritime tradition, there are some beneficial socio-cultural values, i.e. being religious, corporation, independence, discipline, hard work, creativity, and care to nature. ABSTRAKPeran serta perempuan Waropen dalam sistem mata pencaharian hidup berkaitan dengan tradisi maritim, perempuan bertanggung jawab penuh untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya. Berkaitan dengan judul, ada beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan peran perempuan dalam budaya maritim Waropen, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana peran perempuan dalam budaya maritim di Waropen?, nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam budaya maritim tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoarkeologi dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: studi pustaka, observasi, wawancara. Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan, dan ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam mata pencaharian utamanya yaitu meramu sagu, menangkap ikan (dilakukan oleh lakilaki), menangkap kepiting dan mengumpulkan atau kerang, berburu (dilakukan oleh perempuan). Sementara itu, perempuan Waropen mengikuti sistem pengetahuan budaya maritim seperti sistem pengetahuan mengenai waktu, musim, angin dan bintang. Untuk ke lokasi tempat mencari seperti menokok sagu, mencari keping, udang dan bia, perempuan Waropen menggunakan perahu tak bercadik yang disebut dengan sewado. Melalui peran perempuan Waropen dalam budaya maritim, termuat nilai-nilai sosial-budaya yang berguna dalam kehidupan, yaitu nilai religius, gotong royong atau kerjasama, kemandirian, disiplin, kerja keras, kreatif, dan peduli lingkungan.","PeriodicalId":161832,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/PAPUA.V9I2.214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
In Waropen livelihood, women in connected maritime tradition play roles in providing food for their family In related to the title, there are some problems deal with the women’s roles in Waropen maritime tradition that can be formulated as follows: How are the roles of women in Waropen maritime tradition, what values revealed in maritime tradition. The research applies etnoarcheolgical approach by using some techniques: bibliographical study, observation, and interview. Those collected data are then described, analyzed, interpreted, and concluded. The results show that there are three main livelihood, i.e., processing sagoo, cathing fish (by men), cathing crabs (by men), and gathering seashells (by men). While women’s roles follow the knowledge system of maritime tradition: time, season, wind, and stars. To go to the location of sagoo processing, shrimps and seashells gathering, Waropen women use canoes without leeboard. In local language it is called sewado. Through the roles of Waropen women in maritime tradition, there are some beneficial socio-cultural values, i.e. being religious, corporation, independence, discipline, hard work, creativity, and care to nature. ABSTRAKPeran serta perempuan Waropen dalam sistem mata pencaharian hidup berkaitan dengan tradisi maritim, perempuan bertanggung jawab penuh untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya. Berkaitan dengan judul, ada beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengan peran perempuan dalam budaya maritim Waropen, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana peran perempuan dalam budaya maritim di Waropen?, nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam budaya maritim tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnoarkeologi dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: studi pustaka, observasi, wawancara. Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan, dan ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam mata pencaharian utamanya yaitu meramu sagu, menangkap ikan (dilakukan oleh lakilaki), menangkap kepiting dan mengumpulkan atau kerang, berburu (dilakukan oleh perempuan). Sementara itu, perempuan Waropen mengikuti sistem pengetahuan budaya maritim seperti sistem pengetahuan mengenai waktu, musim, angin dan bintang. Untuk ke lokasi tempat mencari seperti menokok sagu, mencari keping, udang dan bia, perempuan Waropen menggunakan perahu tak bercadik yang disebut dengan sewado. Melalui peran perempuan Waropen dalam budaya maritim, termuat nilai-nilai sosial-budaya yang berguna dalam kehidupan, yaitu nilai religius, gotong royong atau kerjasama, kemandirian, disiplin, kerja keras, kreatif, dan peduli lingkungan.
PERAN PEREMPUAN DALAM BUDAYA MARITIM WAROPEN[女性在WAROPEN海洋文化中的角色]
在Waropen的生计中,女性在相关的海事传统中扮演着为家庭提供食物的角色。在与头衔相关的Waropen海事传统中,女性的角色有一些问题,可以概括为:女性在Waropen海事传统中的角色是怎样的,在海事传统中揭示了哪些价值观。本研究运用民族考古学的研究方法,采用文献研究法、观察法和访谈法。然后对收集到的数据进行描述、分析、解释和总结。结果表明,该地区主要以加工皂荚、捕鱼(男子)、捕蟹(男子)和采贝(男子)为主要生计。而女性的角色则遵循海事传统的知识体系:时间、季节、风和星星。为了去加工西米、捕虾和采集贝壳的地方,沃open妇女使用没有下风板的独木舟。在当地语言中,它被称为sewado。通过Waropen女性在海事传统中的角色,有一些有益的社会文化价值观,即宗教,合作,独立,纪律,努力工作,创造力和对自然的关怀。[摘要]四川沿海地区的沿海生态系统,四川沿海地区的沿海生态系统,四川沿海地区的沿海生态系统,四川沿海地区的沿海生态系统,四川沿海地区的沿海生态系统。我是说,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。,,,,,,,,,,,,,,,, ? ?[3]内蒙古高原地区的地质研究,内蒙古高原地区的地质研究,内蒙古高原地区的地质研究。Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dideskripsikan, dianalyze dan diinterpretasikan, dan ditarik suatu kespulan。Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam mata pencaharian utamanya yitu meramu sagu, menangkap ikan (dilakukan oleh lakilaki), menangkap kepitting dan mengumpulkan atau kerang, berburu (dilakukan oleh perempuan)。Sementara itu, perempuan Waropen, mengikuti system, pengetahuan budaya, maritim seperti system, pengetahuan mengenai waktu, muslim, angin dan bintang。Untuk ke lokasi tempat mencari seperti menokok sagu, mencari keping, udang danbia, perempuan Waropen menggunakan perahu tak bercaddik yang disebut dengan sewado。Melalui peran perempuan dalam budaya maritim, termuat nilai-nilai social -budaya yang berguna dalam kehidupan, yitu nilai religius, gotong royong atau kerjasama, kmandirian, disisplin, kerja keras, kreatif, dan peduli lingkungan。