Moderasi Beragama dalam Perspektif Hukum Kasih

Efesus Suratman, Muryati Muryati, G. Pakpahan, Yusak Setianto, Andreas Budi Setyobekti
{"title":"Moderasi Beragama dalam Perspektif Hukum Kasih","authors":"Efesus Suratman, Muryati Muryati, G. Pakpahan, Yusak Setianto, Andreas Budi Setyobekti","doi":"10.30995/ppb.v1i2.505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Conflicts that occur between religious communities make a problem, namely the incompatibility between the concept of the teachings of love from religion and the facts. Fundamentalist attitudes, radicalism, fanaticism, and extremism produced by religion are the triggers for conflict. With this conflict, it can be said that the teachings of love are not implemented properly. The purpose of writing this article is to state the law of love which is implemented in a pluralistic life which is an effort to build a culture of tolerance in religious moderation and is an effort to prevent, resolve horizontal conflicts between religions. The research method used is library research with a descriptive qualitative approach by collecting and digging various literature related to the theological biblical analysis of the law of love. From the analysis of this article, several findings were obtained, namely: first, religion does not function properly, secondly, the teachings of love are not implemented properly, the three concepts of implementing the law of love are the basis for moderating the middle way that can build awareness of tolerance in pluralism. AbstrakKonflik-konflik yang terjadi antar umat beragama menjadikan suatu permasalahan yaitu ketidak sesuaian antara konsep ajaran kasih dari agama dengan fakta yang ada. Sikap fundamentalis, radikalis-me, fanatisme dan ekstrimisme yang dihasilkan agama menjadi pemicu terjadinya konflik. Dengan adanya konflik tersebut maka dapat dikatakan bahwa ajaran kasih tidak terimplementasikan dengan baik. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menyatakan hukum kasih yang diimplementasikan dalam kehidupan majemuk yang menjadi suatu upaya membangun budaya toleransi dalam moderasi agama, dan menjadi suatu upaya pencegah, penyelesai konflik horizontal antar agama. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan dan menggali berbagai literatur yang berkaitan dengan analisis biblis teologis hukum kasih. Dari analisis artikel ini maka didapatkan beberapa penemuan yaitu: pertama, agama tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kedua tidak terimplementasinya ajaran kasih dengan baik, ketiga konsep implementasi hukum kasih menjadi dasar dalam moderasi jalan tengah yang dapat membangun kesadaran toleransi dalam kemajemukan.  ","PeriodicalId":153218,"journal":{"name":"PROSIDING PELITA BANGSA","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PROSIDING PELITA BANGSA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30995/ppb.v1i2.505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Conflicts that occur between religious communities make a problem, namely the incompatibility between the concept of the teachings of love from religion and the facts. Fundamentalist attitudes, radicalism, fanaticism, and extremism produced by religion are the triggers for conflict. With this conflict, it can be said that the teachings of love are not implemented properly. The purpose of writing this article is to state the law of love which is implemented in a pluralistic life which is an effort to build a culture of tolerance in religious moderation and is an effort to prevent, resolve horizontal conflicts between religions. The research method used is library research with a descriptive qualitative approach by collecting and digging various literature related to the theological biblical analysis of the law of love. From the analysis of this article, several findings were obtained, namely: first, religion does not function properly, secondly, the teachings of love are not implemented properly, the three concepts of implementing the law of love are the basis for moderating the middle way that can build awareness of tolerance in pluralism. AbstrakKonflik-konflik yang terjadi antar umat beragama menjadikan suatu permasalahan yaitu ketidak sesuaian antara konsep ajaran kasih dari agama dengan fakta yang ada. Sikap fundamentalis, radikalis-me, fanatisme dan ekstrimisme yang dihasilkan agama menjadi pemicu terjadinya konflik. Dengan adanya konflik tersebut maka dapat dikatakan bahwa ajaran kasih tidak terimplementasikan dengan baik. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menyatakan hukum kasih yang diimplementasikan dalam kehidupan majemuk yang menjadi suatu upaya membangun budaya toleransi dalam moderasi agama, dan menjadi suatu upaya pencegah, penyelesai konflik horizontal antar agama. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan dan menggali berbagai literatur yang berkaitan dengan analisis biblis teologis hukum kasih. Dari analisis artikel ini maka didapatkan beberapa penemuan yaitu: pertama, agama tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kedua tidak terimplementasinya ajaran kasih dengan baik, ketiga konsep implementasi hukum kasih menjadi dasar dalam moderasi jalan tengah yang dapat membangun kesadaran toleransi dalam kemajemukan.  
从爱的法律角度来看,宗教的适度
宗教团体之间的冲突产生了一个问题,即来自宗教的爱的教义与事实的不相容。宗教产生的原教旨主义态度、激进主义、狂热主义和极端主义是冲突的导火索。有了这种冲突,可以说爱的教导没有得到适当的执行。写这篇文章的目的是陈述爱的法则,这是在多元化生活中实施的,这是在宗教温和中建立宽容文化的努力,也是防止和解决宗教之间横向冲突的努力。本文采用的研究方法是通过收集和挖掘与爱的律法的神学圣经分析相关的各种文献,采用图书馆研究和描述性定性方法。通过本文的分析,得出以下几点结论:一是宗教功能不正常,二是爱的教义没有得到很好的执行,执行爱的法则的三个概念是缓和中间道路的基础,可以在多元化中建立宽容意识。摘要:konflik -konflik yang terjadi antar umat beragama menjadikan suatu permasalahan yititketidak susuan antara konsep ajaran kashih dari agama dengan fakta yang ada。原教旨主义者,激进派,狂热主义者,都是极端化的。Dengan adanya konflik teresbut maka dapat dikatakan bahwa ajaran kasih tidak实现亚洲Dengan baik。图juan dari penpeniskel ini yitu untuk menyatakan hukum kasih yang diimplementasikan dalam kehidupan majemuk yang menjadi suatu upaya成员banguan budaya宽容dalam moderasi agama, dan menjadi suatu upaya penegah, penyelesai konflik水平antar agama。方法Penelitian yang diunakan adalah Penelitian pustaka dengan pendekatan质量描述词dengan mengumpulkan dan menggali berbagai文学yang berkaitan dengan分析圣经地质学hukum kasih。Dari分析artikel ini maka didapatkan beberapa peneman yitu: pertama, agama tidak berfunsi sebagaimana mestinya, kedua tidak implemententasinya ajajan kashii dengan baik, ketiga konsep implementashukum kashih menjadi dasar dalam moderasi jalan tengah yang dapat membangun kesadaran tolerananamajemukan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信