{"title":"PEMANFAATAN HASIL ASESMEN NASIONAL DALAM PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DI DKI JAKARTA","authors":"Sodiyah Sanmarwi, S. Sulastri","doi":"10.54124/jlmp.v19i2.93","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam melaksanakan evaluasi sistem pendidikan pemerintah daerah didampingi oleh UPT pada Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen. Hasil evaluasi sistem pendidikan oleh pemerintah daerah dimanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah: diperolehnya permasalahan pendidikan yang perlu mendapat prioritas dan akar masalahnya berdasarkan indikator dalam rapor pendidikan, dan diperolehnya program kegiatan berdasarkan Permendagri nomor 59 tahun 2021. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Fokus penelitian ini adalah melakukan pengolahan dan analisis rapor pendidikan yang menghasilkan permasalahan, akar masalah, dan rekomendasi program peningkatan mutu bagi pemerintah daerah. Simpulan penelitian pada jenjang SD diperoleh permasalahan pendidikan pada kemampuan numerasi, kesenjangan karakter, dan iklim kebhinekaan. Pada jenjang SMP permasalahan yang ditemukan adalah kesenjangan karakter, dan APM SMP/MTs/Paket B/SMPLB. Akar masalah yang terdapat pada jenjang SD adalah: kesenjangan karakter antarwilayah, toleransi agama dan budaya, sikap inklusif; dukungan atas kesetaraan agama dan budaya, kualitas pembelajaran, kepemimpinan instruksional, kesenjangan iklim keamanan sekolah, kesenjangan iklim kebinekaan, iklim inklusivitas, kesenjangan iklim inklusivitas, partisipasi warga sekolah, proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran, dan proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan. Akar masalah yang ditemukan pada jenjang SMP adalah: kesenjangan antarkelompok gender, kesenjangan antarwilayah, APM murid disabilitas, kualitas Pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan instruksional, iklim inklusivitas, partisipasi warga sekolah, proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran, dan proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan.","PeriodicalId":159810,"journal":{"name":"Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan","volume":"61 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54124/jlmp.v19i2.93","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam melaksanakan evaluasi sistem pendidikan pemerintah daerah didampingi oleh UPT pada Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen. Hasil evaluasi sistem pendidikan oleh pemerintah daerah dimanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan program dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah: diperolehnya permasalahan pendidikan yang perlu mendapat prioritas dan akar masalahnya berdasarkan indikator dalam rapor pendidikan, dan diperolehnya program kegiatan berdasarkan Permendagri nomor 59 tahun 2021. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Fokus penelitian ini adalah melakukan pengolahan dan analisis rapor pendidikan yang menghasilkan permasalahan, akar masalah, dan rekomendasi program peningkatan mutu bagi pemerintah daerah. Simpulan penelitian pada jenjang SD diperoleh permasalahan pendidikan pada kemampuan numerasi, kesenjangan karakter, dan iklim kebhinekaan. Pada jenjang SMP permasalahan yang ditemukan adalah kesenjangan karakter, dan APM SMP/MTs/Paket B/SMPLB. Akar masalah yang terdapat pada jenjang SD adalah: kesenjangan karakter antarwilayah, toleransi agama dan budaya, sikap inklusif; dukungan atas kesetaraan agama dan budaya, kualitas pembelajaran, kepemimpinan instruksional, kesenjangan iklim keamanan sekolah, kesenjangan iklim kebinekaan, iklim inklusivitas, kesenjangan iklim inklusivitas, partisipasi warga sekolah, proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran, dan proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan. Akar masalah yang ditemukan pada jenjang SMP adalah: kesenjangan antarkelompok gender, kesenjangan antarwilayah, APM murid disabilitas, kualitas Pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan instruksional, iklim inklusivitas, partisipasi warga sekolah, proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu, pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran, dan proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan.