POTENSI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN RIMPANG LENGKUAS SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENGENDALI HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI

Rini Laraswati, E. P. Ramdan, Risnawati, Adinda Nurul Huda Manurung
{"title":"POTENSI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN RIMPANG LENGKUAS SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENGENDALI HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI","authors":"Rini Laraswati, E. P. Ramdan, Risnawati, Adinda Nurul Huda Manurung","doi":"10.35760/jpp.2022.v6i1.5895","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pertanian penting di dunia. Penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi. Untuk mengatasi penyakit hawar daun bakteri pada padi umumnya menggunakan bakterisida kimiawi, agens hayati, kitosan dan penggunaan varietas tahan, tetapi penggunaan bakterisida kimiawi yang terus menerus dapat mencemari lingkungan. Pemanfaatan tanaman yang berpotensi sebagai baterisida ramah lingkungan seperti daun sirih dan lengkuas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengendalian penyakit hawar daun bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pengaruh jenis ekstrak dan frekuensi aplikasi terhadap komponen patosistem dan komponen pertumbuhan terhadap penyakit hawar daun bakteri pada padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis perlakuan (P) yang terdiri dari aquadest (kontrol) (P0), ekstrak daun sirih (P1), dan ekstrak lengkuas (P2), dan faktor kedua adalah frekuensi aplikasi terdiri dari 1 kali/minggu (F1), 2 kali/minggu (F2), dan 3 kali/minggu (F3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, setiap petak percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sampel yang diamati pada penelitian sebanyak 81 unit percobaan. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas merupakan perlakuan ekstrak terbaik dalam menekan penyakit hawar daun bakteri dibandingkan dengan ekstrak daun sirih dan kontrol, dengan keparahan penyakit paling rendah yaitu 46,46% dan efikasi 24%, ekstrak lengkuas memiliki pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat bulir, dan panjang akar pada tanaman padi.","PeriodicalId":325350,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","volume":"164 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/jpp.2022.v6i1.5895","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pertanian penting di dunia. Penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi. Untuk mengatasi penyakit hawar daun bakteri pada padi umumnya menggunakan bakterisida kimiawi, agens hayati, kitosan dan penggunaan varietas tahan, tetapi penggunaan bakterisida kimiawi yang terus menerus dapat mencemari lingkungan. Pemanfaatan tanaman yang berpotensi sebagai baterisida ramah lingkungan seperti daun sirih dan lengkuas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengendalian penyakit hawar daun bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pengaruh jenis ekstrak dan frekuensi aplikasi terhadap komponen patosistem dan komponen pertumbuhan terhadap penyakit hawar daun bakteri pada padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis perlakuan (P) yang terdiri dari aquadest (kontrol) (P0), ekstrak daun sirih (P1), dan ekstrak lengkuas (P2), dan faktor kedua adalah frekuensi aplikasi terdiri dari 1 kali/minggu (F1), 2 kali/minggu (F2), dan 3 kali/minggu (F3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, setiap petak percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sampel yang diamati pada penelitian sebanyak 81 unit percobaan. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas merupakan perlakuan ekstrak terbaik dalam menekan penyakit hawar daun bakteri dibandingkan dengan ekstrak daun sirih dan kontrol, dengan keparahan penyakit paling rendah yaitu 46,46% dan efikasi 24%, ekstrak lengkuas memiliki pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat bulir, dan panjang akar pada tanaman padi.
潜在的槟榔叶和根茎提取物作为一种植物杀虫剂可以控制稻米细菌的枯萎病
水稻(Oryza sativa L.)是世界上最重要的农业作物之一。由黄疸虫oryzae引起的枯萎病是水稻作物的一种疾病。对付疫病,水稻细菌的叶子主要使用化学杀虫剂、生物制剂、kitosan和抗药性品种的使用,但它们的持续使用可能会污染环境。使用可能是一种环保的草本植物,如槟榔叶和画笔,可以被用作一种替代细菌疫病的替代品。本研究的目的是确定提取物类型和应用频率对病原系统成分的影响和生长成分对水稻菌病变的影响之间的相互作用。研究采用由2个因素组成的群体(架子)的随机设计。第一个因素是aquadest(控制)(P0)、槟榔叶提物(P1)和甘蔗渣提物(P2),第二个因素是应用程序的频率包括1次/一周(F1)、2次/一周(F2)和3次/周(F3)。治疗有9个组合,3个重复,每个试验网格由3个植物组成,在81个实验单元中观察到的样本总数。结果表明,甘草提取物比槟榔提取物和控制提取物更能抑制细菌病变,而根茎提取物的发病率最低为46,46%和24%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信