{"title":"KESANTUNAN BERBAHASA SANTRI WANITA DALAM KOMUNIKASI DI PESANTREN","authors":"Eka Susylowati, Rahmat Wisudawanto","doi":"10.26499/loa.v16i2.3494","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk maksim kesantunan berbahasa santri wanita di lingkungan Pesantren Modern Islam Assalaam dan Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki di Kabupaten Sukoharjo. Data dalam penelitian ini adalah tuturan santri wanita yang mengandung kesantunan dalam situasi formal dan informal di lingkungan Pesantren Modern Islam Assalaam dan Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki di Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa maksim kesantunan yang digunakan oleh santri wanita dalam berinteriksi adalah (1) maksim kebijaksanaan (taxt maxim), (2) maksim kemurahan (generosity maxim), (3) maksim penerimaan (approbation maxim), (4) maksim kerendahatian (modesty maxim), (5) maksim kesepakatan (agreement maxim), (6) maksim kesimpatian (sympathy maxim), (7) maksim permintaan maaf (obligation of S to O maxim), (8) maksim pemberian maaf (obligation of O to S maxim) , (9) maksim perasaan (feeling recitence maxim), (10) maksim berpendapat dan bersikap diam (opinion Reticente maxim).Kata kunci: kesantunan berbahasa, santri wanita, pesantren AbstractThis study aims to describe the maxims used by female students in the Islamic Modern Boarding School of Assalaam and Islamic Boarding School Al-Mukmin Ngruki in Sukoharjo Regency. The data are the utterances that contain politeness of female students in formal and informal situations. The result indicates that female student use several maxims in interacting, namely (1) taxt maxim, (2) generosity maxim, (3) approbation maxim, (4) modesty maxim, 5) agreement maxim, (6) sympathy maxim, (7) obligation of S to O maxim, (8) obligation of O to S maxim , (9) feeling recitence maxim, (10) opinion Reticente maxim. Keywords: language politenss, female student, Islamic boarding school ","PeriodicalId":410724,"journal":{"name":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.3494","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk maksim kesantunan berbahasa santri wanita di lingkungan Pesantren Modern Islam Assalaam dan Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki di Kabupaten Sukoharjo. Data dalam penelitian ini adalah tuturan santri wanita yang mengandung kesantunan dalam situasi formal dan informal di lingkungan Pesantren Modern Islam Assalaam dan Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki di Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa maksim kesantunan yang digunakan oleh santri wanita dalam berinteriksi adalah (1) maksim kebijaksanaan (taxt maxim), (2) maksim kemurahan (generosity maxim), (3) maksim penerimaan (approbation maxim), (4) maksim kerendahatian (modesty maxim), (5) maksim kesepakatan (agreement maxim), (6) maksim kesimpatian (sympathy maxim), (7) maksim permintaan maaf (obligation of S to O maxim), (8) maksim pemberian maaf (obligation of O to S maxim) , (9) maksim perasaan (feeling recitence maxim), (10) maksim berpendapat dan bersikap diam (opinion Reticente maxim).Kata kunci: kesantunan berbahasa, santri wanita, pesantren AbstractThis study aims to describe the maxims used by female students in the Islamic Modern Boarding School of Assalaam and Islamic Boarding School Al-Mukmin Ngruki in Sukoharjo Regency. The data are the utterances that contain politeness of female students in formal and informal situations. The result indicates that female student use several maxims in interacting, namely (1) taxt maxim, (2) generosity maxim, (3) approbation maxim, (4) modesty maxim, 5) agreement maxim, (6) sympathy maxim, (7) obligation of S to O maxim, (8) obligation of O to S maxim , (9) feeling recitence maxim, (10) opinion Reticente maxim. Keywords: language politenss, female student, Islamic boarding school
本研究的目的是描述现代伊斯兰秩序秩序妇女在Assalaam伊斯兰秩序和Sukoharjo区伊斯兰秩序秩序的maksim形式。这项研究的数据是,在伊斯兰教Assalaam和Sukoharjo区的正式和非正式环境中,女性santri在正式和非正式情况下发表演讲。这项研究结果表明,有几句格言礼貌berinteriksi中优秀的女人所使用的是(1)智慧的格言taxt马克西姆),(2)句格言慷慨慷慨马克西姆),(3)招生格言(approbation马克西姆),(4)句格言kerendahatian马克西姆(谦虚),(5)格言马克西姆协议(协议),(6)格言kesimpatian同情马克西姆),(7)格言道歉(抵押' S agents of S to O马克西姆)、(8)格言宽恕(O到S马克西姆的抵押),(9)马克西姆的退让(10)马克西姆的意见和沉默(建议的重复)。关键词:语言规范、三名妇女、学校将这项研究与现代伊斯兰寄宿学校妇女使用的模式描述为最大的。数据是符合女性在正式和非正式场合研究的普遍存在的政治因素。《论点indicates that女性学生在作用,用好几个maxims namely taxt马克西姆(1),(2)慷慨马克西姆,(3)approbation马克西姆(4)谦虚马克西姆,5)协议,马克西姆,(6)同情马克西姆,(7)抵押' S agents of S to O马克西姆,(8)抵押O到S的马克西姆,(9)感觉recitence马克西姆,(10)错误Reticente马克西姆。语言政治学,女性学生,伊斯兰寄宿学校