Heriyanto Wicaksono, Fazrul Rafsanjani Sadarang, Ahmad Fadlan
{"title":"ANALISIS HUJAN ES DI KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN MEMANFAATKAN DATA CITRA SATELIT HIMAWARI-8 DAN RADIOSONDE","authors":"Heriyanto Wicaksono, Fazrul Rafsanjani Sadarang, Ahmad Fadlan","doi":"10.20961/PROSIDINGSNFA.V3I0.28526","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The phenomenon of hail again hit Indonesia. The hail occurred in Lubuklinggau City, South Sumatra on October 15 2018, at around 16.20 WIB. Based on AWS Tugu Mulyo observation data, the rainfall on 15 October 2018 was recorded at 26.8 mm which included the medium rainfall category according to BMKG. This research aims to analyze the state of the atmosphere, satellite imagery, sea surface temperature anomalies, and air lability during the hailstorm in Lubuklinggau. Analysis of atmospheric conditions using air temperature data (T), air humidity (RH), and air pressure (P) results of observations of the surface before, during, and after the event. The Himawari satellite image with a resolution of 0.02º x 0.02º is processed with the SATAID application and is used to view the cloud growth phase. Air lability was analyzed by processing radiosonde data from Weather Wyoming Web using the RAOB application 5.7. The results of the analysis show that in the event of hail, the surface air temperature has decreased significantly, the surface air humidity has a significant increase, and the lowest surface air pressure is lower than the day before the hail. The air lability index shows that before the occurrence of hail, atmospheric conditions are unstable causing massive growth of convective clouds. The anomaly of sea surface temperature around Sumatra Island is quite warm, which is 0.5ºC. 1,8ºC which results in the possibility of cloud formation around Sumatra Island getting bigger. Based on satellite imagery, the peak temperature of the cloud at 16.00 WIB is -10.3ºC and at 16.10 WIB the cloud peak temperature reaches -67.8ºC. The significant decrease in cloud peak temperature in the 10-minute period indicates the presence of cloud growth due to a very strong updraft so that the peak temperature of the cloud becomes very cold. The temperature of the cloud peak reaching -67.8ºC shows that there is a convective cloud that is strong enough when there is hail in Lubuklinggau.Abstrak: Fenomena hujan es kembali melanda Indonesia. Hujan es tersebut terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan pada tanggal 15 Oktober 2018 sekitar pukul 16.20 WIB. Berdasarkan data pengamatan AWS Tugu Mulyo, curah hujan pada tanggal 15 Oktober 2018 tercatat sebesar 26,8 mm yang termasuk kategori hujan sedang menurut BMKG. Penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis keadaan atmosfer, citra satelit, anomali suhu permukaan laut, dan labilitas udara pada saat terjadi hujan es di Lubuklinggau. Analisis keadaan atmosfer menggunakan data suhu udara (T), kelembapan udara (RH), dan tekanan udara (P) hasil pengamatan permukaan sebelum, saat, dan sesudah kejadian. Citra satelit Himawari dengan resolusi 0.02º x 0.02º diolah dengan aplikasi SATAID dan digunakan untuk melihat fase pertumbuhan awan. Labilitas udara dianalisis dengan mengolah data radiosonde dari Weather Wyoming Web menggunakan aplikasi RAOB 5.7. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada saat terjadi hujan es, suhu udara permukaan mengalami penurunan yang signifikan, kelembapan udara permukaan mengalami kenaikan yang signifikan, serta tekanan udara permukaan terendah lebih rendah daripada hari sebelum terjadinya hujan es. Indeks labilitas udara menunjukkan bahwa sebelum terjadinya hujan es, kondisi atmosfer dalam keadaan labil sehingga menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang masif. Anomali suhu permukaan laut di sekitar Pulau Sumatera cukup hangat, yaitu 0,5ºC s.d. 1,8ºC yang mengakibatkan peluang terbentuknya awan di sekitar Pulau Sumatera semakin besar. Berdasarkan citra satelit, suhu puncak awan pada jam 16.00 WIB sebesar -10,3ºC dan pada jam 16.10 WIB suhu puncak awan mencapai -67,8ºC. Penurunan suhu puncak awan yang signifikan dalam kurun waktu 10 menit tersebut mengindikasikan adanya pertumbuhan awan akibat updraft yang sangat kuat sehingga suhu puncak awan menjadi sangat dingin. Suhu puncak awan yang mencapai -67,8ºC menunjukkan bahwa terdapat awan konvektif yang cukup kuat saat teradi hujan es di Lubuklinggau.","PeriodicalId":117408,"journal":{"name":"Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/PROSIDINGSNFA.V3I0.28526","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Abstract: The phenomenon of hail again hit Indonesia. The hail occurred in Lubuklinggau City, South Sumatra on October 15 2018, at around 16.20 WIB. Based on AWS Tugu Mulyo observation data, the rainfall on 15 October 2018 was recorded at 26.8 mm which included the medium rainfall category according to BMKG. This research aims to analyze the state of the atmosphere, satellite imagery, sea surface temperature anomalies, and air lability during the hailstorm in Lubuklinggau. Analysis of atmospheric conditions using air temperature data (T), air humidity (RH), and air pressure (P) results of observations of the surface before, during, and after the event. The Himawari satellite image with a resolution of 0.02º x 0.02º is processed with the SATAID application and is used to view the cloud growth phase. Air lability was analyzed by processing radiosonde data from Weather Wyoming Web using the RAOB application 5.7. The results of the analysis show that in the event of hail, the surface air temperature has decreased significantly, the surface air humidity has a significant increase, and the lowest surface air pressure is lower than the day before the hail. The air lability index shows that before the occurrence of hail, atmospheric conditions are unstable causing massive growth of convective clouds. The anomaly of sea surface temperature around Sumatra Island is quite warm, which is 0.5ºC. 1,8ºC which results in the possibility of cloud formation around Sumatra Island getting bigger. Based on satellite imagery, the peak temperature of the cloud at 16.00 WIB is -10.3ºC and at 16.10 WIB the cloud peak temperature reaches -67.8ºC. The significant decrease in cloud peak temperature in the 10-minute period indicates the presence of cloud growth due to a very strong updraft so that the peak temperature of the cloud becomes very cold. The temperature of the cloud peak reaching -67.8ºC shows that there is a convective cloud that is strong enough when there is hail in Lubuklinggau.Abstrak: Fenomena hujan es kembali melanda Indonesia. Hujan es tersebut terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan pada tanggal 15 Oktober 2018 sekitar pukul 16.20 WIB. Berdasarkan data pengamatan AWS Tugu Mulyo, curah hujan pada tanggal 15 Oktober 2018 tercatat sebesar 26,8 mm yang termasuk kategori hujan sedang menurut BMKG. Penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis keadaan atmosfer, citra satelit, anomali suhu permukaan laut, dan labilitas udara pada saat terjadi hujan es di Lubuklinggau. Analisis keadaan atmosfer menggunakan data suhu udara (T), kelembapan udara (RH), dan tekanan udara (P) hasil pengamatan permukaan sebelum, saat, dan sesudah kejadian. Citra satelit Himawari dengan resolusi 0.02º x 0.02º diolah dengan aplikasi SATAID dan digunakan untuk melihat fase pertumbuhan awan. Labilitas udara dianalisis dengan mengolah data radiosonde dari Weather Wyoming Web menggunakan aplikasi RAOB 5.7. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada saat terjadi hujan es, suhu udara permukaan mengalami penurunan yang signifikan, kelembapan udara permukaan mengalami kenaikan yang signifikan, serta tekanan udara permukaan terendah lebih rendah daripada hari sebelum terjadinya hujan es. Indeks labilitas udara menunjukkan bahwa sebelum terjadinya hujan es, kondisi atmosfer dalam keadaan labil sehingga menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang masif. Anomali suhu permukaan laut di sekitar Pulau Sumatera cukup hangat, yaitu 0,5ºC s.d. 1,8ºC yang mengakibatkan peluang terbentuknya awan di sekitar Pulau Sumatera semakin besar. Berdasarkan citra satelit, suhu puncak awan pada jam 16.00 WIB sebesar -10,3ºC dan pada jam 16.10 WIB suhu puncak awan mencapai -67,8ºC. Penurunan suhu puncak awan yang signifikan dalam kurun waktu 10 menit tersebut mengindikasikan adanya pertumbuhan awan akibat updraft yang sangat kuat sehingga suhu puncak awan menjadi sangat dingin. Suhu puncak awan yang mencapai -67,8ºC menunjukkan bahwa terdapat awan konvektif yang cukup kuat saat teradi hujan es di Lubuklinggau.
摘要:印尼再次遭遇冰雹现象。该冰雹于2018年10月15日在南苏门答腊岛卢布克灵高市发生,时间约为16.20 WIB。基于AWS土古木里奥观测数据,2018年10月15日的降雨量为26.8毫米,根据BMKG,其中包括中等降雨类别。本研究旨在分析陆布克灵高雹暴期间的大气状态、卫星影像、海温异常和空气不稳定性。利用在事件发生之前、期间和之后的地面观测数据(T)、空气湿度(RH)和气压(P)分析大气状况。用SATAID应用程序处理分辨率为0.02ºx 0.02º的Himawari卫星图像,并用于查看云的生长阶段。通过使用RAOB应用程序5.7处理来自Weather Wyoming Web的无线电探空数据来分析空气稳定性。分析结果表明,发生冰雹时,地面气温明显下降,地面空气湿度明显增加,地面最低气压低于冰雹前一天。空气不稳定指数表明,在冰雹发生前,大气条件不稳定,对流云大量生长。苏门答腊岛附近海面温度异常偏暖,为0.5ºC。1.8ºC导致苏门答腊岛周围云层形成的可能性越来越大。卫星图像显示,16.00 WIB时云峰温度为-10.3ºC, 16.10 WIB时云峰温度为-67.8ºC。云的峰值温度在10分钟内显著下降,表明由于非常强的上升气流,云的增长使得云的峰值温度变得非常冷。云峰温度达到-67.8℃,说明卢布克灵高有冰雹时存在足够强的对流云。摘要:印度尼西亚的热带雨林现象。Hujan es tersebut terjadi di Kota,苏门答腊岛Lubuklinggau Selatan padanggal 2018年10月15日sekitar pukul 16.20 WIB。Berdasarkan数据pengamatan AWS Tugu Mulyo, curah hujan pada tanggal 2018年10月15日tercatatsebesar 26,8 mm yang termasuk kategori hujan sedang menurut BMKG。Penelitian kali ini bertujuan untuk menganalysis keadan atmoan, citra卫星,异常suhu permukaan laut, dan labilitas udara pada saat terjadi hujan di lubuklingau。keadaan大气数据分析suhu udara (T), kelembapan udara (RH), dan tekanan udara (P) hasil pengamatan permukaan sebelum, saat, dan sesudah kejadian。Citra卫星Himawari dengan分辨率为0.02ºx 0.02ºdiolagan dengan应用于该卫星。Labilitas udara dianalation dengan mengolah数据无线电探空仪dari Weather Wyoming Web menggunakan应用kasi raob5.7。Hasil分析menunjukkan bahwa pada saat terjadinya hujan es, suhu udara permukaan mengalami penurunan yang signifikan, kelembapan udara permukaan mengalami kenaikan yang signifikan, serta tekanan udara permukaan terendah lebih rendah daripada hari sebelum terjadinya hujan es。Indeks labilitas udara menunjukkan bahwa sebelum terjadinya hujanes, kondisi atmofer dalam keadaan labilseingka menyebabkan pertumbuhan an konvektif yang masif。异常suhu permukaan laut di sekitar sumatra cucuup hangat, yitu 0,5ºC s.d 1,8ºC yang mengakibatkan peluang terbentuknya and di sekitar sumatra semakin besar。中国卫星,江苏江苏- 10.3℃,江苏江苏- 67.8℃。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”Suhu punak awan yang mencapai -67,8ºC menunjukkan bahwa terdapat awan konvektif yang cuup kuat saat teradi hujan es di lubuklingau。