Hubungan Lama Pengobatan dan Jenis Obat Anti Epilepsi dengan Derajat Depresi pada Pasien Epilepsi

Meita Nurfitriani Saefulloh, Ratna Dewi indi Astuti, Waya Nurruhyuliawati, Y. Andriane, Miranti Kania Dewi
{"title":"Hubungan Lama Pengobatan dan Jenis Obat Anti Epilepsi dengan Derajat Depresi pada Pasien Epilepsi","authors":"Meita Nurfitriani Saefulloh, Ratna Dewi indi Astuti, Waya Nurruhyuliawati, Y. Andriane, Miranti Kania Dewi","doi":"10.29313/JIKS.V1I2.4344","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Epilepsi merupakan suatu kelainan otak kronis yang ditandai dengan kecenderungan terjadi bangkitan epileptik. Terapi epilepsi dilakukan dalam jangka waktu yang lama untuk mengurangi kejadian bangkitan, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping diantaranya depresi. Depresi pada pengobatan epilepsi berhubungan dengan jenis obat anti epilepsi dan lama pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pengobatan dan jenis obat epilepsi dengan derajat depresi pada pasien epilepsi. Metode penelitian ini merupakan observasi analitik dengan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah 74 pasien epilepsi di Poli Saraf RSUD Al-Ihsan periode Maret-Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang sudah meminum obat anti epilepsi generasi pertama monoterapi minimal 1 bulan. Sampel dipilih secara purposive sampling dan telah mengisi kuesioner Beck Depression Inventory II. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji Fischer Exact. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pasien epilepsi yang mengalami depresi derajat minimal paling banyak ditemukan dan tidak terdapat hubungan antara lama pengobatan dan jenis obat anti epilepsi dengan derajat depresi pada pasien epilepsi. Kejadian depresi pada pasien epilepsi selain dipengaruhi jenis obat dan lama pengobatan juga dipengaruhi oleh keadaan epilepsi (frekuensi kejang, dan jenis epilepsi), faktor iatrogenik (obat anti epilepsi) dan faktor psikososial.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I2.4344","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Epilepsi merupakan suatu kelainan otak kronis yang ditandai dengan kecenderungan terjadi bangkitan epileptik. Terapi epilepsi dilakukan dalam jangka waktu yang lama untuk mengurangi kejadian bangkitan, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping diantaranya depresi. Depresi pada pengobatan epilepsi berhubungan dengan jenis obat anti epilepsi dan lama pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pengobatan dan jenis obat epilepsi dengan derajat depresi pada pasien epilepsi. Metode penelitian ini merupakan observasi analitik dengan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah 74 pasien epilepsi di Poli Saraf RSUD Al-Ihsan periode Maret-Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang sudah meminum obat anti epilepsi generasi pertama monoterapi minimal 1 bulan. Sampel dipilih secara purposive sampling dan telah mengisi kuesioner Beck Depression Inventory II. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji Fischer Exact. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pasien epilepsi yang mengalami depresi derajat minimal paling banyak ditemukan dan tidak terdapat hubungan antara lama pengobatan dan jenis obat anti epilepsi dengan derajat depresi pada pasien epilepsi. Kejadian depresi pada pasien epilepsi selain dipengaruhi jenis obat dan lama pengobatan juga dipengaruhi oleh keadaan epilepsi (frekuensi kejang, dan jenis epilepsi), faktor iatrogenik (obat anti epilepsi) dan faktor psikososial.
癫痫患者抑郁程度与治疗和各种抗癫痫药物的长期关系
癫痫是一种慢性大脑疾病,其特征是癫痫发作。癫痫治疗是在很长一段时间内进行的,以减少感染,从而增加抑郁相关副作用的可能性。癫痫治疗的抑郁与各种抗癫痫药物和治疗时间的延长有关。本研究旨在了解癫痫患者的长期治疗和癫痫药物类型与抑郁症患者的抑郁程度的关系。本研究方法是一种具有切割纬度设计的分析观察。该研究对象是2018年3月至5月期间RSUD al选择样本进行采样,并填写了贝克摄取量II的问卷。研究数据是通过使用费舍尔的Exact测试进行统计分析的。这项研究表明,癫痫患者的发病率最低,长期的治疗方法和抗癫痫药物类型与癫痫患者抑郁程度之间没有联系。癫痫患者的抑郁症状不仅受到药物类型的影响,长期的治疗也受到癫痫状态(癫痫频率和癫痫类型)、阳痿和精神社会心理因素的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信