{"title":"“KAMU ADALAH BIDADARIKU”: KAJIAN METAFORA KONSEPTUAL TERHADAP WACANA RAYUAN DI INDONESIA","authors":"Anandya Asprillia","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v22i2.492","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rayuan merupakan sebuah ekspresi yang dituturkan agar mendapat perhatian dan perasaannya. Rayuan seringkali menjadi contoh nyata bagaimana suatu metafora digunakan untuk menyampaikan ekspresi tersebut. Metafora sendiri dapat mencerminkan bagaimana sebuah masyarakat berpikir dan berbudaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan konseptualisasi yang melibatkan konsep KAMU sebagai ranah target pada wacana rayuan di Indonesia. Hasil penelitian juga akan menunjukkan secara umum gambaran mengenai KAMU di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data berbahasa Indonesia yang diambil dari secara daring di internet. Data dianalisis menggunakan Metafora Konseptual yang menjelaskan ranah target dari ranah sumber KAMU serta kaitannya dengan budaya di masyarakat Indonesia. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa konsep KAMU pada wacana rayuan di Indonesia memiliki ranah target TULANG RUSUK, MALAIKAT, BIDADARI, dan PEMBAWA SURGA. Ranah target TULANG RUSUK dan PEMBAWA SURGA mengindikasikan konseptualisasi masyarakat Indonesia yang menginginkan penerima rayuan menjadi pasangan hidup dalam ikatan pernikahan. Kedua rayuan ini berdasar pada hadits dalam agama Islam yang yang mana merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia. Sementara itu konsep ranah target MALAIKAT dan BIDADARI menunjukkan bahwa penutur rayuan memuji penerima rayuan sebagai seseorang yang sempurna secara fisik dan perilaku. Hasil dalam penelitian ini secara umum mencerminkan pengaruh agama dan kebudayaan yang ada di Indonesia pada aspek bahasa.","PeriodicalId":262488,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v22i2.492","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rayuan merupakan sebuah ekspresi yang dituturkan agar mendapat perhatian dan perasaannya. Rayuan seringkali menjadi contoh nyata bagaimana suatu metafora digunakan untuk menyampaikan ekspresi tersebut. Metafora sendiri dapat mencerminkan bagaimana sebuah masyarakat berpikir dan berbudaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan konseptualisasi yang melibatkan konsep KAMU sebagai ranah target pada wacana rayuan di Indonesia. Hasil penelitian juga akan menunjukkan secara umum gambaran mengenai KAMU di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data berbahasa Indonesia yang diambil dari secara daring di internet. Data dianalisis menggunakan Metafora Konseptual yang menjelaskan ranah target dari ranah sumber KAMU serta kaitannya dengan budaya di masyarakat Indonesia. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa konsep KAMU pada wacana rayuan di Indonesia memiliki ranah target TULANG RUSUK, MALAIKAT, BIDADARI, dan PEMBAWA SURGA. Ranah target TULANG RUSUK dan PEMBAWA SURGA mengindikasikan konseptualisasi masyarakat Indonesia yang menginginkan penerima rayuan menjadi pasangan hidup dalam ikatan pernikahan. Kedua rayuan ini berdasar pada hadits dalam agama Islam yang yang mana merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia. Sementara itu konsep ranah target MALAIKAT dan BIDADARI menunjukkan bahwa penutur rayuan memuji penerima rayuan sebagai seseorang yang sempurna secara fisik dan perilaku. Hasil dalam penelitian ini secara umum mencerminkan pengaruh agama dan kebudayaan yang ada di Indonesia pada aspek bahasa.