{"title":"Evaluasi Struktur Pileslab Akibat Penggalian Tanah Proyek Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar","authors":"Haryono Budi Sucahyo, Adi Utomo","doi":"10.22219/skpsppi.v3i1.7717","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Struktur pileslab merupakan struktur pondasi yang ditumpu sistem kelompok tiang pancang dan diikat pilehead yang digunakan untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur atas kedalam tanah. Tiang pancang dalam struktur ini selain harus mampu menahan beban aksial juga harus mampu menahan beban lateral yang mengakibatkan terjadinya defleksi dan momen pada tiang. Kemampuan tiang pancang yang digunakan pada struktur ini untuk menahan momen akibat gaya lateral Mcrak adalah 25 T.m dan untuk Mult : 45 T.m sehingga design diatur antara ketinggian (freestanding) dengan jumlah pile. Desa Iker-iker Cerma berada pada STA 21+00 trase jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar. Daerah ini adalah tambak dan didesign perencana menggunakan struktur pileslab dan metode pelaksanaan menggunakan timbunan yang difungsikan sebagai platform dan akses kerja. Setelah pekerjaan kontruksi selesai timbul masalah dikarenakan timbunan yang difungsikan sebagai platform pondasi pancang diambil warga menggunakan alat berat dan tanpa seijin kontraktor, supervisi dan pemilik proyek.Sehingga diperlukan penelitian dampak dari galian terhadap struktur yang sudah terbangun. Metode penelitian dengan pengukuran mulai dasar galian sampai bottom pilehead,pengecekan kondisi tiang dan sambungan tiang pancang yang terbuka dampak dari galian. Setelah data penelitian terhimpun dilakukan pembahasan dan dicari solusi teknisnya. Adapun solusinya yaitu segera dilakukan penimbunan dan dipadatkan apabila ditemukan tinggi freestanding melebihi dari maksimum yang sudah ditentukan pada gambar kerja, memastikan tidak ada retak pada tiang pancang akibat kegiatan penggalian dengan melakukan ultrasonic pulse velocity test. Cacat pada tiang pancang akibat penggalian dengan alat berat excavator segera diperbaiki dengan metode grouting,","PeriodicalId":407677,"journal":{"name":"Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/skpsppi.v3i1.7717","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Struktur pileslab merupakan struktur pondasi yang ditumpu sistem kelompok tiang pancang dan diikat pilehead yang digunakan untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur atas kedalam tanah. Tiang pancang dalam struktur ini selain harus mampu menahan beban aksial juga harus mampu menahan beban lateral yang mengakibatkan terjadinya defleksi dan momen pada tiang. Kemampuan tiang pancang yang digunakan pada struktur ini untuk menahan momen akibat gaya lateral Mcrak adalah 25 T.m dan untuk Mult : 45 T.m sehingga design diatur antara ketinggian (freestanding) dengan jumlah pile. Desa Iker-iker Cerma berada pada STA 21+00 trase jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar. Daerah ini adalah tambak dan didesign perencana menggunakan struktur pileslab dan metode pelaksanaan menggunakan timbunan yang difungsikan sebagai platform dan akses kerja. Setelah pekerjaan kontruksi selesai timbul masalah dikarenakan timbunan yang difungsikan sebagai platform pondasi pancang diambil warga menggunakan alat berat dan tanpa seijin kontraktor, supervisi dan pemilik proyek.Sehingga diperlukan penelitian dampak dari galian terhadap struktur yang sudah terbangun. Metode penelitian dengan pengukuran mulai dasar galian sampai bottom pilehead,pengecekan kondisi tiang dan sambungan tiang pancang yang terbuka dampak dari galian. Setelah data penelitian terhimpun dilakukan pembahasan dan dicari solusi teknisnya. Adapun solusinya yaitu segera dilakukan penimbunan dan dipadatkan apabila ditemukan tinggi freestanding melebihi dari maksimum yang sudah ditentukan pada gambar kerja, memastikan tidak ada retak pada tiang pancang akibat kegiatan penggalian dengan melakukan ultrasonic pulse velocity test. Cacat pada tiang pancang akibat penggalian dengan alat berat excavator segera diperbaiki dengan metode grouting,