Wivan Gustian Lee Candra, Zamralita, R. -. Idulfilastri
{"title":"The Effect of Job Resources and Personal Resources on Turnover Intention Trough Work Engagement as a Mediator on Operational Employee","authors":"Wivan Gustian Lee Candra, Zamralita, R. -. Idulfilastri","doi":"10.2991/assehr.k.201209.067","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran keterikatan kerja sebagai variabel mediator dalam pengaruh pada dukungan pekerjaan dan sumber daya pribadi terhadap intensi keluar kerja pada karyawan operasional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik nonprobability sampling pada 92 karyawan operasional dengan kriteria partisipan memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun di perusahaan sekarang. Partisipan penelitian mengisi kuesioner secara online yang berisi adaptasi dari 4 alat ukur yaitu: alat ukur Job Demand Resources Questionnaire yang dikembangkan oleh (Bakker, 2014) untuk mengukur komponen dukungan pekerjaan, alat ukur Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh (Luthans, 2002) untuk mengukur sumber daya pribadi, alat ukur Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) yang dikembangkan oleh (Schaufeli et al., 2004) untuk mengukur keterikatan kerja dan Turnover Intention Scale (TIS-6) yang dikemukakan (Bothma & Roodt, 2013) untuk mengukur intensi keluar kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dukungan pekerjaan terhadap intensi keluar kerja melalui keterikatan kerja sebagai mediator tersebut menunjukkan hubungan negatif dan signifikan (nilai sig anova p = .004, p<0.05). Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa peran sumber daya pribadi terhadap intensi keluar kerja melalui keterikatan kerja sebagai mediator tersebut menunjukkan hubungan negatif dan signifikan (nilai sig anova p = .008, p<0.05). Dengan demikian keterikatan kerja pada karyawan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi intensi keluar kerja pada perusahaan dan keterikatan kerja merupakan faktor yang dapat dipengaruhi oleh dukungan pekerjaan dan sumber daya pribadi pada karyawan. Penelitian ini juga berisi saran praktikal kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan saran teoritikal bagi peneliti selanjutnya.","PeriodicalId":346556,"journal":{"name":"Proceedings of the 2nd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2020)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Proceedings of the 2nd Tarumanagara International Conference on the Applications of Social Sciences and Humanities (TICASH 2020)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2991/assehr.k.201209.067","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran keterikatan kerja sebagai variabel mediator dalam pengaruh pada dukungan pekerjaan dan sumber daya pribadi terhadap intensi keluar kerja pada karyawan operasional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik nonprobability sampling pada 92 karyawan operasional dengan kriteria partisipan memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun di perusahaan sekarang. Partisipan penelitian mengisi kuesioner secara online yang berisi adaptasi dari 4 alat ukur yaitu: alat ukur Job Demand Resources Questionnaire yang dikembangkan oleh (Bakker, 2014) untuk mengukur komponen dukungan pekerjaan, alat ukur Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh (Luthans, 2002) untuk mengukur sumber daya pribadi, alat ukur Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) yang dikembangkan oleh (Schaufeli et al., 2004) untuk mengukur keterikatan kerja dan Turnover Intention Scale (TIS-6) yang dikemukakan (Bothma & Roodt, 2013) untuk mengukur intensi keluar kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dukungan pekerjaan terhadap intensi keluar kerja melalui keterikatan kerja sebagai mediator tersebut menunjukkan hubungan negatif dan signifikan (nilai sig anova p = .004, p<0.05). Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa peran sumber daya pribadi terhadap intensi keluar kerja melalui keterikatan kerja sebagai mediator tersebut menunjukkan hubungan negatif dan signifikan (nilai sig anova p = .008, p<0.05). Dengan demikian keterikatan kerja pada karyawan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi intensi keluar kerja pada perusahaan dan keterikatan kerja merupakan faktor yang dapat dipengaruhi oleh dukungan pekerjaan dan sumber daya pribadi pada karyawan. Penelitian ini juga berisi saran praktikal kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan saran teoritikal bagi peneliti selanjutnya.