{"title":"Cultural Identity, Capitalization of Education, and Pedagogy for Liberation","authors":"N. Susanto, Ulfah Nabila, Muasomah Muasomah","doi":"10.21154/CENDEKIA.V18I2.1900","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper aims to unravel the impact of globalization, which bring the ideology of materialistic which erodes the cultural identity of third world countries, especially Indonesia, and gave birth to the capitalization of education. The data were collected through a qualitative approach, from the search of various kinds of literature on critical education and the reality of national education, then analyzed using discourse analysis and cultural analysis. This paper argues that requires the hard work of educational institutions to transmit pedagogy for liberation Freire’s concept, to unravel the problems of the national education world. Through educational principles that include students who are expected to have the awareness to take the necessary values to strengthen cultural identity, even loss of identity. Besides, the principle of pedagogy of liberation is also expected to change the face of rigid, mechanistic education, too busy with textbooks and curriculum that are not in touch with social reality, so that through education can be expected to develop all potential and creativity of learners. Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk membongkar dampak globalisasi yang membawa budaya positifistik materialistik Barat, serta mengikis identitas budaya Negara dunia ketiga khususnya Indonesia, serta melahirkan kapitalisasi pendidikan. Melalui pendekatan kualitatif, data dihimpun dari penelusuran berbagai literatur mengenai pendidikan kritis dan realitas pendidikan nasional, kemudian dianalisis menggunakan analisis wacana dan analisis budaya. Tulisan ini mengajukan gagasan, bahwa diperlukan kerja keras dari lembaga pendidikan untuk mentransmisikan konsep pendidikan membebaskan Freire, untuk mengurai berbagai problem dunia pendidikan nasional. Melalui prinsip pendidikan yang membebaskan, siswa diharapkan memiliki kesadaran kritis untuk mengambi lniai-nilai yang diperlukan dalam rangka memperkuat identitas Nanang Hasan Susanto dkk, Cultural Identity 314 budaya, bukannya malah kehilangan identitas dan jatidiri. Selain itu, prinsip pendidikan membebaskan juga diharapkan mampu mengubah wajah pendidikan yang kaku, mekanistik, terlalu disibukkan dengan buku ajar dan kurikulum yang tidak bersentuhan dengan realitas sosial, sehingga melalui pendidikan membebaskan diharapkan dapat mengembangkan segala potensi dan kreativitas peserta didik.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"461 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/CENDEKIA.V18I2.1900","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This paper aims to unravel the impact of globalization, which bring the ideology of materialistic which erodes the cultural identity of third world countries, especially Indonesia, and gave birth to the capitalization of education. The data were collected through a qualitative approach, from the search of various kinds of literature on critical education and the reality of national education, then analyzed using discourse analysis and cultural analysis. This paper argues that requires the hard work of educational institutions to transmit pedagogy for liberation Freire’s concept, to unravel the problems of the national education world. Through educational principles that include students who are expected to have the awareness to take the necessary values to strengthen cultural identity, even loss of identity. Besides, the principle of pedagogy of liberation is also expected to change the face of rigid, mechanistic education, too busy with textbooks and curriculum that are not in touch with social reality, so that through education can be expected to develop all potential and creativity of learners. Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk membongkar dampak globalisasi yang membawa budaya positifistik materialistik Barat, serta mengikis identitas budaya Negara dunia ketiga khususnya Indonesia, serta melahirkan kapitalisasi pendidikan. Melalui pendekatan kualitatif, data dihimpun dari penelusuran berbagai literatur mengenai pendidikan kritis dan realitas pendidikan nasional, kemudian dianalisis menggunakan analisis wacana dan analisis budaya. Tulisan ini mengajukan gagasan, bahwa diperlukan kerja keras dari lembaga pendidikan untuk mentransmisikan konsep pendidikan membebaskan Freire, untuk mengurai berbagai problem dunia pendidikan nasional. Melalui prinsip pendidikan yang membebaskan, siswa diharapkan memiliki kesadaran kritis untuk mengambi lniai-nilai yang diperlukan dalam rangka memperkuat identitas Nanang Hasan Susanto dkk, Cultural Identity 314 budaya, bukannya malah kehilangan identitas dan jatidiri. Selain itu, prinsip pendidikan membebaskan juga diharapkan mampu mengubah wajah pendidikan yang kaku, mekanistik, terlalu disibukkan dengan buku ajar dan kurikulum yang tidak bersentuhan dengan realitas sosial, sehingga melalui pendidikan membebaskan diharapkan dapat mengembangkan segala potensi dan kreativitas peserta didik.
本文旨在揭示全球化的影响,它带来了物质主义的意识形态,侵蚀了第三世界国家,特别是印度尼西亚的文化认同,并催生了教育的资本化。本研究采用定性的方法,从批判教育的各种文献和民族教育的现实中搜集资料,然后运用话语分析和文化分析进行分析。本文认为,这需要教育机构的努力来传递弗莱雷的解放教育学理念,来解开国民教育界的问题。通过包括学生在内的教育原则,期望他们有意识采取必要的价值观来加强文化认同,甚至失去认同。此外,解放教育学的原则也有望改变僵化、机械的教育面貌,改变过于忙于教科书和课程而与社会现实脱节的现状,从而有望通过教育来开发学习者的所有潜能和创造力。摘要:图利沙尼bertujuan untuk membongkar dampak globalisasi yang membawa budaya实证唯物主义Barat, serta mengikis identitas budaya Negara dunia ketiga khususnya Indonesia, serta melahirkan kapitalisasi pendidikan。中文:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源:词源tuisan ini mengajukan gagasan, bahwa diperlukan kerja keras dari lembaga pendidikan untuk mentransmismiskan konsep pendidikan成员baskan Freire, untuk mengurai berbagai问题duunipendidikan national。文化认同314 budaya, bukannya malah kehilangan identitas dan jatidii。Selain itu, prinsip pendidikan member, baskan juga diharapkan mampu mengubah wajah pendidikan yang kaku, mekanistk, terlalu disbukkan dengan buku ajar dan kurikulum yang tidak bersentuhan dengan realitas social, sehinga melalui pendidikan member, baskan diharapkan dapat mengembangkan segala potentisi dan kreativitas peserta didik。