PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI BERDASARKAN ANALISIS EKSPRESI TOPOGRAFI DAN POLA PENGALIRAN MENGGUNAKAN DATA LIDAR DI DESA SINDANGLAYA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN
Shobar Arif, M. Nurcholis, Partoyo Partoyo, I. Himawan
{"title":"PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI BERDASARKAN ANALISIS EKSPRESI TOPOGRAFI DAN POLA PENGALIRAN MENGGUNAKAN DATA LIDAR DI DESA SINDANGLAYA, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN","authors":"Shobar Arif, M. Nurcholis, Partoyo Partoyo, I. Himawan","doi":"10.31315/jta.v18i2.9475","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"LIDAR (Light Detection and Ranging) merupakan teknologi penginderaan jauh yang menyediakan data pengukuran elevasi dengan cepat dan akurat. Desa Sindanglaya mempunyai luas 73,8 ha, dan menjadi daerah perencanaan pengembangan irigasi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan perencanaan jaringan irigasi berdasarkan data DEM dan orthophoto dari LIDAR. Metode yang digunakan adalah pengolahan data DEM menjadi kontur detail dan pola pengaliran. Data kontur digunakan sebagai bahan perencanaan jaringan irigasi, pola pengaliran sebagai perencanaan saluran drainase dan orthophoto digunakan sebagai bahan tataguna lahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam mengelola data tersebut adalah komputer dengan software AutoCad 3D, ArcGis 10.3, Global Mapper dan Corel Draw X7. Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh peta dan sketsa perencanaan saluran irigasi yang dibuat berdasarkan paduan Kriteria Perencanaan (KP) irigasi. Sistem irigasi direncanakan menggunakan pompa hidrolik ramp pump dari sungai Cidanau menuju areal persawahan Desa Sindanglaya. Jaringan irigasi yang dibuat termasuk kedalam kategori irigasi teknis, yang terdiri dari satu jaringan primer dengan panjang 600 m, tiga jaringan sekunder (124 m, 270 m dan 114 m), 9 jaringan tersier (260 m, 164 m, 200 m, 64 m, 215 m, 120 m, 80 m, 70 m dan 25 m), tiga jaringan drainase (554 m, 700 m dan 939 m), satu bangunan bendung di sungai Cidanau, 9 bangunan sadap pada saluran tersier, 7 bangunan sadap dengan pintu bagi pada saluran sekunder dan tiga bangunan terowongan.","PeriodicalId":165729,"journal":{"name":"JURNAL TANAH DAN AIR (Soil and Water Journal)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TANAH DAN AIR (Soil and Water Journal)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/jta.v18i2.9475","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
LIDAR (Light Detection and Ranging) merupakan teknologi penginderaan jauh yang menyediakan data pengukuran elevasi dengan cepat dan akurat. Desa Sindanglaya mempunyai luas 73,8 ha, dan menjadi daerah perencanaan pengembangan irigasi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan perencanaan jaringan irigasi berdasarkan data DEM dan orthophoto dari LIDAR. Metode yang digunakan adalah pengolahan data DEM menjadi kontur detail dan pola pengaliran. Data kontur digunakan sebagai bahan perencanaan jaringan irigasi, pola pengaliran sebagai perencanaan saluran drainase dan orthophoto digunakan sebagai bahan tataguna lahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam mengelola data tersebut adalah komputer dengan software AutoCad 3D, ArcGis 10.3, Global Mapper dan Corel Draw X7. Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh peta dan sketsa perencanaan saluran irigasi yang dibuat berdasarkan paduan Kriteria Perencanaan (KP) irigasi. Sistem irigasi direncanakan menggunakan pompa hidrolik ramp pump dari sungai Cidanau menuju areal persawahan Desa Sindanglaya. Jaringan irigasi yang dibuat termasuk kedalam kategori irigasi teknis, yang terdiri dari satu jaringan primer dengan panjang 600 m, tiga jaringan sekunder (124 m, 270 m dan 114 m), 9 jaringan tersier (260 m, 164 m, 200 m, 64 m, 215 m, 120 m, 80 m, 70 m dan 25 m), tiga jaringan drainase (554 m, 700 m dan 939 m), satu bangunan bendung di sungai Cidanau, 9 bangunan sadap pada saluran tersier, 7 bangunan sadap dengan pintu bagi pada saluran sekunder dan tiga bangunan terowongan.