CHARACTER EDUCATION DESIGNED BY KI HADJAR DEWANTARA

Dwi Wijayanti
{"title":"CHARACTER EDUCATION DESIGNED BY KI HADJAR DEWANTARA","authors":"Dwi Wijayanti","doi":"10.17509/EH.V10I2.10865","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract:. Modern technology makes human life style also changesduring the development of the era. The exchange of information from one place to another becomes easier not only for national scoped but also the international scope. Moreover, it makes the foreign culture can easily enter Indonesia, imitated by society and then give impact to the life style of the society including human’s behaviour. It can be said that there is a moral swing in Indonesia nowadays. Many young people are not really enthusiastic in keeping their own culture. They tend to imitate other cultures, behave inappropriately, use illegal drugs, do free sex, bully each other, make genk, scuffle, and even kill people. One of the reasons of this morality crisis is the exemplary crisis. Adults who are supposed to be role models for the younger generation even provide bad examples such as doing corruption, being selfish and do individualist practices of corruption, collusion and nepotism, mutual checks, doing violence such as grabbing, punching and other crimes.Therefore, the government makes effort to overcome the moral crisis through character education or Budi pekerti education. Basically character education is not new concept, Ki Hajdar Dewantara has designed character education since a long time through its principles, foundations, concepts and teachings about Tamansiswa. The principles and teaching can be implemented to toddlers, children, and adolescents until adults. Through the method of literature analysis, this paper seeks to examine and explore more deeply about the character education which designed according to the teaching of Ki HadjarDewantara. Character education designed according to Ki Hadjar Dewantara applied through basic and teaching of Tamansiswa. Basic Tamansiswa includes Panca Dharma that is Nature of universe, Independence, Culture, Nationality and Humanity. While Tamansiswa teaching includes Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu) and most importantly the Trilogi Kepemimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani), all of them are implemented in Tri Pusat Pendidikan  (family, school and community). Abstrak: Teknologi modern membuat gaya hidup manusia juga berubah selama perkembangan zaman. Pertukaran informasi dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih mudah tidak hanya untuk lingkup nasional tetapi juga ruang lingkup internasional. Selain itu, membuat budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, ditiru oleh masyarakat dan kemudian memberi dampak pada gaya hidup masyarakat termasuk perilaku manusia. Dapat dikatakan bahwa ada ayunan moral di Indonesia saat ini. Banyak anak muda tidak benar-benar antusias dalam menjaga budaya mereka sendiri. Mereka cenderung meniru budaya lain, berperilaku tidak semestinya, menggunakan obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas, saling menggertak, membuat genk, perkelahian, dan bahkan membunuh orang. Salah satu alasan krisis moralitas ini adalah krisis yang patut dicontoh. Orang dewasa yang seharusnya menjadi panutan bagi generasi muda bahkan memberikan contoh buruk seperti melakukan korupsi, menjadi egois dan melakukan praktik individualis korupsi, kolusi dan nepotisme, saling memeriksa, melakukan kekerasan seperti menyambar, meninju dan kejahatan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengatasi krisis moral melalui pendidikan karakter atau pendidikan Budi pekerti. Pada dasarnya pendidikan karakter bukanlah konsep baru, Ki Hajdar Dewantara telah merancang pendidikan karakter sejak lama melalui prinsip-prinsipnya, yayasan, konsep dan ajaran tentang Tamansiswa. Prinsip-prinsip dan pengajaran dapat diimplementasikan untuk balita, anak-anak, dan remaja sampai dewasa. Melalui metode analisis pustaka, makalah ini berusaha untuk meneliti dan menggali lebih dalam tentang pendidikan karakter yang dirancang sesuai dengan ajaran Ki HadjarDewantara. Pendidikan karakter dirancang sesuai dengan Ki Hadjar Dewantara yang diterapkan melalui dasar dan pengajaran Tamansiswa. Tamansiswa Dasar meliputi Panca Dharma yaitu Alam semesta, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan. Sementara ajaran Tamansiswa mencakup Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu) dan yang paling penting Trilogi Kepemimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani), semua dari mereka diimplementasikan di Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat).","PeriodicalId":198873,"journal":{"name":"EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"14","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/EH.V10I2.10865","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 14

Abstract

Abstract:. Modern technology makes human life style also changesduring the development of the era. The exchange of information from one place to another becomes easier not only for national scoped but also the international scope. Moreover, it makes the foreign culture can easily enter Indonesia, imitated by society and then give impact to the life style of the society including human’s behaviour. It can be said that there is a moral swing in Indonesia nowadays. Many young people are not really enthusiastic in keeping their own culture. They tend to imitate other cultures, behave inappropriately, use illegal drugs, do free sex, bully each other, make genk, scuffle, and even kill people. One of the reasons of this morality crisis is the exemplary crisis. Adults who are supposed to be role models for the younger generation even provide bad examples such as doing corruption, being selfish and do individualist practices of corruption, collusion and nepotism, mutual checks, doing violence such as grabbing, punching and other crimes.Therefore, the government makes effort to overcome the moral crisis through character education or Budi pekerti education. Basically character education is not new concept, Ki Hajdar Dewantara has designed character education since a long time through its principles, foundations, concepts and teachings about Tamansiswa. The principles and teaching can be implemented to toddlers, children, and adolescents until adults. Through the method of literature analysis, this paper seeks to examine and explore more deeply about the character education which designed according to the teaching of Ki HadjarDewantara. Character education designed according to Ki Hadjar Dewantara applied through basic and teaching of Tamansiswa. Basic Tamansiswa includes Panca Dharma that is Nature of universe, Independence, Culture, Nationality and Humanity. While Tamansiswa teaching includes Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu) and most importantly the Trilogi Kepemimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani), all of them are implemented in Tri Pusat Pendidikan  (family, school and community). Abstrak: Teknologi modern membuat gaya hidup manusia juga berubah selama perkembangan zaman. Pertukaran informasi dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih mudah tidak hanya untuk lingkup nasional tetapi juga ruang lingkup internasional. Selain itu, membuat budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, ditiru oleh masyarakat dan kemudian memberi dampak pada gaya hidup masyarakat termasuk perilaku manusia. Dapat dikatakan bahwa ada ayunan moral di Indonesia saat ini. Banyak anak muda tidak benar-benar antusias dalam menjaga budaya mereka sendiri. Mereka cenderung meniru budaya lain, berperilaku tidak semestinya, menggunakan obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas, saling menggertak, membuat genk, perkelahian, dan bahkan membunuh orang. Salah satu alasan krisis moralitas ini adalah krisis yang patut dicontoh. Orang dewasa yang seharusnya menjadi panutan bagi generasi muda bahkan memberikan contoh buruk seperti melakukan korupsi, menjadi egois dan melakukan praktik individualis korupsi, kolusi dan nepotisme, saling memeriksa, melakukan kekerasan seperti menyambar, meninju dan kejahatan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengatasi krisis moral melalui pendidikan karakter atau pendidikan Budi pekerti. Pada dasarnya pendidikan karakter bukanlah konsep baru, Ki Hajdar Dewantara telah merancang pendidikan karakter sejak lama melalui prinsip-prinsipnya, yayasan, konsep dan ajaran tentang Tamansiswa. Prinsip-prinsip dan pengajaran dapat diimplementasikan untuk balita, anak-anak, dan remaja sampai dewasa. Melalui metode analisis pustaka, makalah ini berusaha untuk meneliti dan menggali lebih dalam tentang pendidikan karakter yang dirancang sesuai dengan ajaran Ki HadjarDewantara. Pendidikan karakter dirancang sesuai dengan Ki Hadjar Dewantara yang diterapkan melalui dasar dan pengajaran Tamansiswa. Tamansiswa Dasar meliputi Panca Dharma yaitu Alam semesta, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan. Sementara ajaran Tamansiswa mencakup Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu) dan yang paling penting Trilogi Kepemimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani), semua dari mereka diimplementasikan di Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat).
品格教育由ki hadjar dewanara设计
文摘:。现代科技使得人类的生活方式也随着时代的发展而改变。从一个地方到另一个地方的信息交换变得更加容易,不仅在国家范围内,而且在国际范围内。此外,它使外国文化很容易进入印度尼西亚,被社会模仿,从而影响社会的生活方式,包括人类的行为。可以说,印尼现在有一种道德上的摇摆。许多年轻人并不热衷于保持自己的文化。他们倾向于模仿其他文化,行为不当,使用非法药物,滥交,互相欺负,调情,扭打,甚至杀人。这种道德危机的原因之一是模范危机。被认为是年轻一代的榜样的成年人甚至提供了不好的例子,比如腐败,自私和个人主义的腐败行为,勾结和裙带关系,相互制衡,暴力行为,如抢夺,殴打和其他犯罪。因此,政府努力通过品格教育或Budi pekerti教育来克服道德危机。基本上,品格教育并不是一个新概念,Ki Hajdar dewanara通过其关于Tamansiswa的原则,基础,概念和教学,长期以来一直设计着品格教育。这些原则和教学可以应用到幼儿、儿童和青少年,直到成年。本文通过文献分析的方法,试图对根据Ki hadjardewanara的教学设计的品格教育进行更深入的考察和探讨。根据Ki Hadjar dewanara设计的品格教育通过Tamansiswa的基础和教学加以应用。基本的塔曼西瓦包括潘卡法,即宇宙的本质、独立、文化、民族和人性。虽然Tamansiswa教学包括Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu)和最重要的Tri Kepemimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani),但所有这些都在Tri Pusat Pendidikan(家庭,学校和社区)中实施。摘要:技术现代记忆体gaya hidup manusia juga berubah selama perkembangan zaman。马来西亚信息部主管主管,主管,主管,主管,主管,主管,主管,主管,主管Selain itu,印尼国会议员,印尼国会议员,印尼国会议员,印尼国会议员,印尼国会议员,印尼国会议员。Dapat dikatakan bahwa ada ayunan moral di Indonesia saat ini。这是我的生日,这是我的生日,这是我的生日。Mereka cenderung meniru budaya lain, berperperaku tidak semestinya, menggunakan obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas, saling menggertak, memhugenk, perkelahian, dan bahkan membunuh orang。Salah satu alasan crisis moralitas ini adalah crisis yang patut dicontoh。Orang dewasa yang seharusnya menjadi panutan bagi generasi muda bakan memberikan contoh buruk seperti melakukan korupsi, menjadi egois dan melakukan praktik individualis korupsi, kolusi dan nepotime, saleriksa, melakukan kekerasan seperti menyambar, meninju dan kejahatan lainnya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Pada dasarnya pendidikan karakter bukanlah konsep baru, Ki Hajdar dewanara telah merancang pendidikan karakter sejak lama melalui prinsip- prinsinya, yayasan, konsep dan ajaran tentang Tamansiswa。王子-王子丹蓬贾贾兰dapat diimplementasikan untuk balita, anak-anak, dan remaja sampai dewasa。Melalui方法分析pustaka, makalah ini berusaha untuk meneliti dan menggali, lebih dalam, pendidikan karakter, yang dirancang, sesuai dengan ajaran, Ki hadjardewanara。Pendidikan karakter dirancang sesuai dengan Ki Hadjar dewanara yang dididiapkan melalui dasar dan pengajaran Tamansiswa。Tamansiswa Dasar meliputi Panca Dharma yitu Alam semesta, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan。Sementara ajaran Tamansiswa mencakup Tri Ngo (ngerti, ngroso, lan nglakoni), Tri N (niteni, niroke, nambahi), Tri Hayu) dan yang paling penpenimpinan (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani), semua dari mereka diimplementasikan di Tri Pusat pendididikan (keluarga, sekolah dan masyarakat)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信