{"title":"PERENCANAAN STRUKTUR PERKERASAN KAKU METODE AASTHO 1993 DAN NAASRA","authors":"Sumina, Kusdiman Joko Priyanto, Suryo Handoyo","doi":"10.36728/jtsa.v27i1.1584","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkerasan jalan adalah salah satu unsur kontruksi jalan raya yang sangat penting sebagai kelancaran transportasi darat sehingga dapat memberikan kenyaman dan keamanan bagi penggunanya. Untuk itu diperlu perencanaan yang baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di indonesia. Dengan demikian perlu adanya perencanaan jenis perkerasan apa yang layak dan efisien. Penentuan perencanaan nilai rancang tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapan direncanakan dan dihitung dengan banyak metode. Metode yang dilakukan dalam perencanaan tebal perkerasan kaku pada ruas jalan Tangen – Ngrombo dipilih metode AASTHO 1993 (America Association of State Highway and Transportation Officials 1993) dan metode NAASRA (National Association Of Australian State Road Authorities). Data primer didapatkan berdasarkan hasil penelitian lansung dan data sekunder diperoleh dari DPU Bina Marga Kabupaten Sragen. Setelah dilakukan perhitungan dan didapatkan data data Lalulintas Harian Rata-rata (LHR), Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) , CBR tanah dasar dan Curah Hari Hujan maka dalam perhitungan dengan methode AASTHO 1993 didapat tebal rigid pavement 250 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø13–800 mm dengan panjang 650 mm, hasil perhitungan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 375 mm. Sedangkan menggunakan metode NAASRA dengan hasil perencanaan tebal rigid pavement 270 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø12 – 1200 mm dengan panjang 635 mm, dan kebutuhan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 350 mm.","PeriodicalId":120082,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36728/jtsa.v27i1.1584","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkerasan jalan adalah salah satu unsur kontruksi jalan raya yang sangat penting sebagai kelancaran transportasi darat sehingga dapat memberikan kenyaman dan keamanan bagi penggunanya. Untuk itu diperlu perencanaan yang baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di indonesia. Dengan demikian perlu adanya perencanaan jenis perkerasan apa yang layak dan efisien. Penentuan perencanaan nilai rancang tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapan direncanakan dan dihitung dengan banyak metode. Metode yang dilakukan dalam perencanaan tebal perkerasan kaku pada ruas jalan Tangen – Ngrombo dipilih metode AASTHO 1993 (America Association of State Highway and Transportation Officials 1993) dan metode NAASRA (National Association Of Australian State Road Authorities). Data primer didapatkan berdasarkan hasil penelitian lansung dan data sekunder diperoleh dari DPU Bina Marga Kabupaten Sragen. Setelah dilakukan perhitungan dan didapatkan data data Lalulintas Harian Rata-rata (LHR), Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) , CBR tanah dasar dan Curah Hari Hujan maka dalam perhitungan dengan methode AASTHO 1993 didapat tebal rigid pavement 250 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø13–800 mm dengan panjang 650 mm, hasil perhitungan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 375 mm. Sedangkan menggunakan metode NAASRA dengan hasil perencanaan tebal rigid pavement 270 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø12 – 1200 mm dengan panjang 635 mm, dan kebutuhan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 350 mm.