{"title":"IBARAT DURI DI TELAPAK KAKI “GERAKAN HIJRAH” DAN KEKERASAN BAGI KAUM PEREMPUAN","authors":"Trie Yunita Sari","doi":"10.15408/ushuluna.v8i2.24318","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam beberapa tahun terakhir, muncul suatu gelombang Gerakan keislaman kontemporer yang mengusung dakwah berhijrah. Gerakan hijrah ini subur bertumbuh seiring kecanggihan media sosial dalam mengamplifikasi konten dakwah dengan gaya pop culture. Para sarjanawan ilmu sosial menilai fenomena ini tidak lepas dari kondisi global yang terjadi di banyak tempat seperti komodifikasi agama, kebangkitan konservatisme, hingga neo- radikalisme (Fealy dan White, 2008; Ahnaf, 2013; van Bruinessen, 2013; Hadiz, 2014, 2016; Zulhazmi, 2018, Ardhianto, 2018, PPIM UIN, 2021). Sorotan terhadap kondisi dan ketegangan isu-isu makro sebagai konteks yang melatarbelakangi gerakan hijrah, kerap meluputkan pembahasan mengenai praktik-praktik kekerasan yang secara nyata tengah berlangsung dan mengancam keamanan insani khususnya keamanan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan analisis gender, penulis mengelaborasi berbagai ancaman kekerasan terhadap perempuan termuat dalam berbagai konten dakwah oleh salah satu gerakan hijrah yang memiliki puluhan ribuan anggota, yaitu gerakan Indonesia Tanpa Pacaran (ITP). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dan analisis konten sejak tahun April 2018 hingga Mei 2020. Sebagai penutup, penulis memberikan rekomendasi bagaimana peran otoritas keagamaan termasuk ulama perempuan dalam merespon fenomena kekerasan gender mengusung tema hijrah","PeriodicalId":203381,"journal":{"name":"Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/ushuluna.v8i2.24318","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul suatu gelombang Gerakan keislaman kontemporer yang mengusung dakwah berhijrah. Gerakan hijrah ini subur bertumbuh seiring kecanggihan media sosial dalam mengamplifikasi konten dakwah dengan gaya pop culture. Para sarjanawan ilmu sosial menilai fenomena ini tidak lepas dari kondisi global yang terjadi di banyak tempat seperti komodifikasi agama, kebangkitan konservatisme, hingga neo- radikalisme (Fealy dan White, 2008; Ahnaf, 2013; van Bruinessen, 2013; Hadiz, 2014, 2016; Zulhazmi, 2018, Ardhianto, 2018, PPIM UIN, 2021). Sorotan terhadap kondisi dan ketegangan isu-isu makro sebagai konteks yang melatarbelakangi gerakan hijrah, kerap meluputkan pembahasan mengenai praktik-praktik kekerasan yang secara nyata tengah berlangsung dan mengancam keamanan insani khususnya keamanan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan analisis gender, penulis mengelaborasi berbagai ancaman kekerasan terhadap perempuan termuat dalam berbagai konten dakwah oleh salah satu gerakan hijrah yang memiliki puluhan ribuan anggota, yaitu gerakan Indonesia Tanpa Pacaran (ITP). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dan analisis konten sejak tahun April 2018 hingga Mei 2020. Sebagai penutup, penulis memberikan rekomendasi bagaimana peran otoritas keagamaan termasuk ulama perempuan dalam merespon fenomena kekerasan gender mengusung tema hijrah