{"title":"Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga Pada Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail","authors":"Saiful Fadli","doi":"10.32505/ikhtibar.v8i1.620","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThis paper discusses the family-based character education model. This article specifically examines the link between the story of Ibrahim and Ismail with character education and how to apply the concept of character education that Ibrahim has done to his son Ismail in the family. This research is literary research that uses the Tafsir Maudui method, namely by gathering verses related to the topic of discussion and interpreting them and referring to interpretive books and then analyzing these data with theories and references that support the analysis of the data. This research found that the success of the Prophet Ibrahim in educating his son because it makes monotheism as the main foundation. Ishmael since childhood has been introduced to the values of God. From obedience to God comes obedience to parents. Monotheism education gave birth to a patient child. Patience is one of the main characteristics that must be possessed by human children to become a perfect per-son. \nAbstrak \nArtikel ini membahas model pendidikan karakter berbasis keluarga Artikel ini secara khusus meneliti kaitan kisah Ibrahim dan Ismail dengan pendidikan karakter dan cara mengaplikasikan konsep pendidikan karakter yang telah dilakukan Ibrahim terhadap putranya Ismail dalam keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang menggunakan metode tafsir maudui, yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan topik bahasan dan menafsirkannya dan merujuk pada kitab-kitab tafsir lalu menganalisis data-data tersebut dengan teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik putranya karena menjadikan tauhid sebagai fondasi utama. Ismail semenjak kecil sudah dikenalkan dengan nilai-nilai ketuhanan. Dari kepatuhan kepada Tuhan berbuah kepatuhan kepada orang tua. Pendidikan tauhid melahirkan anak yang penyabar. Sabar adalah satu karakter utama yang harus dimiliki anak manusia untuk menjadi insan paripurna. \n ","PeriodicalId":237127,"journal":{"name":"Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32505/ikhtibar.v8i1.620","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract
This paper discusses the family-based character education model. This article specifically examines the link between the story of Ibrahim and Ismail with character education and how to apply the concept of character education that Ibrahim has done to his son Ismail in the family. This research is literary research that uses the Tafsir Maudui method, namely by gathering verses related to the topic of discussion and interpreting them and referring to interpretive books and then analyzing these data with theories and references that support the analysis of the data. This research found that the success of the Prophet Ibrahim in educating his son because it makes monotheism as the main foundation. Ishmael since childhood has been introduced to the values of God. From obedience to God comes obedience to parents. Monotheism education gave birth to a patient child. Patience is one of the main characteristics that must be possessed by human children to become a perfect per-son.
Abstrak
Artikel ini membahas model pendidikan karakter berbasis keluarga Artikel ini secara khusus meneliti kaitan kisah Ibrahim dan Ismail dengan pendidikan karakter dan cara mengaplikasikan konsep pendidikan karakter yang telah dilakukan Ibrahim terhadap putranya Ismail dalam keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang menggunakan metode tafsir maudui, yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan topik bahasan dan menafsirkannya dan merujuk pada kitab-kitab tafsir lalu menganalisis data-data tersebut dengan teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan Nabi Ibrahim dalam mendidik putranya karena menjadikan tauhid sebagai fondasi utama. Ismail semenjak kecil sudah dikenalkan dengan nilai-nilai ketuhanan. Dari kepatuhan kepada Tuhan berbuah kepatuhan kepada orang tua. Pendidikan tauhid melahirkan anak yang penyabar. Sabar adalah satu karakter utama yang harus dimiliki anak manusia untuk menjadi insan paripurna.
摘要本文探讨了以家庭为本的品格教育模式。本文专门探讨了易卜拉欣和伊斯梅尔的故事与品格教育之间的联系,以及如何将易卜拉欣对儿子伊斯梅尔的品格教育理念应用于家庭。本研究是使用Tafsir Maudui方法的文学研究,即收集与讨论主题相关的诗句并进行解释,并参考解释性书籍,然后用支持数据分析的理论和参考文献对这些数据进行分析。本研究发现,先知易卜拉欣在教育儿子方面的成功,是因为他以一神论为主要基础。以实玛利从小就被介绍给上帝的价值观。从顺服神而来的是顺服父母。一神论教育造就了一个有耐心的孩子。耐心是人类儿童要成为一个完美的人所必须具备的主要品质之一。[摘要]阿蒂克尔尼的成员,模型,彭迪迪坎karakter的基础,keluarga,阿蒂克尔尼,khusus, meneliti, kaitan kisah,易卜拉欣丹,伊斯梅尔,dengan,彭迪迪坎,karakter, dengan,彭迪迪坎,kansep,彭迪迪坎,karakter, yang, telah, diakukan,易卜拉欣,terhadap, putranya,伊斯梅尔,dalam keluarga。penpentitian ini merupakan penpentitian文献杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究,杨孟古纳坎方法研究。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Ismail semenjak kecil sudah dikenalkan dengan nilai-nilai ketuhanan。Dari kepatuhan kepada Tuhan berbuah kepatuhan kepada orang tua。Pendidikan tauhid melahirkan anak yang penyabar。Sabar adalah是一种健康的生活方式,是一种健康的生活方式。