Resiliensi Mahasiswi Pasca Sarjana yang Mengalami Cerai Hidup

A. S. Wijaya, Tomi Sukardi, Akmil Rahmi
{"title":"Resiliensi Mahasiswi Pasca Sarjana yang Mengalami Cerai Hidup","authors":"A. S. Wijaya, Tomi Sukardi, Akmil Rahmi","doi":"10.55062//ijpi.2021.v1i1.12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPasangan yang telah menikah pastinya tidak luput dari permasalahan dan pertengkaran. Masalah yang dialami dapat dipicu karena adanya perbedaan dalam berpendapat, masalah ekonomi, masalah ketidakcocokan, dan masalah lainnya. Sebahagian pasangan ada yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut dan tidak jarang memilih bercerai untuk mengakhiri rumah tangganya. Perceraian yang terjadi akan berdampak bagi yang mengalami, terutama pihak perempuan/ isteri. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik dan psikis. Individu yang mengalami perceraian hendaknya memiliki kemampuan resiliensi pada dirinya. Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk bangkit dari keterpurukan yang terjadi akibat permasalahan tertentu.  Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, peneliti menemukan subjek penelitian tidak mengalami dampak negatif yang ditimbulkan dari perceraian. Fokus penelitiannya adalah: 1) gambaran resiliensi wanita pasca bercerai, 2) faktor-faktor resiliensi wanita pasca bercerai, dan 3) dampak dari resiliensi wanita pasca bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi pada informan kunci yaitu seorang wanita yang mengalami perceraian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) subjek penelitian kunci dapat menjalani kehidupannya menjadi single parent, 2) faktor resiliensinya adalah motivasi dan dukungan dari keluarga, 3) subjek penelitian bisa melanjutkan kuliah pada program pascsarjana menjalani kehidupan efektif sehari-hari.","PeriodicalId":238280,"journal":{"name":"Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55062//ijpi.2021.v1i1.12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Pasangan yang telah menikah pastinya tidak luput dari permasalahan dan pertengkaran. Masalah yang dialami dapat dipicu karena adanya perbedaan dalam berpendapat, masalah ekonomi, masalah ketidakcocokan, dan masalah lainnya. Sebahagian pasangan ada yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut dan tidak jarang memilih bercerai untuk mengakhiri rumah tangganya. Perceraian yang terjadi akan berdampak bagi yang mengalami, terutama pihak perempuan/ isteri. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik dan psikis. Individu yang mengalami perceraian hendaknya memiliki kemampuan resiliensi pada dirinya. Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk bangkit dari keterpurukan yang terjadi akibat permasalahan tertentu.  Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, peneliti menemukan subjek penelitian tidak mengalami dampak negatif yang ditimbulkan dari perceraian. Fokus penelitiannya adalah: 1) gambaran resiliensi wanita pasca bercerai, 2) faktor-faktor resiliensi wanita pasca bercerai, dan 3) dampak dari resiliensi wanita pasca bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi pada informan kunci yaitu seorang wanita yang mengalami perceraian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) subjek penelitian kunci dapat menjalani kehidupannya menjadi single parent, 2) faktor resiliensinya adalah motivasi dan dukungan dari keluarga, 3) subjek penelitian bisa melanjutkan kuliah pada program pascsarjana menjalani kehidupan efektif sehari-hari.
离婚研究生的高危率
抽象的已婚夫妇肯定是有问题和争论的。所经历的问题可能是由不同的意见、经济问题、不相容和其他问题引起的。有些夫妻能够解决这些问题,而且很少选择离婚来结束他们的婚姻。离婚会影响那些经历过的人,尤其是女性。感知的影响可以是身体上的和心理上的。离婚的人应该有康复能力。回归是一个人从某些问题的恶化中恢复过来的能力。根据最初的实地观察,研究人员发现研究对象没有经历离婚的负面影响。研究的重点是:1)女性离婚后的静力图景;2)女性离婚后的静力因素;3)女性离婚后的静力影响。本研究采用一种定性方法,采用采访技巧和文件,以确定一名离婚妇女的主要线人。获得的研究结果是:1)一个关键的研究对象可以过单亲家庭的生活,2)潜在的风险因素是家庭的动力和支持,3)该研究对象可以继续上大学,过一种有效的日常生活。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信