Z. Y. Dewi, Hillda Herawati, Anne Utami Puspita Pujarama
{"title":"PENGARUH LAMA PERENDAMAN SUSPENSI VITAMIN C TERHADAP PELEPASAN ION KROMIUM PADA KAWAT STAINLESS STEEL","authors":"Z. Y. Dewi, Hillda Herawati, Anne Utami Puspita Pujarama","doi":"10.35990/mk.se.pit.x.p24-33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawat ortodontik stainless steel (SS) mengandung unsur kromium yang memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam perawatan ortodontik. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.Vitamin C bermanfaat dalam menjaga keutuhan kolagen. Kolagen mempunyai berbagai peran penting bagi tubuh yaitu membantu penyembuhan luka, memelihara kesehatan jaringan penghubung, dan membantu melindungi sel-sel tubuh. Salah satu pengobatan terhadap defisiensi vitamin C adalah dengan mengkonsumsi vitamin C selama 7-10 hari. Vitamin C mempunyai sifat asam yang dapat menyebabkan reaksi kimia sehingga bersifat korosif dan dapat mengoksidasi logam kawat dengan cara melepaskan ion-ion yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental.. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling atau pengambilan sampel berjatah yaitu kawat SS sebanyak 10 buah. Seluruh sampel direndam di dalam larutan vitamin C sebanyak 10 ml selama satu menit dalam 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdeteksi pelepasan ion kromium tertinggi pada pengukuran hari keenam dalam konsentrasi rendah sebesar 0,0190 mg/l. Pelepasan ion kromium terjadi karena kawat SS mengalami oksidasi berkontak dengan vitamin C yang asam. Hasil analisis statistik uji multivariat General Linear Model-Repeated Measure (GLM-RM) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,476 atau p>0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna pada lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium sampai pada hari ketujuh. Pelepasan ion kromium kawat SS terdeteksi dalam batas aman sehingga vitamin C aman digunakan untuk pengguna ortodontik.","PeriodicalId":126979,"journal":{"name":"EDISI PIT X KG 2018","volume":" 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDISI PIT X KG 2018","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.se.pit.x.p24-33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kawat ortodontik stainless steel (SS) mengandung unsur kromium yang memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam perawatan ortodontik. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.Vitamin C bermanfaat dalam menjaga keutuhan kolagen. Kolagen mempunyai berbagai peran penting bagi tubuh yaitu membantu penyembuhan luka, memelihara kesehatan jaringan penghubung, dan membantu melindungi sel-sel tubuh. Salah satu pengobatan terhadap defisiensi vitamin C adalah dengan mengkonsumsi vitamin C selama 7-10 hari. Vitamin C mempunyai sifat asam yang dapat menyebabkan reaksi kimia sehingga bersifat korosif dan dapat mengoksidasi logam kawat dengan cara melepaskan ion-ion yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental.. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling atau pengambilan sampel berjatah yaitu kawat SS sebanyak 10 buah. Seluruh sampel direndam di dalam larutan vitamin C sebanyak 10 ml selama satu menit dalam 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdeteksi pelepasan ion kromium tertinggi pada pengukuran hari keenam dalam konsentrasi rendah sebesar 0,0190 mg/l. Pelepasan ion kromium terjadi karena kawat SS mengalami oksidasi berkontak dengan vitamin C yang asam. Hasil analisis statistik uji multivariat General Linear Model-Repeated Measure (GLM-RM) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,476 atau p>0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna pada lama perendaman kawat SS dalam larutan vitamin C terhadap pelepasan ion kromium sampai pada hari ketujuh. Pelepasan ion kromium kawat SS terdeteksi dalam batas aman sehingga vitamin C aman digunakan untuk pengguna ortodontik.