TANTANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEDESAAN PULAU SUMBA

Femberianus Sunario Tanggur
{"title":"TANTANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEDESAAN PULAU SUMBA","authors":"Femberianus Sunario Tanggur","doi":"10.37792/hinef.v2i2.993","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurikulum merdeka mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dalam melakukan tahapan dalam proses asesmen diagnostik agar dapat mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang beragam. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah dasar wilayah pedesaan pulau Sumba. Jenis penelitian ini adalah kualitatif  dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, Observasi terlibat (partisipatory research),Wawancara (Intervierw) dengan penggunaan pedoman (interview guide). Hasil penelitian adalah Pertama, Guru belum memahami esensi dari perangkat pembelajaran pada setiap komponen seperti CP (Capaian Pembelajaran),TP (Tujuan pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) sehingga kesulitan dalam menjabarkan TP dari CP yang sudah ditentukan dalam desain kurikulum merdeka dan menyusun ATP dari TP. Tingkat pemahaman esensi komponen kurikulum yang rendah, minimnya refrensi tentang kurikulum merdeka bagi sekolah dasar. Kedua, tantangan proses pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka, guru belum dapat menganalisis karakteristik masing-masing individu siswa, latar belakang siswa dari beraneka ragam seperti latar belakang keluarga, lingkungan, gaya belajar, minat dan bakat, serta penguasaan materi prasyarat, menyulitkan guru dalam menganalisis karakter siswa agar dapat menyusun rancangan pembelajaran (Asesmen diagnostik). Minimnya alokasi waktu pada setiap jadwal pembelajaran juga berdampak pada kesulitan guru dalam melakukan asesmen diagnostik bagi siswa dan melakukan kegiatan pembelajaran, guru kesulitan menentukan metode yang dipakai untuk menfasilitas pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.","PeriodicalId":441529,"journal":{"name":"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan","volume":"193 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37792/hinef.v2i2.993","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kurikulum merdeka mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dalam melakukan tahapan dalam proses asesmen diagnostik agar dapat mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang beragam. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah dasar wilayah pedesaan pulau Sumba. Jenis penelitian ini adalah kualitatif  dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, Observasi terlibat (partisipatory research),Wawancara (Intervierw) dengan penggunaan pedoman (interview guide). Hasil penelitian adalah Pertama, Guru belum memahami esensi dari perangkat pembelajaran pada setiap komponen seperti CP (Capaian Pembelajaran),TP (Tujuan pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) sehingga kesulitan dalam menjabarkan TP dari CP yang sudah ditentukan dalam desain kurikulum merdeka dan menyusun ATP dari TP. Tingkat pemahaman esensi komponen kurikulum yang rendah, minimnya refrensi tentang kurikulum merdeka bagi sekolah dasar. Kedua, tantangan proses pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka, guru belum dapat menganalisis karakteristik masing-masing individu siswa, latar belakang siswa dari beraneka ragam seperti latar belakang keluarga, lingkungan, gaya belajar, minat dan bakat, serta penguasaan materi prasyarat, menyulitkan guru dalam menganalisis karakter siswa agar dapat menyusun rancangan pembelajaran (Asesmen diagnostik). Minimnya alokasi waktu pada setiap jadwal pembelajaran juga berdampak pada kesulitan guru dalam melakukan asesmen diagnostik bagi siswa dan melakukan kegiatan pembelajaran, guru kesulitan menentukan metode yang dipakai untuk menfasilitas pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
为SUMBA岛农村地区的小学教师实施免费课程的挑战
自由课程鼓励教师在诊断评估过程中的各个阶段进行教学能力,以便识别或了解学习者学习模型的特点、能力、力量和弱点,以便研究能够根据不同的能力和条件来设计。这项研究的目的是确定教师在Sumba岛农村地区一所小学实施免费课程所面临的挑战。这种研究是一种定性的描述性方法。这项研究使用了三种数据收集技术,即参与观察研究、采访和指南用法。首先,教师还没有理解CP(学习成绩)、TP(学习目标)和ATP(学习目标流程)等各个组件的学习工具的本质,因此很难将独立课程设计中的TP和从TP设计的ATP定义出来。低水平的学习基础知识,缺乏对小学免费课程的引用。第二,独立的课程中学习过程分化的挑战,教师还可以分析每个学生的特点,背景多样的学生学习风格就像家庭背景、环境、兴趣和天赋和物质的先决条件,使得老师精通分析学生的性格诊断,以便制定学习计划(评估)。每项学习计划中时间分配的缺乏也会影响教师在为学生进行诊断评估和执行学习活动方面的困难,教师在确定学生需要的学习设施时遇到的困难。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信