{"title":"Analisis tapak air pada sistem irigasi bawah permukaan dengan pocket fertigation untuk tanaman melon dalam greenhouse","authors":"Yasminna Dhiya Ulhaq, Chusnul Arif, Yuli Suharnoto","doi":"10.31028/ji.v16.i2.33-45","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendekatan water footprint (jejak air) merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan konsumsi air dalam menghasilkan suatu produk. Dalam produksi pertanian, sistem irigasi merupakan sumber air utama tanaman khususnya dalam greenhouse. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis water footprint sistem irigasi alternatif dengan pocket fertigation yang mengadopsi sistem irigasi bawah permukaan dan membandingkannya dengan sistem irigasi permukaan secara konvensional khususnya untuk tanaman melon. Penelitian dilakukan bulan Maret – Juli 2022 di Kinjiro Farm, Bogor dengan 2 kombinasi jumlah air irigasi dan 2 sistem irigasi. Perlakuan tersebut adalah Sistem irigasi pocket fertigation dengan jumlah irigasi sebesar evaporasi (PF-E), pocket fertigation dengan irigasi sebesar 2 kali evaporasi (PF-2E), irigasi konvensional dengan irigasi sebesar evaporasi (SK-E) dan sistem irigasi konvensional dengan irigasi sebesar 2 kali evaporasi (SK-2E). Hasilnya menunjukkan bahwa pocket fertigation memiliki water footprint 40,6% lebih rendah dibandingkan sistem konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pocket fertigation lebih efektif dalam penggunaan air irigasi. Hal ini juga didukung dengan nilai produktivitas air yang lebih tinggi dibandingkan irigasi konvensional. Nilai produktivitas air sistem pocket fertigation dan sistem konvensional 18,77 kg/m3 dan 11,00 kg/m3. Dari keempat perlakuan PF-2E merupakan yang terbaik dan lebih efisien untuk diaplikasikan pada tanaman melon, dikarenakan memiliki hasil panen dan produktivitas air yang lebih tinggi, serta water footprint yang lebih rendah dibandingkan sistem irigasi lainnya.\n ","PeriodicalId":354811,"journal":{"name":"Jurnal Irigasi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Irigasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31028/ji.v16.i2.33-45","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendekatan water footprint (jejak air) merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan konsumsi air dalam menghasilkan suatu produk. Dalam produksi pertanian, sistem irigasi merupakan sumber air utama tanaman khususnya dalam greenhouse. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis water footprint sistem irigasi alternatif dengan pocket fertigation yang mengadopsi sistem irigasi bawah permukaan dan membandingkannya dengan sistem irigasi permukaan secara konvensional khususnya untuk tanaman melon. Penelitian dilakukan bulan Maret – Juli 2022 di Kinjiro Farm, Bogor dengan 2 kombinasi jumlah air irigasi dan 2 sistem irigasi. Perlakuan tersebut adalah Sistem irigasi pocket fertigation dengan jumlah irigasi sebesar evaporasi (PF-E), pocket fertigation dengan irigasi sebesar 2 kali evaporasi (PF-2E), irigasi konvensional dengan irigasi sebesar evaporasi (SK-E) dan sistem irigasi konvensional dengan irigasi sebesar 2 kali evaporasi (SK-2E). Hasilnya menunjukkan bahwa pocket fertigation memiliki water footprint 40,6% lebih rendah dibandingkan sistem konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pocket fertigation lebih efektif dalam penggunaan air irigasi. Hal ini juga didukung dengan nilai produktivitas air yang lebih tinggi dibandingkan irigasi konvensional. Nilai produktivitas air sistem pocket fertigation dan sistem konvensional 18,77 kg/m3 dan 11,00 kg/m3. Dari keempat perlakuan PF-2E merupakan yang terbaik dan lebih efisien untuk diaplikasikan pada tanaman melon, dikarenakan memiliki hasil panen dan produktivitas air yang lebih tinggi, serta water footprint yang lebih rendah dibandingkan sistem irigasi lainnya.