{"title":"Interferon Gamma sebagai Deteksi Awal Infeksi yang Disebabkan oleh Toxoplasma gondii","authors":"Monica Puspa Sari","doi":"10.36452/jmedscie.v1i1.2572","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diagnosis dini infeksi Toxoplasma gondii penting untuk efektifitas pengobatan. Obat yang tersedia tidak dapat membunuh bradizoit yang terkandung dalam kista, obat tersebut hanya dapat membunuh pada stadium takizoit. Semakin cepat infeksi T.gondii terdeteksi maka semakin besar kemungkinan infeksi dapat dihentikan dan keberhasilan pengobatan tercapai. Saat ini tes serologi berbasis antibodi menjadi metode diagnostik yang paling sering digunakan untuk mendeteksi T. gondii. Namun, tes serologi diketahui memiliki beberapa keterbatasan. Berdasarkan penelitian terakhir, Interferon-gamma release assay (IGRA) yang merupakan pemeriksaan berbasis sel T diperkenalkan sebagai uji in vitro untuk mendeteksi infeksi T. gondii. Baik infeksi akut dan kronis bisa dideteksi dengan IGRA, IGRA dapat mendeteksi infeksi pada hari ke 3, sementara serum IgM dan IgG terdeteksi pada hari ke 9 dan 13 pasca infeksi. IGRA secara akurat dapat membedakan individu yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi dengan menunjukkan aktivasi limfosit yang kuat setelah distimulasi secara in vitro oleh antigen T. gondii, bahkan pada hari pertama kehidupan. IGRA adalah suatu metode tes yang mudah dan murah untuk mengukur sel mediasi imunitas terhadap T. gondii. Oleh karena itu, IGRA memiliki potensi untuk menjadi alat diagnostik deteksi dini untuk infeksi T.gondii.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscie.v1i1.2572","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Diagnosis dini infeksi Toxoplasma gondii penting untuk efektifitas pengobatan. Obat yang tersedia tidak dapat membunuh bradizoit yang terkandung dalam kista, obat tersebut hanya dapat membunuh pada stadium takizoit. Semakin cepat infeksi T.gondii terdeteksi maka semakin besar kemungkinan infeksi dapat dihentikan dan keberhasilan pengobatan tercapai. Saat ini tes serologi berbasis antibodi menjadi metode diagnostik yang paling sering digunakan untuk mendeteksi T. gondii. Namun, tes serologi diketahui memiliki beberapa keterbatasan. Berdasarkan penelitian terakhir, Interferon-gamma release assay (IGRA) yang merupakan pemeriksaan berbasis sel T diperkenalkan sebagai uji in vitro untuk mendeteksi infeksi T. gondii. Baik infeksi akut dan kronis bisa dideteksi dengan IGRA, IGRA dapat mendeteksi infeksi pada hari ke 3, sementara serum IgM dan IgG terdeteksi pada hari ke 9 dan 13 pasca infeksi. IGRA secara akurat dapat membedakan individu yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi dengan menunjukkan aktivasi limfosit yang kuat setelah distimulasi secara in vitro oleh antigen T. gondii, bahkan pada hari pertama kehidupan. IGRA adalah suatu metode tes yang mudah dan murah untuk mengukur sel mediasi imunitas terhadap T. gondii. Oleh karena itu, IGRA memiliki potensi untuk menjadi alat diagnostik deteksi dini untuk infeksi T.gondii.