Pengaruh Status Kerja terhadap Tingkat Stress Belajar Mahasiswa Semester VIII
M. Hasan, Romiko Romiko, Efroliza Efroliza
{"title":"Pengaruh Status Kerja terhadap Tingkat Stress Belajar Mahasiswa Semester VIII","authors":"M. Hasan, Romiko Romiko, Efroliza Efroliza","doi":"10.32528/IJHS.V12I1.4861","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang. Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja 21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat. Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang berarti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.Latar Belakang dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang. Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja 21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat.Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang bera Sitasi: Wisdayana A, Efroliza Apriany A. (2020). Hubungan pelaksanaan timbang terima dengan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. The Indonesian Journal of Health Science. 12(1), 83-90 Copyright: © 2020 Wisdayana et al. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited. Diterbitkan Oleh: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah JemberISSN (Print): 2087-5053ISSN (Online): 2476-9614 rti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.","PeriodicalId":120047,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Health Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Indonesian Journal of Health Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32528/IJHS.V12I1.4861","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang. Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja 21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat. Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang berarti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.Latar Belakang dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang. Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja 21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat.Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang bera Sitasi: Wisdayana A, Efroliza Apriany A. (2020). Hubungan pelaksanaan timbang terima dengan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. The Indonesian Journal of Health Science. 12(1), 83-90 Copyright: © 2020 Wisdayana et al. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited. Diterbitkan Oleh: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah JemberISSN (Print): 2087-5053ISSN (Online): 2476-9614 rti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.
职能对八年级学生压力的影响
背景和目标:同时学习和工作的过程会产生负面影响,因为允许继续努力学习的许可程序会让潜在的应聘者离开工作场所,承担过多的工作、混乱的规则、相互矛盾的要求,以及大学作业的最后期限。国家教育统计中心(NCES)发现,多工作16个小时以上的学生对成绩的影响比不工作的学生大。研究的目的是确定工作状态是否对学习压力的影响。方法:这项研究采用分段设计来确定工作状态变量和压力水平之间的影响,使用的统计工具是Chi Square测试和数据收集工具,使用的是muhamsik REG B学期Muhammadiyah palembang的问卷调查。64:得到的数据结果穆罕默德VIII神经病雷格学期学生B一名大学生Palembang,总共有32的受访者多达10(31,3%)工作的受访者有轻微的压力和22(68,8%)的受访者共有32名受访者的沉重压力之下,而不是21工作(65,6%)的受访者有轻微的压力,和11(34.4%)受访者遭受沉重的压力。结和含义:统计检验结果p Value = 0.012α≤0。05,以便得出结论,对压力水平之间存在着影响工作状态,OR =。238这意味着受访者曾工作过0.238次,他们有可能经历严重的压力。背景和目标:同时学习和工作的过程会产生负面影响,因为允许继续努力学习的许可程序会让潜在的应聘者离开工作场所,承担过多的工作、混乱的规则、相互矛盾的要求,以及大学作业的最后期限。国家教育统计中心(NCES)发现,多工作16个小时以上的学生对成绩的影响比不工作的学生大。penelitianuntuk知道工作状态有影响的目标压力水平学习方法:本研究使用横截面设计是找工作和压力水平的状态变量之间的影响,测试使用的统计数据是Chi广场和仪器使用学期给学生的问卷调查数据收集VIII神经病雷格B穆罕默德帕伦邦的一名大学生。64:得到的数据结果穆罕默德VIII神经病雷格学期学生B一名大学生Palembang,总共有32的受访者多达10(31,3%)工作的受访者有轻微的压力和22(68,8%)的受访者共有32名受访者的沉重压力之下,而不是21工作(65,6%)的受访者有轻微的压力,和11(34.4%)受访者遭受沉重的压力。结和含义:统计检验结果p Value = 0.012α≤0。05,以便得出结论,对压力水平之间存在着影响工作状态,OR =。有节奏的:Wisdayana A, Efroliza杏(2020)。执行护士对病人安全的接受称重关系。印尼《Journal of Health Science . 12(1), 83-90 2020版权所有:©Wisdayana et al。这是一种开放可访问的工具,根据知识共享协议的条款发行,未经授权,在任何媒介中都不受限制,提供原始的author和源代码。由大学健康科学学院Muhammadiyah jemberssn (Print): 2087- 5053isn(在线):2476-9614 rlcs
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。