Pengaruh Penggantian Medium terhadap Viabilitas Hepatosit Kultur 3D Organoid Hati

Christine Verawaty Sibuea, J. Pawitan, R. Antarianto
{"title":"Pengaruh Penggantian Medium terhadap Viabilitas Hepatosit Kultur 3D Organoid Hati","authors":"Christine Verawaty Sibuea, J. Pawitan, R. Antarianto","doi":"10.36655/njm.v7i2.625","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background : Liver organoids can be used as materials for Bioartificial Liver, to study the mechanism of liver disease and as drug test toxicity. Reconstruction of liver organoids requires optimal culture methods, culture medium and cellular components to construct liver organoids that resemble liver microstructure in vivo with optimal function. 3D culture method using hepatocytes and stem cells with PRP supplemented William's E can reconstruct liver organoids with liver function. Medium exchange is an usual method to maintain the required nutrients and to eliminate waste products, but it requires a sufficient supply of medium and supplementation. Method and the use of effective and efficient medium with optimal hepatocyte viability are urgently needed in the reconstruction of liver organoids. \nObjective : This study was aimed to compare the viability of primary hepatocytes in culture medium exchange liver organoids and monoculture and without culture medium exchange. \nMethods : Primary hepatocytes isolated from Sprague Dawley-Rats mice (250gr, n=3) were co-cultured with umbilical cord mesenchymal stem cells, cord blood CD34+ stem cells and LX2 in PRP-supplemented William's E for 14 days. The culture medium was exchanged at 48 hours, day 7 and day 14 and no culture medium exchanged in the control group. Hepatocyte viability was analyzed using the Trypan Blue Exclusion Test at 48 hours, day 7 and day 14. \nResults : Hepatocyte viability in culture medium exchange liver organoids was higher than without culture medium exchange, especially in monoculture, but there was no significant difference (p value> 0.05). \nConclusion: Hepatocyte viability in culture medium exchange liver organoids was not significantly different from no culture medium exchange liver organoids. Culture medium exchange in monoculture supported hepatocyte viability up to day 14. \nKeywords: hepatocytes, liver organoids, viability, culture medium \n   \nABSTRAK \n  \nLatar belakang : Organoid hati dapat digunakan sebagai bahan Bioartificial Liver, mempelajari mekanisme penyakit hati dan uji toksisitas obat. Rekonstruksi organoid hati membutuhkan metode kultur, medium kultur dan komponen seluler yang optimal untuk menghasilkan organoid hati yang menyerupai mikrostruktur hati in vivo dengan fungsi yang optimal. Metode kultur 3D menggunakan hepatosit dan sel punca mesenkimal dengan William’s E yang disuplementasi PRP dapat merekonstruksi organoid hati dengan fungsi hati. Pergantian medium merupakan metode yang sering dilakukan untuk mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan dan untuk membuang sisa metabolit sel, tetapi membutuhkan persediaan medium dan suplementasi yang cukup banyak. Metode dan penggunaan medium yang efektif dan efisien dengan viabilitas hepatosit yang optimal sangat dibutuhkan dalam rekonstruksi organoid hati. \nTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan viabilitas hepatosit primer pada organoid hati dengan pergantian medium kultur dan tanpa pergantian medium kultur. \nMetode : Hepatosit primer yang diisolasi dari tikus Sprague Dawley-Rats (250gr, n=3) diko-kultur dengan sel punca mesenkimal asal tali pusat, sel punca CD34+ asal darah tali pusat dan LX2 dalam William’s E yang disuplementasi PRP selama 14 hari. Medium kultur diganti pada 48 jam, hari ke-7 dan hari ke-14 dan tidak dilakukan pergantian medium pada kelompok kontrol. Viabilitas hepatosit dianalisa dengan menggunakan Trypan Blue Exclusion Test pada 48 jam, hari ke-7 dan hari ke-14. \nHasil : Viabilitas hepatosit pada organoid hati dengan pergantian medium kultur tampak lebih banyak dibandingkan tanpa pergantian medium kultur khususnya pada monokultur, tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan (nilai p>0,05). \nKesimpulan : Viabilitas hepatosit pada organoid hati dengan pergantian medium kultur tidak berbeda secara signifikan dengan organoid hati tanpa pergantian medium kultur. Pergantian medium kultur pada monokultur mendukung viabilitas hepatosit hingga hari ke-14. \nKata Kunci : Hepatosit, organoid hati, viabilitas, medium kultur","PeriodicalId":152032,"journal":{"name":"Nommensen Journal of Medicine","volume":"28 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nommensen Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36655/njm.v7i2.625","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Background : Liver organoids can be used as materials for Bioartificial Liver, to study the mechanism of liver disease and as drug test toxicity. Reconstruction of liver organoids requires optimal culture methods, culture medium and cellular components to construct liver organoids that resemble liver microstructure in vivo with optimal function. 3D culture method using hepatocytes and stem cells with PRP supplemented William's E can reconstruct liver organoids with liver function. Medium exchange is an usual method to maintain the required nutrients and to eliminate waste products, but it requires a sufficient supply of medium and supplementation. Method and the use of effective and efficient medium with optimal hepatocyte viability are urgently needed in the reconstruction of liver organoids. Objective : This study was aimed to compare the viability of primary hepatocytes in culture medium exchange liver organoids and monoculture and without culture medium exchange. Methods : Primary hepatocytes isolated from Sprague Dawley-Rats mice (250gr, n=3) were co-cultured with umbilical cord mesenchymal stem cells, cord blood CD34+ stem cells and LX2 in PRP-supplemented William's E for 14 days. The culture medium was exchanged at 48 hours, day 7 and day 14 and no culture medium exchanged in the control group. Hepatocyte viability was analyzed using the Trypan Blue Exclusion Test at 48 hours, day 7 and day 14. Results : Hepatocyte viability in culture medium exchange liver organoids was higher than without culture medium exchange, especially in monoculture, but there was no significant difference (p value> 0.05). Conclusion: Hepatocyte viability in culture medium exchange liver organoids was not significantly different from no culture medium exchange liver organoids. Culture medium exchange in monoculture supported hepatocyte viability up to day 14. Keywords: hepatocytes, liver organoids, viability, culture medium    ABSTRAK   Latar belakang : Organoid hati dapat digunakan sebagai bahan Bioartificial Liver, mempelajari mekanisme penyakit hati dan uji toksisitas obat. Rekonstruksi organoid hati membutuhkan metode kultur, medium kultur dan komponen seluler yang optimal untuk menghasilkan organoid hati yang menyerupai mikrostruktur hati in vivo dengan fungsi yang optimal. Metode kultur 3D menggunakan hepatosit dan sel punca mesenkimal dengan William’s E yang disuplementasi PRP dapat merekonstruksi organoid hati dengan fungsi hati. Pergantian medium merupakan metode yang sering dilakukan untuk mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan dan untuk membuang sisa metabolit sel, tetapi membutuhkan persediaan medium dan suplementasi yang cukup banyak. Metode dan penggunaan medium yang efektif dan efisien dengan viabilitas hepatosit yang optimal sangat dibutuhkan dalam rekonstruksi organoid hati. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan viabilitas hepatosit primer pada organoid hati dengan pergantian medium kultur dan tanpa pergantian medium kultur. Metode : Hepatosit primer yang diisolasi dari tikus Sprague Dawley-Rats (250gr, n=3) diko-kultur dengan sel punca mesenkimal asal tali pusat, sel punca CD34+ asal darah tali pusat dan LX2 dalam William’s E yang disuplementasi PRP selama 14 hari. Medium kultur diganti pada 48 jam, hari ke-7 dan hari ke-14 dan tidak dilakukan pergantian medium pada kelompok kontrol. Viabilitas hepatosit dianalisa dengan menggunakan Trypan Blue Exclusion Test pada 48 jam, hari ke-7 dan hari ke-14. Hasil : Viabilitas hepatosit pada organoid hati dengan pergantian medium kultur tampak lebih banyak dibandingkan tanpa pergantian medium kultur khususnya pada monokultur, tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan (nilai p>0,05). Kesimpulan : Viabilitas hepatosit pada organoid hati dengan pergantian medium kultur tidak berbeda secara signifikan dengan organoid hati tanpa pergantian medium kultur. Pergantian medium kultur pada monokultur mendukung viabilitas hepatosit hingga hari ke-14. Kata Kunci : Hepatosit, organoid hati, viabilitas, medium kultur
媒介替代对肝微生物3D文化肝病虫病的影响
背景:肝类器官可作为生物人工肝的材料,用于肝脏疾病的机制研究和药物毒性试验。肝类器官的重建需要优化培养方法、培养基和细胞成分,才能构建出与活体肝脏结构相似、功能最优的肝类器官。肝细胞和干细胞在PRP补充William’s E的基础上进行三维培养,可以重建具有肝功能的肝类器官。介质交换是维持所需营养和消除废物的常用方法,但它需要足够的介质和补充供应。肝类器官的重建迫切需要有效的方法和高效的肝细胞活力培养基。目的:比较培养基交换肝类器官、单培养和不交换培养基条件下原代肝细胞的活力。方法:将Sprague - Dawley-Rats小鼠原代肝细胞(250g, n=3)与脐带间充质干细胞、脐带血CD34+干细胞和LX2在添加prp的William’s E中共培养14 d。在48 h、第7天和第14天更换培养基,对照组不更换培养基。在48小时、第7天和第14天用台盼蓝排斥试验分析肝细胞活力。结果:交换培养基后肝类器官的肝细胞活力高于未交换培养基的肝细胞活力,特别是单培养,但差异无统计学意义(p值> 0.05)。结论:培养基交换肝类器官与未交换肝类器官的肝细胞活力无显著差异。单培养培养基交换支持肝细胞存活至第14天。【关键词】肝细胞,类肝器官,生存力,培养基;类肝器官;生物人工肝;Rekonstruksi类器官hatis membutukhan方法培养,培养基培养dan komponen seluler yang最优,体外培养menghasilkan类器官hatis yang最优,微结构hatis yang最优。方法培养三维蒙古那坎肝组织、间质瘤和威廉氏戊阳补足、PRP细胞、类器官瘤和真菌瘤。Pergantian medium merupakan memede yang sering dilakakan untuk mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan untuk membuang sisa metabolit sel, tetapi membutuhkan Pergantian medium dan supplement asi yang cuup banyak。方法研究丹彭瓜南中草药阳功,丹彭瓜南中草药阳功,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹,丹丹丹。土娟:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingingand viabilitas hepatosit引物pada organoid hadian perpertian培养基和tanpa perpertian培养基。方法:肝磷脂引物(250g, n=3)培养dengan sel punca mesenmal - asal tali pusat, sel punca CD34+ asal darah tali pusat和LX2 dalam William’s E yang dis补品(PRP selama 14 hari)。中培培培48,中培培7,中培培14,中培培48,中培培48。邓安,孟古纳坎,台攀蓝排除试验,帕达48,哈里克-7,哈里克-14。hail: Viabilitas hepatosit pada organoid hati dengan perantian medium培养tampak lebih banyak dibandingkan tanpa perantian medium培养khususnya pada monok栽培,tetappak terdapat perbedaan and yang significance (p> 0.05)。研究结果表明:肝组织类器官的培养具有重要意义,肝组织类器官的培养具有重要意义。常熟培养基和单株培养基对肝纤维化的影响。Kata Kunci:肝组织,类器官,活力,培养基
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信