{"title":"DAMPAK EDUKASI HIPERTENSI BERBASIS BUDAYA LUWU TERHADAP PENGETAHUAN PENDERITA HIPERTENSI","authors":"Lestari Lorna Lolo","doi":"10.35906/VOM.V9I1.82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Kurangnya pengetahuan tentang masalah hipertensi bagi lanjut usia mempengaruhi persepsi lansia dalam menanggapi masalah hipertensi yang diderita. Persepsi yang sering keliru tentang masalah hipertensi pada lanjut usia akan berdampak pada pada penerapan perawatan lanjut usia dengan penyakit hipertensi. Etnis budaya kota Palopo, sangat mallebbi' (istimewa) khususnya bagi pencinta budaya Palopo, salah satunya adalah penggunaan bahasa Tae’ dalam bahasa sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak edukasi hipertensi berbasis budaya Luwu terhadap pengetahuan penderita hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Rancangan metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Design dengan metode One group pre and posttest design. Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan uji analisa Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak atau terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi hipertensi. berbasis budaya luwu terhadap pengetahuan penderita hipertensi di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah untuk memudahkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Voice of Midwifery","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35906/VOM.V9I1.82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Kurangnya pengetahuan tentang masalah hipertensi bagi lanjut usia mempengaruhi persepsi lansia dalam menanggapi masalah hipertensi yang diderita. Persepsi yang sering keliru tentang masalah hipertensi pada lanjut usia akan berdampak pada pada penerapan perawatan lanjut usia dengan penyakit hipertensi. Etnis budaya kota Palopo, sangat mallebbi' (istimewa) khususnya bagi pencinta budaya Palopo, salah satunya adalah penggunaan bahasa Tae’ dalam bahasa sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak edukasi hipertensi berbasis budaya Luwu terhadap pengetahuan penderita hipertensi di Posyandu Lansia wilayah kerja puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Rancangan metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Design dengan metode One group pre and posttest design. Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan uji analisa Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak atau terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi hipertensi. berbasis budaya luwu terhadap pengetahuan penderita hipertensi di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah untuk memudahkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan