Edvano Adam Herbudi, Fanny Indarto, P. Purnamawati
{"title":"Manfaat Pemeriksaan Biomarker B-Rapidly Accelerated Fibrosarcoma (BRAF) pada Pasien Preoperatif dengan Kanker Tiroid","authors":"Edvano Adam Herbudi, Fanny Indarto, P. Purnamawati","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i1.2811","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kanker tiroid merupakan kanker paling umum pada sistem endokrin. Dalam pendeteksian kanker tiroid, pemeriksaan standar emasnya adalah menggunakan fine-needle aspiration (FNA), dimana hasil sitologinya digunakan pada 60% - 80% kasus. Pemeriksaan FNA dilakukan secara preoperatif untuk menentukan manajemen inisial dari kanker tiroid. Namun, teknik FNA dibatasi oleh sampel yang tidak mencukupi pada sekitar 2% - 20% kasus dan sekitar 10% - 30% hasil dari FNA diklasifikasikan sebagai indeterminate (ITN) pada sistem Bethesda. Karena itu, uji molekular seperti pemeriksaan biomarker BRAF diharapkan dapat membantu meningkatkan pendeteksian kasus pada kategori tersebut. Metode: Dilakukan pencarian literatur dari 4 database (PubMed, ProQuest, ScienceDirect, dan Google Scholar) yang dipublikasi dalam 10 tahun terakhir dengan kata kunci “preoperative”, “braf” atau “braf kinases”, dan “thyroid cancer”. Hasil: Sepuluh studi dengan total 11.239 spesimen yang diklasifikasikan dalam Bethesda III – VI menunjukkan peningkatan sensitivitas yaitu sebesar yaitu 34,8% - 96,62% pada kombinasi teknik FNA dan BRAF. Kesimpulan: Kombinasi pemeriksaan preoperatif FNA dan BRAF mampu meningkatkan sensitivitas serta membantu dalam manajemen inisial kanker tiroid pada nodul tiroid grup ITN atau Bethesda III dan IV dalam pendeteksian keganasan pada tiroid.","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i1.2811","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kanker tiroid merupakan kanker paling umum pada sistem endokrin. Dalam pendeteksian kanker tiroid, pemeriksaan standar emasnya adalah menggunakan fine-needle aspiration (FNA), dimana hasil sitologinya digunakan pada 60% - 80% kasus. Pemeriksaan FNA dilakukan secara preoperatif untuk menentukan manajemen inisial dari kanker tiroid. Namun, teknik FNA dibatasi oleh sampel yang tidak mencukupi pada sekitar 2% - 20% kasus dan sekitar 10% - 30% hasil dari FNA diklasifikasikan sebagai indeterminate (ITN) pada sistem Bethesda. Karena itu, uji molekular seperti pemeriksaan biomarker BRAF diharapkan dapat membantu meningkatkan pendeteksian kasus pada kategori tersebut. Metode: Dilakukan pencarian literatur dari 4 database (PubMed, ProQuest, ScienceDirect, dan Google Scholar) yang dipublikasi dalam 10 tahun terakhir dengan kata kunci “preoperative”, “braf” atau “braf kinases”, dan “thyroid cancer”. Hasil: Sepuluh studi dengan total 11.239 spesimen yang diklasifikasikan dalam Bethesda III – VI menunjukkan peningkatan sensitivitas yaitu sebesar yaitu 34,8% - 96,62% pada kombinasi teknik FNA dan BRAF. Kesimpulan: Kombinasi pemeriksaan preoperatif FNA dan BRAF mampu meningkatkan sensitivitas serta membantu dalam manajemen inisial kanker tiroid pada nodul tiroid grup ITN atau Bethesda III dan IV dalam pendeteksian keganasan pada tiroid.