Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen pada Anak Remaja dalam Konteks Misiologi

Abstract

Adolescent life is a life where an individual experiences various kinds of upheaval within himself, in terms of finding identity to matters related to the lives of teenagers. There are many things that are experienced in the adolescent phase, one of which is adolescent problems, in terms of association, juvenile delinquency, and so on. As educators who understand this, of course there must be a strategy that is built to become a forum for teenagers to be protected and given understanding for the sake of understanding so that the problems faced by teenagers do not continue to have a bad impact on themselves and others. Through descriptive qualitative research, it can be concluded that the teacher's role through Christian religious education learning strategies brings the truth of God's Word to be embedded, grow, bear fruit and be firmly rooted in adolescents. Through missiology, a Christian religious education strategy can be given by teachers to teenagers through education carried out in the classroom that is conveyed from the material and examples from teachers to their students.AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan  dengan tujuan mendapatkan hasil maksimal dan dalam  upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam ibadah sabtu online Pendidikan Agama Kristen, SMP Negeri 1 Tumpang tahun ajaran 2021-2022, Maka didapati pada tahap pertama persentase siswa yang aktif dalam penerapan metode tanya jawab adalah  sangat sedikit dibanding kehadiran dalam ibadah sabtu online, sehingga perlu adanya perbaikan pada tahap kedua Persentase keaktifan tanya jawab menyeluruh, Hasil tahap kedua ini mengungkapkan bahwa tidak perlu lagi ada perbaikan pada tahap berikutnya, jadi kesimpulan penulis/pemateri pertama adalah proses metode tanya jawab bisa meningkatkan keaktifan pada Siswa/siswi Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Tumpang, kedua dalam metode tanya jawab tersebut mereka aktif bertanya dan menanggapi sehingga suasana menjadi lebih hidup, dan menambah pengalaman dan masukan bagi pemateri dan siswa.