SUBJEKTIVITAS KOLEKTIF : KRISIS EKSISTENSI DALAM KARYA SENI

Nur Iksan
{"title":"SUBJEKTIVITAS KOLEKTIF : KRISIS EKSISTENSI DALAM KARYA SENI","authors":"Nur Iksan","doi":"10.21776/UB.SBN.2019.003.01.04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagaimana manusia merupakan makhluk dinamis yang diwajibkan selalu memperbaiki kualitas hidupnya, tidak seharusnya ia menyesuaikan dan  menetralkan nilainya pada tawaran dari luar. Idealnya, manusia menuju diri yang sejati melalui pemenuhan pada keterlibatannya dalam setiap proses untuk “menjadi subjek” didalamnya. Sebuah proses yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan holistik sebagai pondasi penyempurnaan makna kehidupannya.   Menjadi diri yang berkepribadian dan membentuk diri dengan bebas serta sadar atas tindakannya. Hal ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi dengan menempatkan pilihan berdasarkan pada kewenangan otonom untuk sebuah keyakinan dengan penghayatan dalam beraktifitas. Tetapi ditengah arus global sekarang ini kehidupan manusia yang mampu mencapai keontetikan diri menjadi barang mewah. Realitasnya, kontruksi penguasa otoriter yang legal maupun ilegal melalui media masa telah menciptakan kebudayaan secara massal dan dalam satu pandangan. Fenomena ini dapat dilihat pada sistem kerja media masa yang menyajikan imajinasi yang artifisial secara kontinyu dengan mekanisme hipnosis sebagai teknik injeksi kesadaran. Sebuah sistem penyeragaman yang menawarkan “kemapanan” berdasarkan kebendaan, pencitraan, status sosial dan bahkan moralitas. Bentuk tawaran tersebut, tanpa didasari pengetahuan secara subjektif semakin mendorong individu mengalami krisis eksistensi.    Fenomena di atas sebagai ide gagasan penciptaan karya seni grafis dengan muatan autokritik terhadap kondisi manusia yang sedang mengalami krisis eksistensi, dengan penggunaan metode penciptaan: ekplorasi, brainstorming dan pembentukan atau perwujudan. Proses perwujudannya dengan mengolah kelebihan karya seni grafis melalui reproduksi ke dalam satu media kanvas dengan teknik Puzzele . Karya seni dari tema \"Subjetivitas Kolektif\" diharapakan bisa menjadi media reflektif dari manusia yang sedang mengalami krisis eksistensi.","PeriodicalId":347377,"journal":{"name":"Studi Budaya Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Studi Budaya Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/UB.SBN.2019.003.01.04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sebagaimana manusia merupakan makhluk dinamis yang diwajibkan selalu memperbaiki kualitas hidupnya, tidak seharusnya ia menyesuaikan dan  menetralkan nilainya pada tawaran dari luar. Idealnya, manusia menuju diri yang sejati melalui pemenuhan pada keterlibatannya dalam setiap proses untuk “menjadi subjek” didalamnya. Sebuah proses yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan holistik sebagai pondasi penyempurnaan makna kehidupannya.   Menjadi diri yang berkepribadian dan membentuk diri dengan bebas serta sadar atas tindakannya. Hal ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi dengan menempatkan pilihan berdasarkan pada kewenangan otonom untuk sebuah keyakinan dengan penghayatan dalam beraktifitas. Tetapi ditengah arus global sekarang ini kehidupan manusia yang mampu mencapai keontetikan diri menjadi barang mewah. Realitasnya, kontruksi penguasa otoriter yang legal maupun ilegal melalui media masa telah menciptakan kebudayaan secara massal dan dalam satu pandangan. Fenomena ini dapat dilihat pada sistem kerja media masa yang menyajikan imajinasi yang artifisial secara kontinyu dengan mekanisme hipnosis sebagai teknik injeksi kesadaran. Sebuah sistem penyeragaman yang menawarkan “kemapanan” berdasarkan kebendaan, pencitraan, status sosial dan bahkan moralitas. Bentuk tawaran tersebut, tanpa didasari pengetahuan secara subjektif semakin mendorong individu mengalami krisis eksistensi.    Fenomena di atas sebagai ide gagasan penciptaan karya seni grafis dengan muatan autokritik terhadap kondisi manusia yang sedang mengalami krisis eksistensi, dengan penggunaan metode penciptaan: ekplorasi, brainstorming dan pembentukan atau perwujudan. Proses perwujudannya dengan mengolah kelebihan karya seni grafis melalui reproduksi ke dalam satu media kanvas dengan teknik Puzzele . Karya seni dari tema "Subjetivitas Kolektif" diharapakan bisa menjadi media reflektif dari manusia yang sedang mengalami krisis eksistensi.
集体主观性:艺术存在危机
就像人类是一种充满活力的生物,它总是需要提高自己的生活质量一样,它也不应该在外部的提议下调整和中和自己的价值。理想情况下,人类通过参与其中的每一个过程而获得真正的自我。一个以获得全面知识为基础的过程,以充实他的生活。独立的个性和塑造自己,意识到自己的行为。这是一个必须面对的后果,将选择建立在自主权威的基础上,以适应在行动中的感觉。但是,在今天的全球流动中,人类的生命能够把自己变成奢侈品。现实,专制的统治者,合法和非法建筑公司通过社交媒体之内创造了大规模的文化和观点。这一现象可以在当时的媒体工作系统中看到,这个系统以人工的想象为连续的呈现,催眠机制作为一种意识注射技术。一种基于唯物主义、形象、社会地位甚至道德的统一系统,为其提供“可持续”。这种奉献形式,如果没有基于知识的主观知识,会使个人更有可能经历存在危机。上述现象是平面艺术创作的理念,其内容是对存在存在危机人类状况的大量自我批评,采用了创造方法:探索、头脑风暴和创造或表现。生殖过程,既通过图形处理多余的艺术品一起放进一个画布媒体Puzzele技术。的艺术作品的主题是“集体Subjetivitas”应该可以成为人类的反光媒介正在经历危机的存在。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信