I. Rengganis, Teguh Ibrahim, M. Darmayanti, Winda Marlina Juwita
{"title":"MENGGUGAT FENOMENA EKSPLOITASI IKAN HIU DENGAN PENDEKATAN LITERASI KRITIS DI SEKOLAH DASAR","authors":"I. Rengganis, Teguh Ibrahim, M. Darmayanti, Winda Marlina Juwita","doi":"10.17509/EH.V11I1.14179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The purpose of this study is to provide an understanding of how critical literacy-based learning practices can be implemented in elementary schools by raising the issue of exploitation of nature. The practice of critical literacy-based learning in this study uses an educational model with problems whose philosophical basis derives from the critical pedagogic of Paulo Freire. The concept of education seeks to deal with humans on problematic phenomena that disturb the balance of life to be addressed critically. The phenomenon that will be sued is \"massive exploitation of shark fins by humans\". The research method used is qualitative with an auto-ethnographic narrative approach which aims to chronologically describe the experiences of researchers when implementing critical literacy-based learning in elementary schools. The results showed that critical literacy learning using education with problems can be implemented through three stages, namely 1) pre-reading (problematization), 2) reading stage (critical discourse discussions), and 3) post-reading stage (social action) transformative). The implication of critical literacy based learning is the rise of critical awareness of students characterized by several indicators, namely: 1) students are able to name and decipher the core of the problem of exploitation of nature and its causal relationship with greedy and vile human nature; 2) students are able to create illustrated images that represent ideal situations that should occur; 3) students are able to write critical arguments that represent suggestions, criticisms, and hopes for fishermen to be able to maintain marine ecosystems by not exploiting sharks. This research has the significance of enriching pedagogical literacy science, especially critical literacy-based learning in elementary schools.Keywords: Critical Pedagogic, Critical Literacy, Nature Exploitation, Illustration Figure. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana praktik pembelajaran berbasis literasi kritis dapat diimplemantisakan di sekolah dasar dengan mengangkat isu eksploitasi alam. Praktik pembelajaran berbasis literasi kritis pada penelitian ini menggunakan model pendidikan hadap masalah yang dasar filosofisnya berasal dari pedagogik kritis Paulo Freire. Konsep pendidikan ini mengupayakan penghadapan manusia pada fenomena problematik yang menganggu keseimbangan kehidupan untuk disikapi secara kritis. Fenomena yang akan digugat adalah “eksploitasi sirip ikan hiu secara masif oleh manusia”. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan naratif type auto-etnografi yang bertujuan untuk menceritakan secara kronologis pengalaman peneliti ketika mengimplementasikan pembelajaran berbasis literasi kritis di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi kritis dengan menggunakan pendidikan hadap masalah dapat diimplementasikan melalui tiga tahap yaitu 1) tahap pra-baca (problematisasi), 2) tahap membaca (diskusi-analisis wacana kritis), dan 3) tahap pasca-baca (tindakan sosial transformatif). Implikasi dari pembelajaran berbasis literasi kritis adalah bangkitnya kesadaran kritis siswa yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu : 1) siswa mampu menamai dan mengurai inti dari problematika eksploitasi alam dan hubungan kausalitasnya dengan sifat manusia yang serakah dan keji ; 2) siswa mampu mengkreasikan gambar ilustrasi yang merepresentasikan situasi ideal yang seharusnya terjadi; 3) siswa mampu menulis karangan argumentasi kritis yang merepresentasikan saran, kritik, dan harapan pada para nelayan agar mampu menjaga ekosistem laut dengan tidak melakukan eksploitasi ikan hiu. Penelitian ini memiliki signifikansi memperkaya keilmuan pedagogik mulitiliterasi khususnya pembelajaran berbasis literasi kritis di sekolah dasar. Kata Kunci : Pedagogik Kritis, Literasi Kritis, Eksploitasi Alam, Gambar Ilustrasi.","PeriodicalId":198873,"journal":{"name":"EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/EH.V11I1.14179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: The purpose of this study is to provide an understanding of how critical literacy-based learning practices can be implemented in elementary schools by raising the issue of exploitation of nature. The practice of critical literacy-based learning in this study uses an educational model with problems whose philosophical basis derives from the critical pedagogic of Paulo Freire. The concept of education seeks to deal with humans on problematic phenomena that disturb the balance of life to be addressed critically. The phenomenon that will be sued is "massive exploitation of shark fins by humans". The research method used is qualitative with an auto-ethnographic narrative approach which aims to chronologically describe the experiences of researchers when implementing critical literacy-based learning in elementary schools. The results showed that critical literacy learning using education with problems can be implemented through three stages, namely 1) pre-reading (problematization), 2) reading stage (critical discourse discussions), and 3) post-reading stage (social action) transformative). The implication of critical literacy based learning is the rise of critical awareness of students characterized by several indicators, namely: 1) students are able to name and decipher the core of the problem of exploitation of nature and its causal relationship with greedy and vile human nature; 2) students are able to create illustrated images that represent ideal situations that should occur; 3) students are able to write critical arguments that represent suggestions, criticisms, and hopes for fishermen to be able to maintain marine ecosystems by not exploiting sharks. This research has the significance of enriching pedagogical literacy science, especially critical literacy-based learning in elementary schools.Keywords: Critical Pedagogic, Critical Literacy, Nature Exploitation, Illustration Figure. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana praktik pembelajaran berbasis literasi kritis dapat diimplemantisakan di sekolah dasar dengan mengangkat isu eksploitasi alam. Praktik pembelajaran berbasis literasi kritis pada penelitian ini menggunakan model pendidikan hadap masalah yang dasar filosofisnya berasal dari pedagogik kritis Paulo Freire. Konsep pendidikan ini mengupayakan penghadapan manusia pada fenomena problematik yang menganggu keseimbangan kehidupan untuk disikapi secara kritis. Fenomena yang akan digugat adalah “eksploitasi sirip ikan hiu secara masif oleh manusia”. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan naratif type auto-etnografi yang bertujuan untuk menceritakan secara kronologis pengalaman peneliti ketika mengimplementasikan pembelajaran berbasis literasi kritis di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi kritis dengan menggunakan pendidikan hadap masalah dapat diimplementasikan melalui tiga tahap yaitu 1) tahap pra-baca (problematisasi), 2) tahap membaca (diskusi-analisis wacana kritis), dan 3) tahap pasca-baca (tindakan sosial transformatif). Implikasi dari pembelajaran berbasis literasi kritis adalah bangkitnya kesadaran kritis siswa yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu : 1) siswa mampu menamai dan mengurai inti dari problematika eksploitasi alam dan hubungan kausalitasnya dengan sifat manusia yang serakah dan keji ; 2) siswa mampu mengkreasikan gambar ilustrasi yang merepresentasikan situasi ideal yang seharusnya terjadi; 3) siswa mampu menulis karangan argumentasi kritis yang merepresentasikan saran, kritik, dan harapan pada para nelayan agar mampu menjaga ekosistem laut dengan tidak melakukan eksploitasi ikan hiu. Penelitian ini memiliki signifikansi memperkaya keilmuan pedagogik mulitiliterasi khususnya pembelajaran berbasis literasi kritis di sekolah dasar. Kata Kunci : Pedagogik Kritis, Literasi Kritis, Eksploitasi Alam, Gambar Ilustrasi.
摘要:本研究的目的是通过提出自然开发的问题,了解如何在小学实施批判性识字学习实践。在本研究中,基于批判性素养的学习实践采用了一种带有问题的教育模式,其哲学基础来自于保罗·弗莱雷的批判性教学法。教育的概念寻求与人类处理问题的现象,扰乱生活的平衡被批判性地解决。将被起诉的现象是“人类对鱼翅的大规模开采”。使用的研究方法是定性的,采用自民族志叙事方法,旨在按时间顺序描述研究人员在小学实施批判性识字学习时的经验。结果表明,问题教育的批判性读写学习可以通过三个阶段进行,即1)阅读前(问题化)、2)阅读阶段(批判性话语讨论)和3)阅读后阶段(社会行动)变革。批判性素养学习的内涵是学生批判性意识的提升,其特征表现在:1)学生能够说出并解读自然剥削问题的核心及其与人性贪婪、邪恶的因果关系;2)学生能够创造代表应该发生的理想情况的插图;3)学生能够写批判性的论点,代表建议、批评和希望渔民能够通过不利用鲨鱼来维持海洋生态系统。本研究对于丰富小学教学素养科学,特别是批判性素养学习具有重要意义。关键词:批判教育学;批判素养;自然开发;摘要:Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana praktik pembelajan berbasis literasi kritis diimplemantisakan di sekolah dasar dengan mengangkat isu ekploitasi alam。这句话的意思是说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”康赛彭迪迪坎尼孟古帕亚坎彭哈达潘潘是一种现象问题,杨孟古keseimbangan kehidupan untuk disikapi secara kritis。这一现象可能会被认为是“一种特殊的现象,就像一种特殊的现象”。方法penpenaltian yang digunakan adalah kalititan dengan pendekatan叙事类型自动气象学yang bertujuan untuk menmenitakan secara kronologi penalaman peneliti kettika mengimplementan penbelajan berbasi literasi kritis di sekolah dasar。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi kritis dengan menggunakan pendidikan hadap masalah dapat diimplementasikan melalui tiga tahap yaitu 1) tahap pra-baca (problem - atisasi), 2) tahap membaca (diskusii - analysiswacana kritis), 3) tahap pasca-baca (tindakan social transformation)。Implikasi达里语pembelajaran berbasis literasi克里特岛adalah bangkitnya kesadaran克里特岛siswa杨ditandai oleh pokalchuk beberapa indikator yaitu: 1) siswa mampu menamai丹mengurai印锑达里语problematika eksploitasi阿拉姆丹hubungan kausalitasnya dengan sifat manusia杨serakah丹科基;2)西西瓦·曼普·孟克瑞斯坎·甘巴图斯·杨仅仅代表了亚洲的情况;3) siswa mampu menulis karangan argumentasi kritis Yang仅代表asikan saran, kritik, Dan harapan pada para nelayan AGAR mampu menjaga生态系统laut dengan tidak melakukan ekploitasi ikkan hiu。Penelitian ini memoriliki signikansi memperkaya keilmuan pedagogik multiliteri khususnya penbelajaran berbasis literaskritis di sekolah dasar。Kata Kunci:教育学的克里蒂斯,文学的克里蒂斯,Eksploitasi Alam, Gambar插画。