{"title":"ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DINDING GESER METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE STRUT AND TIE","authors":"Sofian Arissaputra","doi":"10.52453/t.v13i2.424","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"High rise building tahan gempa pada umumnya sering menggunakan elemen – elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan aksial yang timbul akibat beban gempa. Dinding geser adalah struktur pengaku vertikal yang dirancang untuk menahan gaya lateral atau gempa yang bekerja pada bangunan. Dengan adanya dinding geser pada suatu bangunan, sebagai besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Penelitian ini membahas analisis perencanaan dinding geser pada struktur gedung 24 lantai di Jakarta menggunakan metode strut and tie dan kemudian akan dibandingkan kebutuhan tulangan dengan metode konvensional. Analisis menggunakan bantuan software ETABS dan pemodelan menggunakan free body atas gaya-gaya yang bekerja pada struktur gedung yang kemudian elemen dinding geser ini dianalisis menggunakan analogi rangka batang. Strut adalah bagian yang menerima gaya tekan dan ditahan oleh material beton, sedangkan Tie adalah bagian yang menerima gaya tarik dan ditahan oleh baja tulangan. Penelitian ini menganalisis 2 jenis dinding geser pada struktur gedung yaitu SW3 dan SW4 menggunakan metode strut and tie dan dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil perhitungan kebutuhan tulangan menggunakan metode strut and tie bisa menghemat 1.701,93 kg yang kira-kira sebesar Rp.38.033.000 dari metode konvensional. \nKata Kunci : struktur beton, dinding geser, strut and tie, gaya geser, gempa.","PeriodicalId":124558,"journal":{"name":"Technologic","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Technologic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52453/t.v13i2.424","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
High rise building tahan gempa pada umumnya sering menggunakan elemen – elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan aksial yang timbul akibat beban gempa. Dinding geser adalah struktur pengaku vertikal yang dirancang untuk menahan gaya lateral atau gempa yang bekerja pada bangunan. Dengan adanya dinding geser pada suatu bangunan, sebagai besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Penelitian ini membahas analisis perencanaan dinding geser pada struktur gedung 24 lantai di Jakarta menggunakan metode strut and tie dan kemudian akan dibandingkan kebutuhan tulangan dengan metode konvensional. Analisis menggunakan bantuan software ETABS dan pemodelan menggunakan free body atas gaya-gaya yang bekerja pada struktur gedung yang kemudian elemen dinding geser ini dianalisis menggunakan analogi rangka batang. Strut adalah bagian yang menerima gaya tekan dan ditahan oleh material beton, sedangkan Tie adalah bagian yang menerima gaya tarik dan ditahan oleh baja tulangan. Penelitian ini menganalisis 2 jenis dinding geser pada struktur gedung yaitu SW3 dan SW4 menggunakan metode strut and tie dan dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil perhitungan kebutuhan tulangan menggunakan metode strut and tie bisa menghemat 1.701,93 kg yang kira-kira sebesar Rp.38.033.000 dari metode konvensional.
Kata Kunci : struktur beton, dinding geser, strut and tie, gaya geser, gempa.