Prespektif Gender Dalam Penentuan Pengurus Kelas Di Sekolah Dasar

Danang Prastyo
{"title":"Prespektif Gender Dalam Penentuan Pengurus Kelas Di Sekolah Dasar","authors":"Danang Prastyo","doi":"10.26740/eds.v4n1.p59-63","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Belum diterapkan program pengarusutamaan gender dalam bidang pendidikan dasar menjadi perhatian tersendiri bagi banyak pihak. Banyak sekolah yang ada di Indonesia masih belum melaksanakan program Education for Air atau penghapusan disparitas gender pada pendidikan dasar. Padahal sesuai kesepakatan dengan negara yang tergabung dalam UNESCO harusnya Indonesia sudah menerapkan pengarustamaan gender sejak tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru bahwa gander tidak memiliki pengaruh dalam menentukan peserta didik untuk mendapatkan haknya menjadi pengurus kelas sebagai ketua dan sekretaris. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode kajian literature atau pustaka. Untuk analisis datanya peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dibutuhkan peran serta guru dan orang tua dalam mengatasi masalah gander pada peserta didik. Sebagai guru harus mampu memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didiknya untuk menjadi ketua kelas dan sekretaris. Sehingga dapat dikatakan guru yang baik adalah guru yang dapat mengembangkan potensi dasar peserta didiknya. Sedangkan untuk peran orang tua dituntut mampu membagi peran anak-anaknya di rumah. Anak laki-laki harus dilatih membantu pekerjaan rumah saudara perempuanaya. Sebaliknya, anak perempuan dilatih membantu saudara laki-laki dalam membelikan kebutuhan pokok keluarganya di luar rumah","PeriodicalId":395589,"journal":{"name":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/eds.v4n1.p59-63","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Belum diterapkan program pengarusutamaan gender dalam bidang pendidikan dasar menjadi perhatian tersendiri bagi banyak pihak. Banyak sekolah yang ada di Indonesia masih belum melaksanakan program Education for Air atau penghapusan disparitas gender pada pendidikan dasar. Padahal sesuai kesepakatan dengan negara yang tergabung dalam UNESCO harusnya Indonesia sudah menerapkan pengarustamaan gender sejak tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru bahwa gander tidak memiliki pengaruh dalam menentukan peserta didik untuk mendapatkan haknya menjadi pengurus kelas sebagai ketua dan sekretaris. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode kajian literature atau pustaka. Untuk analisis datanya peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dibutuhkan peran serta guru dan orang tua dalam mengatasi masalah gander pada peserta didik. Sebagai guru harus mampu memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didiknya untuk menjadi ketua kelas dan sekretaris. Sehingga dapat dikatakan guru yang baik adalah guru yang dapat mengembangkan potensi dasar peserta didiknya. Sedangkan untuk peran orang tua dituntut mampu membagi peran anak-anaknya di rumah. Anak laki-laki harus dilatih membantu pekerjaan rumah saudara perempuanaya. Sebaliknya, anak perempuan dilatih membantu saudara laki-laki dalam membelikan kebutuhan pokok keluarganya di luar rumah
小学导师性别批判的观点
在基础教育领域没有实行性别隔离方案,对许多人来说都是一个问题。印度尼西亚的许多学校仍然没有实施水教育计划或消除基础教育中的性别差距。根据联合国教科文组织(UNESCO)与国家之间的协议,印度尼西亚应该从2005年开始实施性别隔离。这项研究的目的是让教师了解,甘德在决定学习者获得主席和秘书的权利方面没有影响。本研究是一种基于文学研究或库方法的定性描述性研究。为了分析数据,研究人员进行了几个阶段的数据收集、数据还原、数据显示和推论。这项研究的结论是,需要教师和家长参与处理学习者的问题。作为一名教师,学生应该能够给参加者同样的机会成为班长和秘书。所以可以说是唯一的优点就是老师可以培养潜力的参与者的基础。同时,父母也被要求能够在家里分担孩子的责任。男孩子应该帮助你的家庭作业perempuanaya训练。相反,女孩被训练去帮助哥哥在户外买东西
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信