Peran United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dalam Menangani Pengungsi Luar Negeri di Indonesia pada Tahun 2016-2022

Dyah Ayu Putri, Muhaimin Zulhair Achsin
{"title":"Peran United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dalam Menangani Pengungsi Luar Negeri di Indonesia pada Tahun 2016-2022","authors":"Dyah Ayu Putri, Muhaimin Zulhair Achsin","doi":"10.31947/hjirs.v3i2.27709","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\nForced migration as a result of armed conflict, natural disasters and social and political oppression encourages people to leave their country of origin. As a result, people are scattered around the world seeking asylum in hopes of a better life, and Indonesia is no exception. The UNHCR, along with its mandate, sends a message to countries around the world to protect refugees. Indonesia, which has not ratified the 1951 Convention, uses Presidential Regulation No. 125 of 2016 to give UNHCR the authority to deal with refugees.The purpose of this research is to find out the compatibility between mandates and practices in dealing with refugees in Indonesia from 2016 to 2022, as well as the conditions of foreign refugees in Indonesia. The method used in this study is descriptive qualitative, where the data obtained is triangulated to provide interpretation. Thus, the data used are primary data obtained through interviews and secondary data obtained from journals, news and other supporting data. The findings of the study show that in the fulfilment of refugee rights. Fulfilment of the rights in question, such as education, health and other direct assistance. The activities carried out include cooperation with the Indonesian government, NGOs, local NGOs, etc. UNHCR has conducted field visits and held joint meetings. UNHCR in Indonesia has the authority to determine refugee status and is responsible for durable solutions such as repatriation, local integration and resettlement.\n\n \nForced migration yang terjadi akibat adanya konflik bersenjata, bencana alam, dan penindasan sosial maupun politik mendorong seseorang untuk meninggalkan negara asal. Akibatnya, orang-orang tersebut tersebar di segala penjuru dunia untuk mencari suaka dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tidak terkecuali Indonesia. UNHCR bersama dengan mandat UNHCR membawa pesan untuk negara di dunia agar memberikan perlindungan kepada pengungsi. Indonesia yang belum meratifikasi Konvensi 1951 menggunakan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 sehingga kewenangan dalam menangani pengungsi berada pada UNHCR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara mandat dan praktik dalam penanganan pengungsi di Indonesia pada tahun 2016 hingga 2022. Serta, kondisi dari pengungsi luar negeri di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang didapatkan akan dilakukan triangulasi yang menghasilkan interpretasi. Dengan demikian, data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara dan data sekunder yang mengambil dari jurnal, berita, dan data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNHCR memiliki peran dalam pemenuhan hak-hak pengungsi. Pemenuhan hak yang dimaksud seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan langsung lainnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan seperti menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia, NGOs, LSM lokal, dan lain sebagainya. UNHCR melakukan kunjungan lapangan dan mengadakan pertemuan bersama. UNHCR di Indonesia memiliki kewenangan dalam menentukan status pengungsi serta bertanggung jawab dalam durable solutions, seperti repatriasi, integrasi lokal, dan resettlement.","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hasanuddin Journal of International Affairs","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v3i2.27709","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Forced migration as a result of armed conflict, natural disasters and social and political oppression encourages people to leave their country of origin. As a result, people are scattered around the world seeking asylum in hopes of a better life, and Indonesia is no exception. The UNHCR, along with its mandate, sends a message to countries around the world to protect refugees. Indonesia, which has not ratified the 1951 Convention, uses Presidential Regulation No. 125 of 2016 to give UNHCR the authority to deal with refugees.The purpose of this research is to find out the compatibility between mandates and practices in dealing with refugees in Indonesia from 2016 to 2022, as well as the conditions of foreign refugees in Indonesia. The method used in this study is descriptive qualitative, where the data obtained is triangulated to provide interpretation. Thus, the data used are primary data obtained through interviews and secondary data obtained from journals, news and other supporting data. The findings of the study show that in the fulfilment of refugee rights. Fulfilment of the rights in question, such as education, health and other direct assistance. The activities carried out include cooperation with the Indonesian government, NGOs, local NGOs, etc. UNHCR has conducted field visits and held joint meetings. UNHCR in Indonesia has the authority to determine refugee status and is responsible for durable solutions such as repatriation, local integration and resettlement.   Forced migration yang terjadi akibat adanya konflik bersenjata, bencana alam, dan penindasan sosial maupun politik mendorong seseorang untuk meninggalkan negara asal. Akibatnya, orang-orang tersebut tersebar di segala penjuru dunia untuk mencari suaka dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tidak terkecuali Indonesia. UNHCR bersama dengan mandat UNHCR membawa pesan untuk negara di dunia agar memberikan perlindungan kepada pengungsi. Indonesia yang belum meratifikasi Konvensi 1951 menggunakan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 sehingga kewenangan dalam menangani pengungsi berada pada UNHCR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara mandat dan praktik dalam penanganan pengungsi di Indonesia pada tahun 2016 hingga 2022. Serta, kondisi dari pengungsi luar negeri di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data yang didapatkan akan dilakukan triangulasi yang menghasilkan interpretasi. Dengan demikian, data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara dan data sekunder yang mengambil dari jurnal, berita, dan data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNHCR memiliki peran dalam pemenuhan hak-hak pengungsi. Pemenuhan hak yang dimaksud seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan langsung lainnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan seperti menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia, NGOs, LSM lokal, dan lain sebagainya. UNHCR melakukan kunjungan lapangan dan mengadakan pertemuan bersama. UNHCR di Indonesia memiliki kewenangan dalam menentukan status pengungsi serta bertanggung jawab dalam durable solutions, seperti repatriasi, integrasi lokal, dan resettlement.
武装冲突、自然灾害以及社会和政治压迫造成的强迫移徙促使人们离开原籍国。因此,人们分散到世界各地寻求庇护,希望过上更好的生活,印度尼西亚也不例外。联合国难民事务高级专员办事处及其任务向世界各国发出了保护难民的信息。印度尼西亚尚未批准1951年的公约,根据2016年第125号总统条例赋予联合国难民署处理难民问题的权力。本研究的目的是找出2016年至2022年在印度尼西亚处理难民的任务和实践之间的兼容性,以及在印度尼西亚的外国难民的情况。本研究中使用的方法是描述性定性的,其中获得的数据是三角测量来提供解释。因此,使用的数据是通过访谈获得的主要数据和从期刊、新闻和其他支持数据中获得的次要数据。研究结果表明,在实现难民权利方面。实现有关权利,如教育、保健和其他直接援助。开展的活动包括与印尼政府、非政府组织、当地非政府组织等的合作。难民专员办事处进行了实地访问并举行了联席会议。难民专员办事处在印度尼西亚有权确定难民地位,并负责持久的解决办法,例如遣返、融入当地社会和重新安置。强迫移民是指社会移民、政治移民、社会移民和社会移民。Akibatnya,猩猩tersebar di segala penjuru dunia untuk mencari suaka dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tidak terkecuali印度尼西亚。联合国难民事务高级专员办事处(难民专员办事处)要求联合国难民事务高级专员办事处(难民专员办事处)成员在联合国难民事务高级专员办事处(难民专员办事处)任职。印度尼西亚,1951年,蒙古纳坎,Peraturan,总统诺莫,2016年,联合国难民署。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesessuan antara授权dan praktik dalam penanganan pengungsi di Indonesia pada tahun 2016年至2022年。Serta, kondisi dari pengungsi luar negeri di Indonesia。自适应方法:阳迪达纳坎达兰、佩利特、阿达拉坎、迪达纳坎、迪达纳坎、迪达纳坎、迪达纳坎三角、阳孟哈斯坎解释。邓安德米克,数据,杨迪达纳克,数据入门,杨迪达纳克,数据入门,杨迪达纳克,数据入门,杨迪达纳克。联合国难民事务高级专员公署(UNHCR)的一份备忘录说:penenuhan hak yang dimaksud seperti pendididikan, kesehatan, dan bantuan langsung lainnya。Adapun kegiatan yang dilaksanakan seperti menjalin kerjasama dengan peremerintah印度尼西亚,非政府组织,LSM当地,dan lain sebagainya。联合国难民事务高级专员公署(难民专员办事处)。联合国难民事务高级专员办事处印度尼西亚办事处:持久解决办法、分别遣返、综合当地和重新安置。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信