REOG ANTI MINUMAN KERAS DI PADEPOKAN BATARA SINGO JALU WONO WONOGIRI

Fahma Rosyada, Okta Hadi Nurcahyono, N. Nurhadi
{"title":"REOG ANTI MINUMAN KERAS DI PADEPOKAN BATARA SINGO JALU WONO WONOGIRI","authors":"Fahma Rosyada, Okta Hadi Nurcahyono, N. Nurhadi","doi":"10.24198/jsg.v5i2.30862","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses padepokan Reog bernama Batara Singo Jalu Wono dalam membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras di kota Wonogiri. Reog yang dikenal identik dengan minuman keras dan dunia mistis ternyata membuat para pendiri Padepokan Batara Singo Jalu Wono tergerak untuk berupaya menghilangkan stigma tersebut, atau setidaknya stigma tersebut tidak melekat pada padepokan mereka. Analisis data dalam penelitian menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan 4 fungsi AGIL milik Talcott Parsons. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan padepokan berhasil membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras. Dilihat dari proses pertama yaitu fungsi adaptasi, padepokan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, dengan cara menyeimbangkan antara nilai kebudayaan dan norma yang berlaku. Kedua tujuan, pada tahun 2013 para pendiri padepokan mencetuskan tujuan mereka, yakni ingin menjadi padepokan Reog anti minuman keras dan anti narkoba. Ketiga integrasi, unsur-unsur yang terlibat mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan tersebut, yakni anggota padepokan, stakeholder, dan masyarakat. Keempat latensi, tujuan mereka dapat terwujud karena padepokan mampu menjaga motivasi anggota dan proses yang berlangsung dengan menjunjung nilai kekeluargaan.","PeriodicalId":413684,"journal":{"name":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jsg.v5i2.30862","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses padepokan Reog bernama Batara Singo Jalu Wono dalam membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras di kota Wonogiri. Reog yang dikenal identik dengan minuman keras dan dunia mistis ternyata membuat para pendiri Padepokan Batara Singo Jalu Wono tergerak untuk berupaya menghilangkan stigma tersebut, atau setidaknya stigma tersebut tidak melekat pada padepokan mereka. Analisis data dalam penelitian menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan 4 fungsi AGIL milik Talcott Parsons. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan padepokan berhasil membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras. Dilihat dari proses pertama yaitu fungsi adaptasi, padepokan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, dengan cara menyeimbangkan antara nilai kebudayaan dan norma yang berlaku. Kedua tujuan, pada tahun 2013 para pendiri padepokan mencetuskan tujuan mereka, yakni ingin menjadi padepokan Reog anti minuman keras dan anti narkoba. Ketiga integrasi, unsur-unsur yang terlibat mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan tersebut, yakni anggota padepokan, stakeholder, dan masyarakat. Keempat latensi, tujuan mereka dapat terwujud karena padepokan mampu menjaga motivasi anggota dan proses yang berlangsung dengan menjunjung nilai kekeluargaan.
REOG的禁酒在PADEPOKAN BATARA SINGO JALU WONO WONOGIRI
这篇文章的目的是了解padepokan Reog的过程,Batara Singo Jalu Wono是如何将他们的成员塑造成Wonogiri镇的禁酒Reog艺术家的。众所周知,与酒精和神秘世界联系在一起的Reog发现,Batara Singo Jalu Wono的创始人试图消除这种耻辱,或者至少这种耻辱不属于他们的祖先。利用Talcott Parsons的四种AGIL功能的结构职能理论分析研究中的数据。本研究的方法是定性的定性类型。从观察、采访和记录中收集数据。研究表明,dedepokan成功地将其成员塑造成一名反酒精的Reog艺术家。从适应的第一个过程来看,模仿能够通过平衡现有的文化价值和规范来适应社会。第二个目标,2013年创始人道场触发他们的目的,就是想成为道场雷欧格酒和反毒品。这三种融合是共同实现这一目标的因素,即异教徒、利益相关者和社区成员。四种潜在的目的之所以成为现实,是因为议会能够保护成员的动机和持续的过程,以维护家庭的价值。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信