{"title":"ANALISA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG SWAMEDIKASI PENYAKIT BATUK DI KELURAHAN CILANGKAP DEPOK","authors":"Fitriati Retno, Sulastri Tri","doi":"10.56319/bhj.v9i1.30","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \n \n Swamedikasi berarti menyembuhkan seluruh keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan sederhana yang dibeli leluasa di apotek ataupun toko obat, atas inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang dapat terjadi di daerah setempat, seperti demam, pusing, nyeri, sakit maag, penyakit kulit, batuk, flu, cacingan, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Analisa Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Swamedikasi Penyakit Batuk di Kelurahan Cilangkap Depok. \nMetode penelitian yang digunakan adalah dengan memakai metode deskriptif kuantitatif dan akan dilakukan pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling yaitu membagi jumlah populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RW 01 dan RW 018 Kelurahan Cilangkap Depok dengan populasi sasaran adalah masyarakat dewasa yang berusia 17–65 tahun. Dimana populasi yang didapat adalah sebanyak 2.748 orang. Jumlah sampel yang akan diambil adalah 350 Kepala Keluarga. \nTingkat pengetahuan masyarakat di RW 01 dan RW 18 Kelurahan Cilangkap Depok tentang swamedikasi batuk dengan metode kuesioner didapatkan hasil rata-rata yang dikategorikan baik yaitu 87,1%, cukup 10,9% dan kurang 2,0%. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi batuk menggunakan analisis chi square dengan tingkat signifikan <0,005 menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan dengan p value sebesar (0,017, 0,000, dan 0,003). Dan tidak ada hubungan antara usia dan penghasilan dengan p value sebesar (0,695 dan 0,199).","PeriodicalId":269600,"journal":{"name":"FARMASI-QU Jurnal Kefarmasian","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FARMASI-QU Jurnal Kefarmasian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56319/bhj.v9i1.30","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Swamedikasi berarti menyembuhkan seluruh keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan sederhana yang dibeli leluasa di apotek ataupun toko obat, atas inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang dapat terjadi di daerah setempat, seperti demam, pusing, nyeri, sakit maag, penyakit kulit, batuk, flu, cacingan, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Analisa Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Swamedikasi Penyakit Batuk di Kelurahan Cilangkap Depok.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memakai metode deskriptif kuantitatif dan akan dilakukan pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling yaitu membagi jumlah populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RW 01 dan RW 018 Kelurahan Cilangkap Depok dengan populasi sasaran adalah masyarakat dewasa yang berusia 17–65 tahun. Dimana populasi yang didapat adalah sebanyak 2.748 orang. Jumlah sampel yang akan diambil adalah 350 Kepala Keluarga.
Tingkat pengetahuan masyarakat di RW 01 dan RW 18 Kelurahan Cilangkap Depok tentang swamedikasi batuk dengan metode kuesioner didapatkan hasil rata-rata yang dikategorikan baik yaitu 87,1%, cukup 10,9% dan kurang 2,0%. Hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi batuk menggunakan analisis chi square dengan tingkat signifikan <0,005 menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan dengan p value sebesar (0,017, 0,000, dan 0,003). Dan tidak ada hubungan antara usia dan penghasilan dengan p value sebesar (0,695 dan 0,199).