{"title":"Paradigma Kognitif “Client Centered” dalam Pendidikan Islam","authors":"Dwi Ulfa Nurdahlia","doi":"10.21154/maalim.v3i1.3767","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract The cognitive paradigm of \"client centered\" is one of the paradigms that humanize humans, there are positive things in this paradigm that can adopting in the world of teaching. Because in the cognitive paradigm of \"client centered\" Rogers said that there is motivation in healthy people, namely self-actualization. This article will take the positive side of the \"client centered\" cognitive paradigm for the recognition of individual abilities that can developing in Islamic education that does not violate the rules in Islamic education. This study uses a qualitative approach using library research methods related to literature, either in the form of books or sources of notes and the results of previous research. Based on the results of the study on the \"client centered\" cognitive paradigm, it was found that; Every human being has a basic need for warmth, appreciation, acceptance, admiration, and love from others. This need is called the need for positive regard, which is further divided into 2, namely conditional positive regard (conditional) and unconditional positive regard (unconditional). There are five characteristics of a fully functioning person (openness to experience, existential life, belief in one's own organism, feeling of freedom, creativity). The client centered cognitive paradigm has positive meaning, which can make it easier for people to understand someone in education field, and can use Islamic glasses for research, and ultimately open up thinking insights. Abstrak Paradigma kognitif “client centered” merupakan salah satu paradigma yang memanusiakan manusia terdapat hal yang positif dalam paradigma ini yang dapat diadopsi dalam dunia pengajaran. Sebab dalam paradigma kognitif “client centered” Rogers menyampaikan bahwa terdapat motivasi pada orang yang sehat yaitu aktualisasi diri. Artikel kali ini akan megambil sisi positif dari paradigma kognitif “client centered” tentang pengakuan terhadap kemampuan diri individu yang dapat dikembangkan dalam pendidikan islam yang tidak menyalahi aturan dalam pendidikan islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode library research yang berkaitan dengan kepustakaan, baik berupa buku atau sumber catatan dan hasil penelitian terdahulu. Berdasar hasil kajian tentang paradigma kognitif “client centered” ditemukan bahwa; Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Terdapat lima sifat khas seseorang yang berfungsi sepenuhnya (keterbukaan pada pengalaman, kehidupan eksistensial, kepercayaan terhadap organisme sendiri, perasaan bebas, kreativitas). Paradigma kognitif client centered terdapat hal yang positif yang memberikan kemudahan untuk memahami seseorang dalam dunia pendidikan dan dapat dikaji dengan kacamata islam yang pada akhirnya membuka wawasan dalam berpikir. ","PeriodicalId":291034,"journal":{"name":"MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/maalim.v3i1.3767","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract The cognitive paradigm of "client centered" is one of the paradigms that humanize humans, there are positive things in this paradigm that can adopting in the world of teaching. Because in the cognitive paradigm of "client centered" Rogers said that there is motivation in healthy people, namely self-actualization. This article will take the positive side of the "client centered" cognitive paradigm for the recognition of individual abilities that can developing in Islamic education that does not violate the rules in Islamic education. This study uses a qualitative approach using library research methods related to literature, either in the form of books or sources of notes and the results of previous research. Based on the results of the study on the "client centered" cognitive paradigm, it was found that; Every human being has a basic need for warmth, appreciation, acceptance, admiration, and love from others. This need is called the need for positive regard, which is further divided into 2, namely conditional positive regard (conditional) and unconditional positive regard (unconditional). There are five characteristics of a fully functioning person (openness to experience, existential life, belief in one's own organism, feeling of freedom, creativity). The client centered cognitive paradigm has positive meaning, which can make it easier for people to understand someone in education field, and can use Islamic glasses for research, and ultimately open up thinking insights. Abstrak Paradigma kognitif “client centered” merupakan salah satu paradigma yang memanusiakan manusia terdapat hal yang positif dalam paradigma ini yang dapat diadopsi dalam dunia pengajaran. Sebab dalam paradigma kognitif “client centered” Rogers menyampaikan bahwa terdapat motivasi pada orang yang sehat yaitu aktualisasi diri. Artikel kali ini akan megambil sisi positif dari paradigma kognitif “client centered” tentang pengakuan terhadap kemampuan diri individu yang dapat dikembangkan dalam pendidikan islam yang tidak menyalahi aturan dalam pendidikan islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode library research yang berkaitan dengan kepustakaan, baik berupa buku atau sumber catatan dan hasil penelitian terdahulu. Berdasar hasil kajian tentang paradigma kognitif “client centered” ditemukan bahwa; Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Terdapat lima sifat khas seseorang yang berfungsi sepenuhnya (keterbukaan pada pengalaman, kehidupan eksistensial, kepercayaan terhadap organisme sendiri, perasaan bebas, kreativitas). Paradigma kognitif client centered terdapat hal yang positif yang memberikan kemudahan untuk memahami seseorang dalam dunia pendidikan dan dapat dikaji dengan kacamata islam yang pada akhirnya membuka wawasan dalam berpikir.
摘要“以客户为中心”的认知范式是使人人性化的一种认知范式,这种认知范式有其积极的一面,可以应用于教学领域。因为在"以客户为中心"的认知范式中罗杰斯说健康的人有动机,即自我实现。本文将从“以客户为中心”的认知范式的积极一面来认识在伊斯兰教育中可以发展的个人能力,而不违反伊斯兰教育的规则。本研究采用与文献相关的图书馆研究方法,无论是以书籍的形式还是笔记的来源和先前的研究结果,采用定性的方法。基于“以客户为中心”认知范式的研究结果,研究发现:每个人都有从别人那里得到温暖、欣赏、接受、钦佩和爱的基本需求。这种需要被称为积极关注的需要,它又分为两种,即有条件的积极关注(conditional)和无条件的积极关注(unconditional)。一个功能完整的人有五个特征(对经验的开放,存在的生活,对自己有机体的信仰,自由的感觉,创造力)。以客户为中心的认知范式具有积极意义,可以让人们更容易理解教育领域的人,可以用伊斯兰眼镜进行研究,最终打开思维洞见。【摘要】“以客户为中心”的范式认知(merupakan salah satu paradigm yang memanusiakan manusia terdapat hal yang positive dalam paradigm ini yang dapat diadopsi dalam dunia pengajaran)。“以客户为中心”是一种以客户为中心的思维模式,罗杰斯认为,“以客户为中心”是一种以客户为中心的思维模式。Artikel kali ini akan megambil sisi positive dari paradigm kogniif "以客户为中心" tenang pengakuan terhadap kemampuan diri个人yang dapat dikembangkan dalam pendidikan伊斯兰yang tidak menyalahi aturan dalam pendidikan伊斯兰。杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺,杨伯恺。“以客户为中心”的认知范式;设立纪念手册,记录克布图汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗。Kebutuhan ini不需要积极关注,yang terbagi lagi menjadi 2 yitu有条件的积极关注(bersyarat)和无条件的积极关注(tak bersyarat)。Terdapat lima sifat khas seseorang yang berfungsi sepuhnya (keterbukaan pada pengalaman, kehidupan eksistensial, kepercayaan terhadap organisme sendiri, perasaan bebas, kreativitas)。范式认知的客户端为中心的terdapat hal yang积极的yang memberikan kemudahan untuk memahami seseorang dalam dunia pendidikan dan dapat dikaji dengan kacamata islam yang padakirnya membuka wawasan dalam berpikir。