GENERASI MILENIAL, INSTAGRAM DAN DRAMATURGI : SUATU FENOMENA DALAM PENGELOLAAN KESAN

Tika Mutia
{"title":"GENERASI MILENIAL, INSTAGRAM DAN DRAMATURGI : SUATU FENOMENA DALAM PENGELOLAAN KESAN","authors":"Tika Mutia","doi":"10.24014/kjcs.v1i1.6284","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Generasi milenial merupakan sebuah istilah yang akhir-akhir ini menjadi suatu hal yang fenomenal dan acap kali dibicarakan oleh banyak orang. Generasi milenial memiliki keunikan tersendiri karena mereka sering diidentikkan dengan generasi muda yang menguasai teknologi. Mereka tumbuh besar disaat perkembangan teknologi sedang maju pesat. Tak terkecuali dengan keaktifan mereka dalam menggunakan jejaring media sosial seperti, Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang fenomena penggunaan jejaring sosial Instagram untuk mengelola kesan oleh generasi milenial dalam pendekatan teori Dramaturgi yang dipopulerkan oleh Erving Goffman.   Gambaran menyeluruh ini diungkapkan melalui panggung depan dan panggung belakang generasi milenial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma interpretif. Informasi penelitian didapatkan terutama melalui sumber primer dengan observasi pada akun jejaring sosial Instagram dan observasi lapangan yang ditujukan kepada beberapa informan yang merupakan individu yang memang aktif dalam menggunakan Instagram selama kurun waktu 3 (tiga) tahun belakangan, aktif mengunggah foto dan video dan telah memiliki followers lebih dari 3000 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial Instagram, generasi milenial melakukan pengelolaan kesan dengan menampilkan panggung depan sedemikian rupa melalui penampilan (appereance) dan sikap (manner) yang mengarah kepada kepada hiperrealitas. Foto dan video yang diunggah menampilkan kesan bahwa mereka berkelas, mengikuti tren perkembangan teknologi dan sukses dalam profesi pekerjaan. Sementara di panggung belakang, generasi milenial lebih memiliki penampilan dan sikap yang apa adanya. Sangat bertolak belakang dari panggung depan, belum memiliki profesi pekerjaan yang jelas dan mempresentasikan diri lebih bebas tanpa harus mengelola kesan.","PeriodicalId":440764,"journal":{"name":"Komunikasiana: Journal of Communication Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"16","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunikasiana: Journal of Communication Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/kjcs.v1i1.6284","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 16

Abstract

Generasi milenial merupakan sebuah istilah yang akhir-akhir ini menjadi suatu hal yang fenomenal dan acap kali dibicarakan oleh banyak orang. Generasi milenial memiliki keunikan tersendiri karena mereka sering diidentikkan dengan generasi muda yang menguasai teknologi. Mereka tumbuh besar disaat perkembangan teknologi sedang maju pesat. Tak terkecuali dengan keaktifan mereka dalam menggunakan jejaring media sosial seperti, Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang fenomena penggunaan jejaring sosial Instagram untuk mengelola kesan oleh generasi milenial dalam pendekatan teori Dramaturgi yang dipopulerkan oleh Erving Goffman.   Gambaran menyeluruh ini diungkapkan melalui panggung depan dan panggung belakang generasi milenial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma interpretif. Informasi penelitian didapatkan terutama melalui sumber primer dengan observasi pada akun jejaring sosial Instagram dan observasi lapangan yang ditujukan kepada beberapa informan yang merupakan individu yang memang aktif dalam menggunakan Instagram selama kurun waktu 3 (tiga) tahun belakangan, aktif mengunggah foto dan video dan telah memiliki followers lebih dari 3000 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial Instagram, generasi milenial melakukan pengelolaan kesan dengan menampilkan panggung depan sedemikian rupa melalui penampilan (appereance) dan sikap (manner) yang mengarah kepada kepada hiperrealitas. Foto dan video yang diunggah menampilkan kesan bahwa mereka berkelas, mengikuti tren perkembangan teknologi dan sukses dalam profesi pekerjaan. Sementara di panggung belakang, generasi milenial lebih memiliki penampilan dan sikap yang apa adanya. Sangat bertolak belakang dari panggung depan, belum memiliki profesi pekerjaan yang jelas dan mempresentasikan diri lebih bebas tanpa harus mengelola kesan.
千禧年一代,INSTAGRAM和剧作家:形象管理的现象
千禧一代是一个术语,它最近成为一个非凡的东西,并经常被许多人谈论。千禧一代有自己的独特之处,因为他们经常与掌握技术的年轻人联系在一起。随着技术的快速发展,它们正在蓬勃发展。除了他们在使用社交媒体网络(如Instagram)时的活跃程度外。这项研究的目的是提供一幅完整的照片,展示在Erving Goffman普及的剧作家理论中,使用Instagram社交网络来管理千禧一代给人的印象。这一全貌是通过千禧一代的前场和后场来揭示的。本研究采用描述性质的方法和解释性的范例。初级研究得到的信息来源主要是通过社交网络Instagram账户上观测和实地观察写给有些是高净值个人的线人的积极地使用Instagram三(3)年内,随着时间的推移,上传的照片和视频,并有了积极追随者超过3000人。研究表明,在Instagram社交网络上,千禧一代通过看起来(appereance)和态度(manner)的方式来管理自己的形象,这导致了超现实。照片和视频上传给人的印象是,他们是优雅的,跟随技术发展的趋势,在工作中取得了成功。而在后台,更多的千禧一代有他们自己的外表和态度。与舞台形成鲜明对比的是,还没有做好一份明确的工作,而且表现得更自由,而不需要给人留下深刻印象。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信