PENGARUH ASIMILASI MODEL CUACA WEATHER RESEARCH FORECAST (WRF) DENGAN DATA RADIASI SATELIT TERHADAP ESTIMASI CURAH HUJAN (Studi Kasus Stasiun Meteorologi Pattimura‒Ambon Tanggal 24-25 Juli 2013)
Habib Burrahman, A. K. Silitonga, Ilham Haris Batubara, Ahmad Fadlan
{"title":"PENGARUH ASIMILASI MODEL CUACA WEATHER RESEARCH FORECAST (WRF) DENGAN DATA RADIASI SATELIT TERHADAP ESTIMASI CURAH HUJAN (Studi Kasus Stasiun Meteorologi Pattimura‒Ambon Tanggal 24-25 Juli 2013)","authors":"Habib Burrahman, A. K. Silitonga, Ilham Haris Batubara, Ahmad Fadlan","doi":"10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28524","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Numerical weather predictions are currently being developed to address the need for high resolution rainfall forecasting. However, numerical weather forecasts in Indonesia are still problematic in terms of the accuracy of numerical models. Several previous studies have shown that modeling accuracy is strongly influenced by errors in the initial condition data. This study examines efforts from the research and development of the Weather Forecast and Forecast (WRF) model of preliminary data using a satellite beam assimilation procedure for forecasting rainfall in the Ambon region for two different case studies in 2018. Six experimental models are carried out by assimilation of sensors AMSU-A and MHS satellites use the WRFDA 3DVar system. This research was conducted by increasing the assimilation analysis on the initial data model, analyzing the model skills in the dichotomy of rainfall predictions, rainfall criteria, spatial rainfall, and time series of rainfall accumulation compared to BMKG rainfall observation data. The results showed that the DA AMSU-A and MHS experiments correctly modified the initial condition data of the model. Meanwhile, the results of dichotomous verification revealed that the DA observation experiment had the highest skill score forecast compared to other assimilation. but more experiments are needed in the northern Sumatra area to provide more significant results.Abstrak: Prediksi cuaca numerik saat ini terus dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan akan ramalan curah hujan resolusi tinggi. Namun, ramalan cuaca numerik di Indonesia masih bermasalah dalam hal akurasi model numerik. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa akurasi pemodelan sangat dipengaruhi oleh kesalahan dalam data kondisi awal. Penelitian ini mengkaji upaya-upaya dari penelitian dan pengembangan model Prakiraan Cuaca dan Prakiraan (WRF) data awal menggunakan prosedur asimilasi pancaran satelit untuk prakiraan curah hujan di wilayah Ambon untuk dua studi kasus pada musim yang berbeda selama 2018. Enam model eksperimental dijalankan dengan asimilasi sensor satelit AMSU-A dan MHS menggunakan WRFDA sistem 3DVar. Penelitian ini dilakukan dengan analisis peningkatan asimilasi pada model data awal, analisis keterampilan model pada dikotomi prediksi curah hujan, kriteria curah hujan, curah hujan spasial, dan time series akumulasi hujan dibandingkan dengan data pengamatan curah hujan BMKG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksperimen DA AMSU-A dan MHS memodifikasi data kondisi awal model dengan benar. Sementara itu, hasil verifikasi dikotomis mengungkapkan bahwa eksperimen DA observasi memiliki skor ketrampilan prakiraan tertinggi dibandingkan dengan asimilasi lainnya. namun diperlukan lagi percobaan di daerah Sumatra utara untuk memberikan hasil yang lebih signifikan.","PeriodicalId":117408,"journal":{"name":"Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28524","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Abstract: Numerical weather predictions are currently being developed to address the need for high resolution rainfall forecasting. However, numerical weather forecasts in Indonesia are still problematic in terms of the accuracy of numerical models. Several previous studies have shown that modeling accuracy is strongly influenced by errors in the initial condition data. This study examines efforts from the research and development of the Weather Forecast and Forecast (WRF) model of preliminary data using a satellite beam assimilation procedure for forecasting rainfall in the Ambon region for two different case studies in 2018. Six experimental models are carried out by assimilation of sensors AMSU-A and MHS satellites use the WRFDA 3DVar system. This research was conducted by increasing the assimilation analysis on the initial data model, analyzing the model skills in the dichotomy of rainfall predictions, rainfall criteria, spatial rainfall, and time series of rainfall accumulation compared to BMKG rainfall observation data. The results showed that the DA AMSU-A and MHS experiments correctly modified the initial condition data of the model. Meanwhile, the results of dichotomous verification revealed that the DA observation experiment had the highest skill score forecast compared to other assimilation. but more experiments are needed in the northern Sumatra area to provide more significant results.Abstrak: Prediksi cuaca numerik saat ini terus dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan akan ramalan curah hujan resolusi tinggi. Namun, ramalan cuaca numerik di Indonesia masih bermasalah dalam hal akurasi model numerik. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa akurasi pemodelan sangat dipengaruhi oleh kesalahan dalam data kondisi awal. Penelitian ini mengkaji upaya-upaya dari penelitian dan pengembangan model Prakiraan Cuaca dan Prakiraan (WRF) data awal menggunakan prosedur asimilasi pancaran satelit untuk prakiraan curah hujan di wilayah Ambon untuk dua studi kasus pada musim yang berbeda selama 2018. Enam model eksperimental dijalankan dengan asimilasi sensor satelit AMSU-A dan MHS menggunakan WRFDA sistem 3DVar. Penelitian ini dilakukan dengan analisis peningkatan asimilasi pada model data awal, analisis keterampilan model pada dikotomi prediksi curah hujan, kriteria curah hujan, curah hujan spasial, dan time series akumulasi hujan dibandingkan dengan data pengamatan curah hujan BMKG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksperimen DA AMSU-A dan MHS memodifikasi data kondisi awal model dengan benar. Sementara itu, hasil verifikasi dikotomis mengungkapkan bahwa eksperimen DA observasi memiliki skor ketrampilan prakiraan tertinggi dibandingkan dengan asimilasi lainnya. namun diperlukan lagi percobaan di daerah Sumatra utara untuk memberikan hasil yang lebih signifikan.
摘要:数值天气预报目前正在发展,以满足对高分辨率降雨预报的需求。然而,印度尼西亚的数值天气预报在数值模式的准确性方面仍然存在问题。先前的一些研究表明,建模精度受到初始条件数据误差的强烈影响。本研究考察了2018年两个不同案例研究中使用卫星波束同化程序预测安汶地区降雨的天气预报和预报(WRF)初步数据模型的研究和开发工作。采用WRFDA 3DVar系统,通过同化传感器AMSU-A和MHS卫星进行了6个实验模型。本研究通过增加对初始数据模型的同化分析,对比BMKG降雨观测数据,分析了降雨预测、降雨判据、空间降雨和降雨积累时间序列的二分法模型技能。结果表明,DA AMSU-A和MHS实验正确地修正了模型的初始条件数据。与此同时,二分类验证结果显示,与其他同化相比,DA观察实验对技能得分的预测效果最高。但需要在苏门答腊岛北部地区进行更多的实验,以提供更有意义的结果。摘要:Prediksi cuaca numerik saat ini terus dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan akan ramalan curah hujan resolusi。Namun, ramalan cuaca numerik di Indonesia masih bermasalah dalam hal akurasi模型numerik。Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa akurasi pemodelan sangat dipengaruhi oleh kesalahan dalam数据kondisi awal。Penelitian ini mengkaji upaya-upaya dari Penelitian dan pengembangan模型Prakiraan Cuaca dan Prakiraan (WRF)数据awal menggunakan检察官asimilasi pancaran卫星untuk Prakiraan curah hujan di wilayah Ambon untuk dua研究kasus pada穆斯林yang berbeda selama 2018。Enam模型实验模拟传感器卫星AMSU-A和MHS蒙古那坎WRFDA系统3DVar。Penelitian ini dilakukan dengan分析peningkatan assimilasi pada模型数据awal,分析keterampilan模型pada dikotomi prediksi curah hujan, kriteria curah hujan, curah hujan special, dan时间序列akumulasi hujan dibandingkan dengan数据pengamatan curah hujan BMKG。[3] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [4]在此基础上,我们验证了两种不同类型的生物特征,并对其进行了实验。namun diperlukan lagi percobaan di daerah Sumatra utara untuk成员kan hasil yang lebih signfikan。