{"title":"Komodifikasi Agama: Studi Analisis terhadap Tampilan Agama di Media Televisi","authors":"Arini Wibowo","doi":"10.32923/edugama.v6i1.1325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The appearance of religion in television media tends to be colored by the principles of commercialization and capitalism. The religious program is presented not only has an impact on the exchange of values (change values) but also on the exchange of money (change money). With a descriptive qualitative approach, this article seeks to explain the appearance of religion in several religious programs broadcast by several Indonesian television media. The observation method was used to identify several religious programs and controversial dramas, such as the drama \"Bubur Naik Pilgrimage\" on RCTI, Haji Medit drama on SCTV, and drama \"Azab\" on Indosiar. The result is that religious programs and dramas where shown on television are commercialized to attract the attention of the audience and increase ratings. So this is what led to the commodification of religion in several television media in Indonesia. The commodification of religion in Indonesian television media appeared during the month of Ramadan. \nTampilan agama di media televisi cenderung diwarnai dengan prinsip komersialisasi dan kapitalis. Program acara relegi yang disajikan tidak hanya berdampak pada pertukaran nilai (change values) tetapi juga pada pertukaran uang (change money). Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini berupaya menjelaskan dan memaparkan tampilan agama dalam beberapa program religi yang siarkan oleh beberapa media televisi indonesia. Metode observasi digunakan untuk mengidentifikasi beberapa program religi dan sinetron yang kontroversial, seperti sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” di RCTI, sinetron Haji Medit di SCTV, dan sinetron “Azab” di Indosiar. Hasilnya bahwa program acara religi dan sinetron yang ditampilkan di televisi dikomersialisasi untuk menarik perhatian khalayak dan meningkatkan rating. Sehingga inilah yang menyebabkan terjadinya komodifikasi agama di beberapa media televisi di Indonesia. Komodifikasi agama di media televisi Indonesia nampak pada saat bulan Ramadan.","PeriodicalId":308631,"journal":{"name":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32923/edugama.v6i1.1325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
The appearance of religion in television media tends to be colored by the principles of commercialization and capitalism. The religious program is presented not only has an impact on the exchange of values (change values) but also on the exchange of money (change money). With a descriptive qualitative approach, this article seeks to explain the appearance of religion in several religious programs broadcast by several Indonesian television media. The observation method was used to identify several religious programs and controversial dramas, such as the drama "Bubur Naik Pilgrimage" on RCTI, Haji Medit drama on SCTV, and drama "Azab" on Indosiar. The result is that religious programs and dramas where shown on television are commercialized to attract the attention of the audience and increase ratings. So this is what led to the commodification of religion in several television media in Indonesia. The commodification of religion in Indonesian television media appeared during the month of Ramadan.
Tampilan agama di media televisi cenderung diwarnai dengan prinsip komersialisasi dan kapitalis. Program acara relegi yang disajikan tidak hanya berdampak pada pertukaran nilai (change values) tetapi juga pada pertukaran uang (change money). Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, artikel ini berupaya menjelaskan dan memaparkan tampilan agama dalam beberapa program religi yang siarkan oleh beberapa media televisi indonesia. Metode observasi digunakan untuk mengidentifikasi beberapa program religi dan sinetron yang kontroversial, seperti sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” di RCTI, sinetron Haji Medit di SCTV, dan sinetron “Azab” di Indosiar. Hasilnya bahwa program acara religi dan sinetron yang ditampilkan di televisi dikomersialisasi untuk menarik perhatian khalayak dan meningkatkan rating. Sehingga inilah yang menyebabkan terjadinya komodifikasi agama di beberapa media televisi di Indonesia. Komodifikasi agama di media televisi Indonesia nampak pada saat bulan Ramadan.
宗教在电视媒体中的出现往往带有商业化和资本主义原则的色彩。宗教节目不仅对价值交换(change values)产生影响,而且对货币交换(change money)产生影响。本文以描述性定性的方法,试图解释印尼几家电视媒体播出的宗教节目中宗教的出现。采用观察法对RCTI电视台的《Bubur Naik Pilgrimage》、SCTV电视台的《Haji Medit》、Indosiar电视台的《Azab》等几部宗教节目和争议剧进行了识别。其结果是,在电视上播放的宗教节目和戏剧被商业化,以吸引观众的注意力,提高收视率。这就是导致印尼一些电视媒体将宗教商品化的原因。印度尼西亚电视媒体的宗教商品化出现在斋月期间。Tampilan agama di media televisii cenderung diwarnai dendenan princsip komerisalisasan capitalitalis。Program acara relegi yang disajikan tidak hanya berdampak pada pertukaran nilai(改变价值观)tetapi juga pada pertukaran uang(改变货币)。印尼媒体电视台,登高、登高、登高、登高、登高、登高、登高。方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的,方法观测是有争议的。Hasilnya bahwa的节目是关于宗教的,是关于电视的,是关于宗教的,是关于电视的。印度尼西亚媒体电视台。印尼媒体电视报道斋月。