{"title":"FAKTOR PENYEBAB HEARING LOSS PADA PEKERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. ADI SATRIA ABADI, YOGYAKARTA","authors":"Machfudz Eko Arianto, Julian Dwi Saptadi","doi":"10.20527/JPKMI.V6I1.6871","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKKebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. PT. Adi Satria Abadi merupakan industri di bidang penyamakan kulit yang berlokasi di Yogyakarta memiliki tingkat kebisingan yaitu ruang Spray (89,2 dB), ruang Stacking (87,1 dB), mesin Setter (88,6 dB), mesin milling (90,8 dB), mesin Shaving (86,6 dB), risiko kebisingan yang melebihi NAB dapat berakibat menurunnya tingkat pendengaran. Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor yang berhubungan dengan Hearing Loss pada pekerja di bagian Produksi PT. Adi Satria Abadi Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jumlah sampel sebesar 70 orang. Sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan dasar pertimbangan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lembar data responden, checklist observasi dan sound level meter untuk mengukur kebisingan. Teknik analisis data ini menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,000 dan rs = 0,531). Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,001 dan rs = 0,433). Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian alat pelindung telinga dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,001 dan rs = 0,433). Ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value 0,021 dan rs = 0,221). Kesimpulan terdapat hubungan antara intensitas kebisingan, umur, pemakaian APD dan perilaku merokok dengan kejadian hearing loss pada pekerja di bagian produksi PT. Adi Satria Abadi, Yogyakarta.Kata-kata kunci: Instensitas kebisingan, Umur, APD, Perilaku merokok, Hearing LossABSTRACTNoise is one of the physical hazard factors that are often encountered in the work environment. PT. Adi Satria Abadi is an industry in the field of leather tanning located in Yogyakarta that has noise levels namely Spray room (89.2 dB), Stacking room (87.1 dB), Setter machine (88.6 dB), milling machine (90.8 dB), Shaving machines (86.6 dB), the risk of noise exceeding the NAB can result in decreased hearing levels. The purpose of this study is to find out the factors associated with Hearing Loss in workers in the Production of PT. Adi Satria Abadi City of Yogyakarta. This study uses a quantitative method with an analytic observational type using a cross sectional design to find the relationship between the independent variable and the dependent variable. The number of samples is 70 people. The sample is done by using a purposive sampling technique on the basis of consideration of fulfilling inclusion and exclusion criteria. The instruments used in this study were respondent data sheets, observation checklist and sound level meter to measure noise. This data analysis technique uses univariate analysis, and bivariate using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between noise intensity and hearing impairment (p = 0,000 and rs = 0,531). There was a significant relationship between age and hearing impairment (p = 0.001 and rs = 0.433). There is a significant relationship between the use of ear protectors with hearing impairment (p = 0.001 and rs = 0.433). There was a significant relationship between smoking behavior and hearing impairment (p = 0.021 and rs = 0.221). Conclusion there is a relationship between noise intensity, age, use of PPE and smoking behavior with the incidence of hearing loss in workers in the production of PT. Adi Satria Abadi, Yogyakarta.Keywords: noise intensity, age, PPE, smoking behavior, hearing loss","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V6I1.6871","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKKebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. PT. Adi Satria Abadi merupakan industri di bidang penyamakan kulit yang berlokasi di Yogyakarta memiliki tingkat kebisingan yaitu ruang Spray (89,2 dB), ruang Stacking (87,1 dB), mesin Setter (88,6 dB), mesin milling (90,8 dB), mesin Shaving (86,6 dB), risiko kebisingan yang melebihi NAB dapat berakibat menurunnya tingkat pendengaran. Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor yang berhubungan dengan Hearing Loss pada pekerja di bagian Produksi PT. Adi Satria Abadi Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jumlah sampel sebesar 70 orang. Sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan dasar pertimbangan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lembar data responden, checklist observasi dan sound level meter untuk mengukur kebisingan. Teknik analisis data ini menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,000 dan rs = 0,531). Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,001 dan rs = 0,433). Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian alat pelindung telinga dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value= 0,001 dan rs = 0,433). Ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan gangguan fungsi pendengaran (p-value 0,021 dan rs = 0,221). Kesimpulan terdapat hubungan antara intensitas kebisingan, umur, pemakaian APD dan perilaku merokok dengan kejadian hearing loss pada pekerja di bagian produksi PT. Adi Satria Abadi, Yogyakarta.Kata-kata kunci: Instensitas kebisingan, Umur, APD, Perilaku merokok, Hearing LossABSTRACTNoise is one of the physical hazard factors that are often encountered in the work environment. PT. Adi Satria Abadi is an industry in the field of leather tanning located in Yogyakarta that has noise levels namely Spray room (89.2 dB), Stacking room (87.1 dB), Setter machine (88.6 dB), milling machine (90.8 dB), Shaving machines (86.6 dB), the risk of noise exceeding the NAB can result in decreased hearing levels. The purpose of this study is to find out the factors associated with Hearing Loss in workers in the Production of PT. Adi Satria Abadi City of Yogyakarta. This study uses a quantitative method with an analytic observational type using a cross sectional design to find the relationship between the independent variable and the dependent variable. The number of samples is 70 people. The sample is done by using a purposive sampling technique on the basis of consideration of fulfilling inclusion and exclusion criteria. The instruments used in this study were respondent data sheets, observation checklist and sound level meter to measure noise. This data analysis technique uses univariate analysis, and bivariate using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between noise intensity and hearing impairment (p = 0,000 and rs = 0,531). There was a significant relationship between age and hearing impairment (p = 0.001 and rs = 0.433). There is a significant relationship between the use of ear protectors with hearing impairment (p = 0.001 and rs = 0.433). There was a significant relationship between smoking behavior and hearing impairment (p = 0.021 and rs = 0.221). Conclusion there is a relationship between noise intensity, age, use of PPE and smoking behavior with the incidence of hearing loss in workers in the production of PT. Adi Satria Abadi, Yogyakarta.Keywords: noise intensity, age, PPE, smoking behavior, hearing loss