{"title":"DOA PERNIKAHAN “MENGHIMPUN YANG TERSERAK” DALAM WEDDING INVITATION: ASAL-USULNYA DALAM KITAB HADIS SUNNI, SYIAH DAN KONTESTASI IDEOLOGI","authors":"Muhamad Khoirul Huda","doi":"10.15408/ushuluna.v8i2.28096","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini berusaha melacak asal-usul terjemahan doa Nabi Muhammad yang diklaim pernah dibacakan pada pernikahan Ali dan Fatimah yang menggunakan redaksi “Menghimpun yang terserak”. Doa ini populer di kalangan pelaku industri kartu undangan pernikahan. Klaim doa itu terhubung dengan Nabi, Ali dan Fatimah mendorong sebagian pihak menyimpulkan dan menstigmatisasi bahwa doa tersebut berasal dari kaum Syiah. Dengan melakukan penelusuran dan komparasi literatur hadis Sunni dan Syiah, sejauh yang dapat diakses, ditemukan bahwa terjemahan doa pernikahan populer itu memiliki unsur kesamaan dengan redaksi yang dimuat dalam kedua literatur Sunni maupun Syiah. Namun, ada pula detail yang berbeda antara doa yang populer di masyarakat dengan doa yang termuat dalam kedua korpus literatur. Terutama terkait detail manfaat dan bentuk berkah keturunan. Detail tersebut merupakan tambahan di luar hadis (tafsiran). Doa tersebut sejatinya boleh saja diamalkan. Tetapi, penisbatan pada Nabi SAW akan bermasalah jika ditinjau dari sudut pandang Ilmu Hadis. Dari sudut pandang konteks sosiologis, stigmatisasi terhadap doa “Menghimpun yang terserak” tumbuh bersamaan dengan kemunculan gerakan anti-Syiah di Indonesia pada satu dekade terakhir sebagai akibat Arab Spring di Timur Tengah.","PeriodicalId":203381,"journal":{"name":"Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/ushuluna.v8i2.28096","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini berusaha melacak asal-usul terjemahan doa Nabi Muhammad yang diklaim pernah dibacakan pada pernikahan Ali dan Fatimah yang menggunakan redaksi “Menghimpun yang terserak”. Doa ini populer di kalangan pelaku industri kartu undangan pernikahan. Klaim doa itu terhubung dengan Nabi, Ali dan Fatimah mendorong sebagian pihak menyimpulkan dan menstigmatisasi bahwa doa tersebut berasal dari kaum Syiah. Dengan melakukan penelusuran dan komparasi literatur hadis Sunni dan Syiah, sejauh yang dapat diakses, ditemukan bahwa terjemahan doa pernikahan populer itu memiliki unsur kesamaan dengan redaksi yang dimuat dalam kedua literatur Sunni maupun Syiah. Namun, ada pula detail yang berbeda antara doa yang populer di masyarakat dengan doa yang termuat dalam kedua korpus literatur. Terutama terkait detail manfaat dan bentuk berkah keturunan. Detail tersebut merupakan tambahan di luar hadis (tafsiran). Doa tersebut sejatinya boleh saja diamalkan. Tetapi, penisbatan pada Nabi SAW akan bermasalah jika ditinjau dari sudut pandang Ilmu Hadis. Dari sudut pandang konteks sosiologis, stigmatisasi terhadap doa “Menghimpun yang terserak” tumbuh bersamaan dengan kemunculan gerakan anti-Syiah di Indonesia pada satu dekade terakhir sebagai akibat Arab Spring di Timur Tengah.